Ajak Bayi Jalan-jalan, Jangan Lupa Vaksin Rotavirus untuk Cegah Muntaber

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 28 Juni 2023 13:47
Ajak Bayi Jalan-jalan, Jangan Lupa Vaksin Rotavirus untuk Cegah Muntaber
Saat liburan biasanya si kecil akan kelelahan dan daya tahan tubuhnya menurun.

Dream - Liburan panjang seperti sekarang memang akan sangat menyenangkan mengajak seluruh anggota keluarga untuk berlibur. Sahabat Dream juga liburan bersama buah hati? Bila liburan cukup lama dan mengajak bayi pastikan kondisinya dalam keadaan sehat.

Jangan lupa untuk vaksin rotavirus, yang bisa mencegah masalah diare dan muntah. Seperti kita tahu, bayi sangat mudah terpapar virus dan bakteri yang membuatnya muntaber. Hal ini karena daya tahan tubuhnya belum sempurna.

Dokter Citra Melinda, spesialis anak, lewat Instagramnya @citra_melinda, mengingatkan para orangtua untuk vaksin rotavirus bayi-bayi mereka. Terutama pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan.

Vaksin Oral

" Vaksin rota ini ada batas waktunya, berbeda dengan vaksin lain yang kalau telat bisa disusul. Dosis pertama itu paling telat usia 3,5 bulan (15 minggu)," tulis dr. Citra. 

Ia juga mengingatkan kalau vaksin Rotavirus ini sudah masuk ke dalam vaksin yang disubsidi pemerintah. Bisa didapatkan gratis di posyandu/ puskesmas terdekat. Daerahnya antara lain: Sumsel, Babel, Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, Bami, NTB, NTT, Kaltim, Kalsel, Sulsel, Sulut, Gorontalo, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat.

Dikutip dari KlikDokter.com, rotavirus jadi penyebab gastroenteritis (diare) yang paling umum pada anak-anak dan mengakibatkan tingkat insiden yang serupa baik di negara maju maupun negara berkembang. Virus ini mengakibatkan sekira 70% episode diare menular pada kelompok usia anak-anak.

Dengan memberikan vaksin tersebut, si kecil bisa terhindar dari masalah diare dan muntah. Pasalnya diare ini jika terus menerus terjadi pada bayi, berat badannya bisa berkurang drastis dengan cepat dan menghambat tumbuh kembangnya.

Jadi, jangan lupa vaksin si kecil ya, Ayah Bunda.

 

1 dari 5 halaman

5 Vaksin Dasar Anak yang Dijamin BPJS Kesehatan

Dream - Membawa buah hati di masa pandemi untuk vaksinasi tak boleh ditunda. Terutama jika anak-anak belum mendapatkan vaksin dasar, yang diperuntukkan bagi balita. Bagi pemegang BPJS Kesehatan, dikutip dari KlikDokter, tak perlu membayar lagi untuk mendapat vaksin dasar.

Itu artinya, BPJS Kesehatan menjamin pelayanannya, sementara pemerintah yang menyediakan vaksinnya. Untuk itu tak perlu menunda lagi ke layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin bagi anak.

Lalu apa saja jenis vaksin imunisasi dasar lengkap 0-11 bulan yang ditanggung BPJS Kesehatan?

BCG 1 Kali (saat usia 1 bulan)
Vaksin BCG atau Bacille Calmette-Guerin merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC. TBC memang menjadi salah satu penyakit yang mendapat perhatian serius dari pemerintah sejak lama. Ini karena Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak.

DPT-HB 3 kali (pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan)
Sejak lama pemerintah merekomendasikan vaksin ini untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus dengan vaksin sejak balita. Pemberian vaksin DPT bisa menghindarkan seseorang dari kondisi kesehatan yang serius, termasuk kematian. Vaksin ini biasanya diberikan pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan lalu dilanjutkan dengan booster pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

 

2 dari 5 halaman

Polio, Campak dan Hepatitis

Polio 4 kali 
Jenis vaksin yang ditanggung BPJS selanjutnya adalah polio. Saat terkena polio, anak dapat mengalami kelumpuhan dan radang selaput otak. Vaksin ini diberikan sebanyak empat kali. Cara dapat melalui oral (diteteskan ke mulut) ataupun suntikan.

Campak 1 kali 
Campak juga masuk sebagai program imunisasi dasar dari pemerintah. Kalau terkena masalah kesehatan ini, seseorang ini bisa mengalami radang paru dan radang otak. Vaksin campak yang ditanggung oleh BPJS adalah sebanyak satu kali. Nantinya orang tua harus memberikan booster pada anak usia 18 bulan dan 5-7 tahun.

Imunisasi HB-0 (Vaksin Hepatitis) 
Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir dengan ibu yang punya masalah hepatitis B, bukan untuk kasus bayi berat badan lahir rendah. Pemberian vaksin ini tidak boleh diberikan lebih dari 24 jam setelah bayi dilahirkan.

Deretan vaksin di atas disebut sebagai program imunisasi dasar yang digalakkan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Semuanya gratis kalau orangtua dan anak punya BPJS Kesehatan yang aktif.

Selengkapnya baca di sini.

3 dari 5 halaman

4 Cara Membuat Nyaman Si Kecil Setelah Vaksinasi

Dream - Vaksinasi merupakan hal yang sangat penting bagi anak di bawah lima tahun (balita). Bahkan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, orangtua tetap dianjurkan melakukan vaksin sesuai jadwal pada anak-anaknya.

Prosedur vaksin, sebagian besar masih menggunakan jarum suntik yang tentunya menimbulkan sedikit kesakitan pada anak. Pada beberapa anak, reaksi vaksin juga berbeda-beada. Ada yang sampai demam, rewel hingga merasa gelisah.

Untuk meredakan rasa sakit dan membuat buah hati nyaman saat vaksinasi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua. Apa saja?

 

4 dari 5 halaman

1. Ruangan nyaman

Bayi itu mungkin sangat tidak nyaman dan kelelahan karena menangis setelah vaksin. Tempatkan bayi di kamar yang nyaman, dengan suhu terkontrol dan tenang. Pakaikan pakaian yang longgar, nyaman. Sebisa mungkin buat area main dan istirahat paling nyaman untuk bayi.

2. Gendong bayi

Dekatkan bayi dengan dada ibu selama dan setelah vaksinasi. Bayi mungkin merasa nyaman dan lebih tenang jika mendengar detak jantung ibu atau kontak kulit orangtuanya. Sangat direkomendasikan untuk menggendong dan menghibur bayi selama vaksinasi demi mencegahnya menggerakkan anggota tubuh.

 

5 dari 5 halaman

3. Sentuh dan Susui

3. Sentuh dan tenangkan bayi

Sebuah studi tentang menemukan ada intervensi fisik yang efektif untuk mengurangi rasa sakit setelah vaksinasi. Antara lain bedong, posisi samping / perut, ditenangkan, diayun, dan mengisap.

4. Menyusui

 Menyusui diyakini memiliki efek analgesik pada bayi karena beberapa alasan seperti kontak kulit ke kulit, efek menenangkan dari mengisap, dipegang oleh ibu, dan rasa manis ASI. Ibu dapat mulai menyusui bayi sebelum injeksi diberikan dan terus melakukannya selama prosedur vaksinasi.

Namun, jika ibu dan bayi tidak nyaman dengan pengaturan ini, maka pemberian susu yang dipompa melalui botol atau pemberian susu formula mungkin juga bisa dilakukan.

Sumber: MomJunction

Beri Komentar