Apakah Bayi Kesakitan Saat Menjalani Proses Persalinan?

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 8 Juni 2017 19:45
Apakah Bayi Kesakitan Saat Menjalani Proses Persalinan?
Dalam tiap proses kontraksi ini, level oksigen dan detak jantung bayi akan menurun.

Dream - Tiap proses persalinan adalah unik. Ada yang diawali keluarnya flek, baru berlanjut kontraksi berjam-jam, dan bayi tak kunjung keluar. Namun ada juga yang hanya sebentar mengalami kontrasi dan bayi langsung keluar dengan cepat. Satu hal yang pasti, saat kontraksi, ibu akan merasa sakit di sekujur punggung karena dorongan bayi dari dalam rahim.

Jika ibu merasakan sakit, banyak yang penasaran apakah bayi juga merasakan hal yang sama? Proses persalinan bukan hanya melelahkan bagi ibu, tapi juga bayi. Bayi akan sedikit mengalami stres dan kelelahan, tapi ia tak merasakan sakit sama sekali.

" Ada dinding di rahim yang bertektur lembut dan melindunginya. Sistem saraf bayi tampaknya memang dibuat Tuhan tidak terkoneksi dengan sensasi rasa sakit selama proses persalinan," ujar dr. Anne Deans, konsultan obstetri dan ginekologi di Frimley Park Hospital, Inggris, seperti dikutip dari The National.

Ada fakta lain yang harus diketahui, yaitu setiap terjadinya kontraksi, rahim akan akan meregang serta mengecil. Menyusutnya rahim akan memicu pembukaan serviks. Efeknya, bayi terdorong menuju saluran kelahiran.

Dalam tiap proses kontraksi ini, level oksigen dan detak jantung bayi akan menurun. Begitu juga ketika kepalanya memasuki jalan lahir dan berusaha melewatinya. Bukan proses yang mudah terutama jika panggul ibu tergolong sempit. Bayi bisa saja tersangkut dan akan berusaha keluar.

Kondisi tersebut juga bisa dipersulit jika kepala atau tubuh bayi terlilit tali pusat. Dorongan kontraksi tidak akan menggerakkan bayi keluar menuju jalan lahir karena tertahan oleh tali pusat.
Tak heran selama kontraksi berlangsung, dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan CTG (cardiotography) untuk memonitor kestabilan jantung bayi.

Jika dari hasil CTG detak jantung bayi melemah, bisa jadi bayi mengalami kelelahan, stres, dan level oksigennya menurun. Dokter pun bisa saja mengambil keputusan untuk menoperasi caesar, apabila kondisi bayi terlalu lemah untuk menunggu proses persalinan normal.

 

Beri Komentar