Rumah Banjir (Foto: Shutterstock)
Dream - Hujan yang turun terus menerus selama beberapa hari lalu, menyisakan musibah yang sangat menyedihkan berupa banjir. Bukan hanya kawasan yang sering terkena, tapi juga melanda area yang sebelumnya tak pernah diterjang banjir.
Banjir yang terjadi tentu akan sangat merepotkan, apalagi jika air banjir masuk ke dalam rumah. Untuk itu Sahabat Dream harus bisa mengantisipasi banjir agar aliran air di lingkungan rumah lancar sehingga saat curah hujan tinggi, air tetap bisa mengalir dan tak memasuki rumah.
Ada beberapa cara praktis dan mudah agar banjir tidak masuk ke rumah, yang dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mungkin bisa diterapkan mulai sekarang.
Salah satu penyebab banjir adalah karena air di permukaan tidak sepenuhnya meresap ke dalam tanah. Oleh sebab itu, untuk membuat air meresap ke dalam tanah adalah dengan membuat sumur resapan atau lubang biopori di rumah.
Biopori merupakan lubang-lubang kecil yang dibuat di tanah agar air tidak menggenang di permukaan dan menimbulkan banjir. Saat ini di pasaran sudah tersedia alat bantu membuat biopori yang berbentuk seperti bor tanah.
Kalau rumah berada lebih rendah dari permukaan jalan, cobalah menguruk tanah di sekeliling rumah. Namun kita juga harus tetap mempertimbangkan level lantai rumah kita.
Jika tidak ingin menimbun semua halaman rumah, maka bisa dibuatkan sebuah tanggul di pekarangan rumah yang agak tinggi. Hal tersebut untuk menghindari air masuk ke pekarangan rumah.
Meninggikan lantai rumah memang menjadi solusi jitu untuk mencegah banjir masuk kedalam rumah. Sayangnya langkah ini membutuhkan biaya tidak sedikit.
Kamu harus mencermati banyak hal seperti, tinggi plafon, utilitas di bawah lantai dan masih banyak renovasi lainnya. Sebab meninggikan rumah sama seperti melakukan renovasi.
Laporan Henry/ Sumber: Liputan6.com
Dream - Musibah bisa datang kapan saja tanpa diduga. Seperti banjir yang dialami sejumlah warga di kawasan Jabotabek. Air datang begitu deras masuk rumah dan cukup tinggi.
Pada beberapa kawasan, air bahkan sampai ketinggian 1,5 meter. Derasnya air membawa banyak sekali kotoran. Hal ini mengingat air banjir merupakan campuran dari air kotor di sekeliling rumah.
Saat banjir surut, kita pun harus bergegas membersihkannya. Jangan sampai kotoran yang terbawa jadi sumber penyakit. Saat membersihkan rumah pasca banjir, Sahabat Dream perlu melakukan beberapa langkah keamanan.
Tentunya demi keamanan diri dan pembersihan hunian yang maksimal. Hal ini mengingat penyakit kulit, infeksi pernapasan hingga paparan bakteri yang sebabkan penyakit leptospirosis, sangat mudah terjadi di musim hujan dan banjir seperti sekarang.
Apa saja yang harus diperhatikan saat membersihkan rumah setelah banjir surut?
Gunakan Pelindung
Setelah banjir, rumah biasanya dipenuhi dengan sampah dan lumpur. Saat membersihkannya, pastikan mengenakan pelindung. Seperti boots, sarung tangan dan masker.
Hal ini untuk menghindari luka lecet yang bisa saja terjadi karena goresan benda tajam yang tertutup lumpur.
Selalu sediakan alat pelindung tersebut di rumah. Jika ada yang membantu membersihkan rumah, pastikan mereka mengenakannya. Ingat, keamanan diri adalah hal yang utama.
Bawa alat-alat pembersih yang lengkap. Misalnya, sekop untuk mengangkat lumpur yang terbawa banjir, sikat untuk membersihkan lantai dan dinding. Kain lap dan pel untuk membersihkan meja serta lantai.
Penting juga menyediakan spons pembersih untuk mengangkat kotoran di sudut yang sulit. Kelengkapan alat kebersihan akan membuat proses bersih-bersih jadi maksimal.
Cairan disinfektan sangat dibutuhkan untuk membersihkan rumah pasca banjir. Bakteri dan kuman tentunya sangat banyak setelah banjir menerja rumah. Setelah lumpur dibersihkan, kotoran terangkat, lalu siram dinding dan lantai dengan cairan disinfektan.
Bersihkan juga perabot yang terendam banjir dengan disinfektan. Ini termasuk piring atau mungkin pakaian dan benda lain yang masih bisa digunakan. Diamkan sebentar lalu bilas kembali dengan air bersih.
Tunggu Hingga Kering
Sebelum kembali ditempati, pastikan kondisi rumah dalam keadaan kering. Buka pintu dan jendela, dan biarkan angin masuk maksimal. Bisa juga nyalakan kipas angin untuk mempercepat pengeringan.
Begitu juga perabot yang digunakan seperti karpet, bantal, sofa, kursi dan kasur. Sangat penting untuk menunggu hingga kering, karena jika digunakan dalam keadaan lembap akan memicu tumbuhnya jamur yang bisa memicu penyakit kulit dan pernapasan.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!