Ilustrasi
Dream - Melihat anak yatim kerap muncul rasa iba. Sebisa mungkin, kita memang dianjurkan untuk selalu menyayangi anak yatim dengan berbagai cara. Hal ini seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Beliau merupakan anak yatim dan jauh dari keberlimpahan harta. Hal inilah yang menyebabkan beliau begitu memperhatikan anak yatim dan memuliakannya. Dikutip dari Sanadmedia.com, Imam Ibnu Hajar mendefiniskan yatim dalam kitab Tuhfatul Muhtaj:
Artinya: " Yatim ialah seorang anak kecil yang belum baligh atau belum bermimpi, sebagaimana khabar (tidak disebut yatim apabila sudah bermimpi/ baligh), pun ia tidak memiliki ayah meski masih memiliki kakek" .
Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan. Beliau mengajarkan bagaimana sikap yang semestinya dilakukan terhadap anak yatim. Dalam riwayat Abu Umamah disebutkan, Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: " Barang siapa mengusap kepala anak yatim dengan niat karena mencari keridhaan Allah SWT, maka baginya sepuluh kebaikan dari setiap helai rambut yang diusapnya. Dan barang siapa yang berperilaku baik terhadap anak yatim (baik itu laki-laki mau pun perempuan) yang dimilikinya, maka kelak Aku (Rasulullah SAW) dan dia (pengasuh anak yatim) di surga seperti dua jari ini, (lalu Nabi mengisyaratkan dengan merenggangkan kedua jari telunjuk dan jari tengah)"
Berdasarkan riwayat di atas, Nabi Muhammad SAW memang selalu menuntun umatnya untuk memuliakan anak yatim. Beliau memberikan arahan dan segenap pelajaran agar senantiasa berinteraksi dengan baik terhadap mereka. Bahkan dijanjikan surga bagi siapa saja yang mampu berlaku hal tersebut.
Selain itu, Nabi juga menjadikan berperilaku baik terhadap anak yatim sebagai obat dari kotornya hati. Membuat hati menjadi lembut. Sebab, hati yang paling jauh dari Allah SWT ialah hati yang kotor.
Abu Darda' menyebutkan, pernah suatu ketika sahabat menghampiri Rasulullah SAW dan mengadukan perihal dirinya yang merasa jauh dari Allah SWT, lantas Rasullullah bertanya;
" Apakah engkau ingin menjadikan hatimu lembut?," tanya Nabi.
" Iya, Aku mengingikannya wahai Rasulullah," jawabnya.
Lalu Nabi bersabda, " Jika begitu, rawatlah anak yatim, usaplah kepalanya, berikanlah ia makan dari makananmu, karena sesungguhnya hal itu mampu melembutkan hatimu, dan memenuhi hajat yang menjadi keinginanmu" .
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Para ayah cenderung sangat sulit mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang pada anak-anaknya. Mereka cenderung menunjukkan lewat sikap dan tanggung jawab.
Sebenarny, ayah juga sebaiknya berlatih mengucap cinta pada buah hatinya. Tak perlu ragu menunjukkan kebanggaan, kerinduan, cinta yang begitu besar serta pelukan hangat. Hal itu sangat penting bagi kondisi psikologis dan tumbuh kembang anak.
Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari BincangMuslimah.com, Rasulullah tanpa ragu mengungkapkan cinta hingga mengulang tiga kali pada anak perempuan yang mendekat padanya.
Artinya: “ Anas R.a bersabda, “ Suatu saat, Nabi Muhammad Saw melihat beberapa perempuan dan anak-anak datang mendekat. Mungkin datang dari suatu pesta pernikahan. Nabi Muhammad SAW bergegas berdiri menyambut mereka. ‘Kamulah orang yang paling aku cintai’. Tiga kali beliau mengatakan hal ini di depan mereka.” (HR al Bukhari dalam Shahih-nya no 3574).
Menurut Faqihuddin Abdul Kodir di dalam bukunya berjudul 60 Hadits Shahih, menyebutkan jika hadist di atas merupakan sebuah pembalikan dari pandangan pria Arab saat itu. Laki-laki pada masa itu tidak biasa bercanda sembari bermain dengan anak-anak mereka, terutama anak perempuan.
Saat melihat Rasulullah, mereka terheran-heran. Untuk itu para ayah, cobalah teladani Nabi Muhammad SAW dalam mengungkapkan cinta pada buah hati. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Konflik antara orangtua dan anak kerap terjadi, terutama ketika anak mulai remaja. Mereka sudah memiliki pemikiran dan kebutuhan masing-masing. Pendapatnya pun ingin didengar dan dimengerti.
Sementara kita sebagai orangtua berusaha agar anak tidak mengalami masalah atau kesulitan di kemudian hari. Perbedaan pendapat dan pandangan sering membuat hubungan orangtua memanas bahkan menjauh.
Dalam menghadapi hal ini, dibutuhkan sikap bijaksana pada orangtua dengan meneladani Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perkara. Dikutip dari BincangMuslimah, hal ini tercantum di dalam Al-Quran.
Artinya: Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,” (QS Al-Maidah ayat 48).
Tafsir Ibnu Katsir sebaimana diriwayatkan oleh apa yang di kemukakan Ibnu Jarir dalam menjabarkan maknanya. Dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diminta memilih.
Jika beliau suka, boleh memutuskan perkara di antara mereka (kaum Ahli Kitab); dan jika tidak suka, beliau boleh berpaling dari mereka, lalu mengembalikan keputusan mereka kepada hukum-hukum mereka sendiri
Sesungguhnya perbedaan bukanlah celah untuk saling menjatuhkan atau mencari kesalahan. Dalam QS Al-Maidah ayat 48, dikatakan bahwa Allah mau, maka semua manusia akan memiliki kesamaan tanpa ada perbedaan.
Allah SWT telah membekali akal dan hati bagi setiap manusia. Allah SWT membiarkan umatnya untuk memanfaatkan akal dan hati semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, saat orangtua menemukan anaknya berbeda, maka disarankan untuk mencoba memahami pola pikir mereka. Jika mengarah pada hal yang positif, maka orangtua dapat memberikan dukungan baik materi maupun moral.
Bila mengarah yang tidak baik, sudah menjadi kewajiban bagi setiap orangtua untuk memberikan pemahaman. Banyak-banyaklah berdoa untuk keselamatan anak dunia akhirat dan memohon perlindungannya untuk keluarga. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya