Keluarga Raffi Dan Nagita (Foto: Instagram Raffinagita)
Dream - Banyak orang berlomba-lomba membuat konten di media sosial, untuk mendulang like, subscribes, popularitas hingga ad sense. Salah satu konten yang kerap mencuri perhatian adalah prank atau menjahili orang lain dan mendapatkan reaksi kocak atau prank.
Rafathar, salah satu anak yang sering dijadikan konten prank. Viral di media sosial reaksi kesal dan marah Rafathar karena jadi korban prank. Mungkin ada yang menganggap konten prank hanya bercanda, dan tak bermaksud menyakiti.
Ternyata jika dilihat dari aspek psikologis, mengerjai anak dan menjadikannya konten di media sosial berdampak buruk dan jangka panjang. Novita Tandry, seorang psikolog keluarga memperingatkan orangtua untuk segera menghentikan hal tersebut.
Mengapa?
" Mereka (orangtua) lupa ada rekam jejak digital yang tidak pernah hilang selamanya hingga anak ini tumbuh dewasa apalagi di-prank dan dijadikan lelucon untuk ditertawakan oleh netizen di sosmed. Apalagi demi naiknya follower, banyaknya likes, viewers dan subscriber!," tulis Novita di akun Instagramnya.
Dampak menjadikan anak lelucon dan konten ternyata jangka panjang. Salah satunya, anak jadi tumbuh dengan penuh kecemasan. Prank atau menjahili anak dianggap menjadi hiburan bagi orangtua pada saat melihat ekspresinya. Tapi tanpa disadari kebiasaan prank ini dapat membuat diri anak tumbuh menjadi seorang pencemas.
" Tanpa prank saja, anak generasi alpha sudah penuh kecemasan menghadapi masa depan yang semakin penuh ketidakpastian, ditakuti orangtuanya dan terus membandingkan hidupnya dengan kehidupan orang lain yang glamour dan dianggap nyata di sosmed," ungkap Novita.
Anak juga jadi mengalami krisis kepercayaan. Bisa jadi akan berdampak buruk pada sisi empatinya.
" Kecerdasan emosi dan empati anak tidak akan pernah bisa terbentuk dengan baik. Mereka sulit untuk tahu apa yang baik dan tidak baik, karena mereka bingung melihat mengapa Papa Mama senang sekali dan tertawa terbahak pada saat dia marah, frustasi dan sedih," pesan Novita.
Tak hanya itu, saat dewasa, anak bisa selalu menganggap kalau prank termasuk perbuatan yang wajar. Hal ini juga membuat anak berpikir kalau orang lain bisa dipermalukan di depan umum demi kepuasan diri sendiri.
" Biasanya mereka akan meneruskannya lagi kepada anak-anaknya. Stop di dirimu yah supaya tidak terus diwariskan lagi seperti lingkaran setan," Novita memperingatkan.
Sumber: Novita Tandry
Dream - Raffi dan Nagita termasuk pasangan yang jahil dan kerap membuat konten mengerjai orang atau prank di YouTube channelnya, Rans Entertainment. Putra kesayangan mereka, Rafathar, juga tak luput jadi 'korban' prank.
Beberapa kali dikerjai oleh papa mamanya, Rafathar tampak sangat kesal. Ia sampai mengomel pada Nagita dan tak mau lagi jadi dikerjai. Hal ini diketahui dari unggahan video akun fanbase @nagitharaffi1717.
" Tapi kalau Aa ulang tahun Aa jangan di-prank ya," kata Rafathar dengan muka kesal pada Nagita.
" Kenapa?" tanya ibunya.
" Soalnya Aa udah bilang, kasihan, tiap hari udah di-prank," ungkap bocah lucu ini.
" Jadi kalau ulang tahun diapain," tanya Nagita.
" Diucapin, kasih kado, udah gitu doang. Soalnya kasihan gak Aa di-prank melulu. Udah banyak yang nge-prank Aa tahu gak?" ujarnya dengan nada mengomel.
Rafathar rupanya tak mau membalas prank yang telah dilakukan padanya. Padahal Nagita menawarkannya untuk membalas.
" Dosa, gak mau ah, gak baik," katanya dengan ketus. Lihat saja video kocak Rafathar mengomel.
Dream - Nenek memang suka sekali memanjakan cucu-cucunya. Seperti yang dilakukan Rieta Amilia, ibu dari Nagita Slavina, nenek dari Rafathar. Saat cucu pertamanya main ke rumah Rieta, ia melihat ada motor ATV kecil.
Rafathar pun langsung menaikinya dan ingin membawa pulang. Tanpa pikir panjang Rieta meminta pegawainya untuk segera membersihkan dan merapikannya agar cucu kesayangannya bisa langsung main.
Hal ini diketahui dari video yang diunggah Rieta di akun Instagramnya. Rafathar tentu saja kegirangan. Ia punya motor baru berbahan bakar solar untuk dimainkannya di rumah.
View this post on Instagram
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib