Anak Sekolah di SD Negeri Jepang, Begini Cara Ibu Biasakan Sholat Tepat Waktu

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 8 Maret 2023 11:36
Anak Sekolah di SD Negeri Jepang, Begini Cara Ibu Biasakan Sholat Tepat Waktu
Di sekolah, tak ada musola dan tentu saja tak ada yang melantunkan azan.

Dream - Bagi umat muslim yang tinggal di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, tentunya banyak tantangan dalam beribadah. Butuh usaha lebih keras agar bisa ibadah tepat waktu dan menjalankan akidah dengan baik. Termasuk juga mengajarkan anak-anak disiplin menjalankan sholat lima waktu.

Pengalaman Amelia dalam akun Instagramnya @ameliamuriza_ bisa menjadi gambaran. Ia bersama ketiga anaknya tinggal di Jepang, mengikuti sang suami yang sedang menempuh pendidikan.

Sekolah di Jepang

Putranya sekolah di salah satu SD Negeri Jepang. Di sekolah, tak ada musola dan tentu saja tak ada yang melantunkan azan. Untuk membiasakan anaknya sholat, Amelia meminta izin khusus pada pihak sekolah. Pasalnya, hanya sang putra saja yang beragama Islam di sekolah dan harus solat Zuhur selama di sekolah.

" Jam belajar SD negeri di Jepang pukul 08.30 sampai 14.30, di hari tertentu pulangnya lebih cepat atau lama sampai pukul 15.30 bahkan lebiih lama jika dilanjutkan ekskul. Tentu saja melewati sholat zuhur, karena kami tetap mendidik anak untuk melaksanakan sholat tepat waktu maka kami bicarakan ke pihak sekolah," ungkapnya di Instagram.

 

1 dari 4 halaman

Amelia mengungkap hal ini ia lakukan karena ingin menanamkan akidan dan pembiasaan sedini mungkin. Ia lalu meminta izin sang anak diberi waktu untuk sholat Zuhur. Pihak sekolah merespons dengan sangat baik permintaan Amelia.

Sekolah Jepang

" Alhamdulillah gak susah memberikan pemahaman pada pihak sekolah. Malah mereka mendukung dengan memberikan ruangan khusus untuk anak agar bisa melaksanakan sholat di sekolah," tulis Amelia.

Memang butuh usaha lebih untuk membiasakan anak-anak menjalankan ibadah, dan hal ini harus dilakukan sejak usia dini. Amelia berharap apa yang dilakukannya akan menjaga keimanan anak-anaknya kelak.

" Semoga kita dikaruniai keturunan-keturunan yang salih dan salihah di manapun berada. Aamiin Yaa Rabb," ungkapnya.

2 dari 4 halaman

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh #dentistmomdiary (@ameliamuriza_)

3 dari 4 halaman

Pengalaman Ibu Asal Indonesia Melahirkan di Jepang

Dream - Jepang termasuk negara yang tingkat kelahirannya sangat rendah. Untuk meningkatkan angka kelahiran bayi, pemerintah negara matahari terbit tersebut membuat sebuah kebijakan yang sangat ramah bagi pasangan yang baru memiliki anak.

Bukan hanya memberi tunjangan, tapi juga fasilitas pendampingan setelah melahirkan. Bukan hanya untuk warga asli Jepang tapi juga para pendatang. Indri Putri Utami, seorang ibu asal Indonesia yang tinggal di Jepang menceritakan pengalamannya di akun Instagram @indripu miliknya, saat melahirkan anak keduanya.

Indri tinggal di Jepang karena mengikuti sang suami yang bekerja di sana. Ia juga memboyong anak pertama. Lewat video yang diunggah, Indri menceritakan kalau setelah melahirkan, dirinya dipantau secara rutin oleh petugas dari pemerintah setempat (Shiyakusho) bagian anak.

Setelah bayi berusia satu bulan, petuga Shiyakusho akan menghubungi ayah/ibu lewat telepon. Mereka akan membuat janji untuk kunjungan ke rumah.

Pemeriksaan bayi oleh petugas

" Kita ga perlu daftar atau lapor ke mereka kalo kita udah lahiran karna mereka udah terima laporan dari klinik atau RS bersalin tempat kita melahirkan. Kita hanya perlu menyiapkan Buku kesehatan ibu & anak (boshitecho) dan bath towel sebagai alas si bayi pas ditimbang," ungkap Indri.

 

4 dari 4 halaman

Petugas yang datang memeriksa bayi secara detail, terutama kondisi fisiknya. Seperti berat badan, panjang kepala, lingkar kepala, dan lingkar dada. Orangtua juga bisa berkonsultasi langsung jika ada masalah.

" Berasa diperhatiin bgt ga sih sama pemerintah disini padahal mereka ini kerja loh. Semua peralatan dibawa sendiri oleh petugas. Orangtua tidak perlu menyiapkan. Orangtua diajak ngobrol dan mengisi kuesioner perihal kondisi (fisik dan mental) selama mengurus anak," cerita Indri.

Instagram @indripu

Tak hanya itu, petugas juga membawa perlengkapan yang sangat dibutuhkan bayi, yaitu popok, tisu basah serta ASI booster hingga beras. Tak ketinggalan, jika memiliki kakak, disiapkan juga bingkisan berupa buku bacaan.

Wah, ternyata pelayanan untuk ibu melahirkan di Jepang sangat lengkap, Sahabat Dream.

Beri Komentar