Amankah Puasa Saat Hamil Trimester Kedua?

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 25 April 2021 10:29
Amankah Puasa Saat Hamil Trimester Kedua?
Ketahui dulu faktanya.

Dream - Ibu hamil kerap galau saat bulan Ramadan, biasanya karena mengkhawatirkan janin dan kondisi kesehatan selama kehamilan. Sementara di satu sisi ingin menjalankan ibadah sebaik-baiknya di bulan suci.

Terutama jika kehamilan sedang berad di trimester pertama dan kedua. Mungkin Sahabat Dream ragu apakah tetap berpuasa atau tidak saat trimester kedua atau ketika usia kandungan 4 bulan?

Rupanya beberapa studi pernah menyebutkan, ibu dengan usia kehamilan trimester pertama berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah jika memaksa berpuasa. Studi dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa puasa saat hamil trimester dua bisa menimbulkan risiko kelahiran prematur.

Nathalie Auger dan tim dari University of Montreal Hospital Research Centre di Kanada mencari tahu hubungan antara puasa Ramadan selama hamil dan risiko melahirkan prematur pada wanita Arab. Tingkat kelahiran prematur dapat dikategorikan berdasarkan usia kehamilan.

Ada prematur ekstrem (extreme) yang lahir pada usia kehamilan 22-27 minggu, sangat prematur (very) lahir pada usia kehamilan 28-31 minggu, dan prematur terlambat (preterm) di usia kehamilan 32-36 minggu.

 

1 dari 2 halaman

Kebutuhan Energi Ibu Hamil Sangat Besar

Kebutuhan Energi Ibu Hamil Sangat Besar © Dream

Peneliti menganalisis lebih dari 3.000.000 kelahiran di Quebec, Kanada. Mereka menemukan wanita hamil yang puasa saat trimester dua memiliki risiko 35 persen lebih besar untuk melahirkan very premature. Risiko tersebut berlaku ketika dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak berpuasa.

Menurut penelitian tersebut, risiko kelahiran prematur terjadi karena kebutuhan energi ibu saat hamil trimester dua meningkat, kira-kira bertambah 340 kilokalori per hari. Bila ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan energi saat hamil, risiko kelahiran prematur bisa terjadi.

 

2 dari 2 halaman

Tergantung Kondisi Individu

Tergantung Kondisi Individu © Dream

Dikutip dari KlikDokter, menanggapi hal ini, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan keputusan ibu hamil untuk ikut puasa harus dilihat dari kondisi kesehatannya masing-masing.

“ Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Trimester dua termasuk trimester yang ‘nyaman’ bagi banyak ibu hamil. Jadi, jika memang kondisi ibu dan janin sehat, kemungkinan bisa menjalani puasa," ujar dr. Astrid.

Sebaiknya ibu berkonsultasi dulu kepada dokter kandungan untuk memeriksa kesehatan diri dan janinnya. Apabila ibu memiliki riwayat penyakit yang berisiko memengaruhi kondisi kehamilan, maka ibadah puasa tahun ini sebaiknya tidak dilakukan.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar