6 Tips dari Dokter THT Biar Anak Tak Mudah Batuk Saat Kualitas Udara Buruk

Dream - Seminggu terakhir polusi udara Jakarta dan sekitarnya sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Dikutip dari Merdeka.com, menurut data iQair, sebuah perusahaan teknologi kualitas udara, tingkat polusi udara Jakarta mencapai 158 AQ US, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 yang artinya tidak sehat.
Hal ini membuat anak-anak jadi lebih rentah mengalami masalah pernapasan. Keluhan batuk, pilek, sesak napas, hingga demam bermunculan lebih dari biasanya. Muslim Kasim, dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, leher THT-KL, memberi peringatan pada para orangtua.
"Kualitas udara buruk belakangan ini terutama daerah Jakarta dan sekitarnya (yang kerap jadi juara kualitas udara terburuk sedunia) menjadi penyebab tingginya kasus penyakit saluran pernafasan pada anak-anak," ungkapnya di Instagram @dr.muslimkasim.
Untuk menjaga kondisi kesehatan anak-anak, agar terhindar dari masalah kesehatan saat kualitas udara sangat buruk ada beberapa hal penting untuk dilakukan. Dokter Muslim memberikan 6 langkah penting yang bisa dilakukan.
1. Hindari dulu kegiatan luar ruangan yang tidak perlu
"Kualitas udara berubah-ubah tiap waktu. Sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan terutama saat kualitas udara sedang buruk," ungkapnya.
2. Pakai masker
"Saat anak perlu keluar rumah maka jangan lupa memakai masker," pesannya.
Masker medis atau non-medis sebenarnya cukup memberikan manfaat jika pemakaiannya benar. Bila kondisi udara yang benar-benar buruk, sangat disarankan menggunakan masker berjenis n95, kn95 atau kf94.
3. Air purifier
Air purifier ini bisa bantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruang. Bisa taruh di kamar anak atau ruang keluarga tempat biasanya anak paling banyak menghabiskan waktu.
4. Lengkapi imunisasi
Hal ini agar imunitas anak bisa terlindungi dengan optimal. Pastikan imunisasi anak sudah lengkap agar terhindar dari penyakit menular.
5. Penuhi kebutuhan nutrisi
Orangtua harus melengkapi nutrisi anak mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kelengkapan nutrisi akan memperkuat imun anak sehingga anak tidak gampang sakit.
6.Cuci hidung dengan Nacl 0.9%
Studi menunjukkan cuci hidung sangat mengurangi risiko ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) pada anak. Untuk cairan dan alatnya bisa dibeli di apotek.
Kondisi Batuk Pada Bayi yang Bisa Jadi Tanda Bahaya
Dream - Batuk merupakan respons alami tubuh ketika sistem saluran napas mengalami gangguan. Saat batuk, lendir atau penyebab iritasi bisa keluar dari paru-paru. Bagi orang dewasa, saat mengalami batuk mungkin bisa langsung mencari cara meredekannya.
Pada bayi tentunya hal itu tak bisa dilakukan. Batuk termasuk keluhan umum yang terjadi pada bayi. Penyebabnya sangat beragam, tetapi dikutip dari KlikDokter, sebagian besar diakibatkan oleh infeksi virus ringan dan dapat sembuh sendiri.
Kendati demikian, ada pula beberapa gejala batuk bayi yang harus diwaspadai dan perlu segera diobati. Jika terlambat, keadaan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi yang fatal pada si kecil. Berikut ini adalah beberapa gejala batuk bayi yang mesti diwaspadai dan segera diobati:
1. Batuk dengan Suara Serak (Barking Cough)
Batuk dengan suara serak seperti menggonggong merupakan gejala penyakit croup. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan, termasuk pita suara. Jika tidak ditangani dapat menyebabkan sumbatan jalan napas, karena peradangan yang menutup pita suara. Untuk itu, gejala batuk bayi dengan suara serak seperti menggonggong harus segera ditangani oleh dokter.
2. Batuk Rejan
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi kuman pertusis. Batuk jenis ini memiliki spektrum yang luas, dari mulai gejala ringan hingga berat yang berpotensi fatal.
Pada gejala berat, bayi dapat batuk hebat hingga muntah dan sulit bernapas.
Ini membuat tubuhnya berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen. Suara khas batuk rejan adalah whooping chough, yaitu batuk yang dijeda oleh suara menarik napas berat. Jika ini terjadi, segera bawa si kecil ke dokter.
3. Batuk Disertai Sesak Napas
Batuk yang disertai sesak napas dapat merupakan gejala pneumonia, serangan asma, atau brokiolitis pada bayi. Pada pneumonia, batuk disertai dengan gejala demam dan sesak napas. Ini harus segera ditangani oleh tim medis, karena pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak yang paling sering.
Pada serangan asma, batuk biasanya disertai sesak dan napas berbunyi ngik-ngik (mengi). Serangan asma juga harus segera ditangani dokter karena berpotensi fatal jika dibiarkan.
4. Batuk Disertai Badan Lemas pada Bayi
Gejala batuk bayi yang disertai dengan badan lemas bisa menjadi gejala dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena batuk membuat anak kesulitan makan dan minum, sehingga kebutuhan gizi dan cairan tubuh tidak terpenuhi.
Dehidrasi pada bayi harus segera diatasi dengan cara yang tepat. Jika diabaikan dan dibiarkan berkelanjutan tanpa pengobatan, dehidrasi pada bayi dapat menyebabkan syok dan mengancam nyawa.
Selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Kasus Bullying Makin Mengerikan, Pesan Psikolog Biar Anak Tak Jadi Pelaku
Selalu ingat untuk membentuk koneksi sebelum koreksi.
Baca Selengkapnya

Hias Taman dengan Konsep Zen ala Jepang, Asri dan Minimalis
Mengandalkan bebatuan alam, pasir halus dan rumput.
Baca Selengkapnya

Si Kecil Sedang Lebih Suka Jajan? Cari Tahu Menghadapinya
Pernahkah Sahabat Dream merasa cemas ketika melihat anak sering jajan di luar?
Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Penyebab Batuk Kronis pada Anak, Jangan Abai
Cegah batuk kronis pada anak dengan ketahui terlebih dahulu penyebab-penyebabnya.
Baca Selengkapnya

4 Rempah yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
Tambahkan rempah berikut pada minuman/ masakan atau bisa juga membuat ramuan sendiri.
Baca Selengkapnya

Titip ya Bunda untuk Suami, Ini Pentingnya Sosok Ayah dalam Pengasuhan Anak
Bukan sekadar memenuhi kebutuhan materi, peran ayah jauh lebih besar dari itu dalam pengasuhan anak.
Baca Selengkapnya

Dapur Mungil Nuansa Jepang, Desainnya Super Cute!
Ukuran dapur ini memang mungil, tapi berkat penataan yang tepat, jadi berkesan sangat keren, modern, dan estetik.
Baca Selengkapnya

Curhatan Nikita Willy Tak Sadar Menangis Saat Hadapi Putranya
Merasa bersalah sebagai seorang ibu juga dialami Nikita Willy.
Baca Selengkapnya

Faktor yang Pengaruhi Tinggi Anak Selain Olahraga dan Nutrisi, Sudah Tahu?
Orangtua perlu mengetahui fakta mengenai pertumbuhan tinggi anak selain genetik.
Baca Selengkapnya

Dekor Keren Ruang Tamu dan Dapur di Rumah Tanpa Sekat
Perpaduan nuansa industrial dengan aksen natural, membuat rumah mungil ini berkesan hangat.
Baca Selengkapnya

Outfit Tenis Rayyanza, Tak Kalah Keren dan Mahal dengan Papa Raffi
Bukan Mama Gigi namanya jika memilihkan baju yang biasa saja untuk si lucu Cipung.
Baca Selengkapnya

Imut bak Boneka, Potret 2 Putri Kecil Yasmine Wildblood
Lihat pose-pose manis Rose dan Sophia. Dijamin bikin gemas.
Baca Selengkapnya

Kompaknya Keluarga Bachdim Traveling 3 Negara Bawa Anak Tanpa Nanny
Ayah Bunda apakah juga suka traveling dengan buah hati seperti keluarga Bachdim?
Baca Selengkapnya

Pengalaman Tasya Kamila Menyusui Dua Anak Sangat Berbeda
Para bunda-bunda juga mungkin mengalami seperti Tasya Kamila saat hamil dan menyusui.
Baca Selengkapnya

Dinding Batu Putih, Rumah Jadi Serasa Bernuansa Resort
Terdapat tiga area dinding yang dipercantik dengan batu kapur putih .
Baca Selengkapnya

Catat, Usia Aman bagi Bayi Mengonsumsi Yogurt
Bagi kaum ibu muda, penting untuk mengetahui kapan anak boleh mengonsumsi yogurt.
Baca Selengkapnya

Ayah Bunda Tak Tahan Mendengar Anak Menangis? Coba Refleksi Diri
Saat anak menangis, banyak orangtua marah-marah dan mengancam anak untuk segera berhenti menangis.
Baca Selengkapnya

Vibe Rumah Maskulin dengan Nuansa Abu-abu
Lihat yuk detail beberapa ruangan di rumah bernuansa abu-abu dan hitam putih ini.
Baca Selengkapnya