Penampilan Seorang Muslimah Ketika Merayakan Idul Fitri
Dream - Sudah menjadi budaya sebagian wanita Muslim atau Muslimah untuk memiliki penampilan terbaik saat merayakan Idul Fitri.
Seolah Lebaran tersebut merupakan waktu untuk melampiaskan keinginan berpakaian menarik yang selama bulan Ramadhan terkekang.
Karenanya, agar Idul Fitri yang akan dirayakan ini penuh berkah dan puasa Ramadhan tidak sia-sia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan Muslimah terutama dalam penampilannya.
Rasulullah meminta kaum Muslim untuk memakai pakaian terbaik saat Idul Fitri. Namun banyak di antara kita, khususnya muslimah, memaknai salah tentang sunnah tersebut.
Yang terjadi justru sebaliknya. Demi berpenampilan terbaik, para muslimah justru berlomba-lomba memakai busana yang melebihi batasan yang disyari'atkan.
Berpenampilan berlebihan sehingga bisa mengundang syahwat lawan jenis ini disebut Tabarruj yang sangat dilarang dalam Islam.
Dalam satu hadis, Rasulullah mengatakan, " ...salah satu di antaranya adalah wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang (tidak menutup seluruh tubuhnya, atau berpakaian namun tipis, atau berpakaian ketat) yang melenggak-lenggokkan kepala. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga." (HR. Muslim).
Jika niatnya tidak ingin terlihat buruk, maka berdandan diperbolehkan. Namun tidak boleh berlebihan dan menimbulkan syahwat lawan jenis. Muslimah tetap dapat berpenampilan baik dengan riasan wajah yang sederhana dan natural. Ditambah dengan sifat dan kepribadian yang sholehah, seorang Muslimah makin terlihat cantik.
Sunnah yang diajarkan Rasulullah ketika hari raya Idul Fitri adalah memberi salam dan mengucapkan " Taqabbalallahu Minna Wa Minkum" kepada setiap muslim yang ditemui. Ucapan ini sebenarnya adalah doa, yang artinya " Mudah-mudahan Allah menerima (amal ibadah) kita dan kalian."
Sayangnya, ketika memberikan ucapan ini, masih banyak yang dengan sengaja bersentuhan tangan dengan lawan jenis dengan alasan sungkan atau tidak enak hati. Padahal aksi bersentuhan tangan antara pria dan wanita yang bukan mahram saat memberikan ucapan itu adalah haram.
Allah Ta'ala berfirman:
" Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka." (QS an-Nuur: 30-31).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya." (HR ath-Thabarani).
Agar tetap mendapat keberkahan di hari raya dan menjauhi perbuatan dosa, sebaiknya kita menjauhi perbuatan ini. Perasaan tak enak yang sering muncul akan perlahan hilang ketika kita memberi penjelasan. Cukup ucapkan salam sambil memberi senyum tanpa menyentuh tangan lawan jenis.
Salah satu kebiasaan sebagian kaum Muslim ketika bersilaturahmi pada waktu Lebaran adalah mengobrol tentang banyak hal sambil menikmati hidangan yang disajikan. Namun, ketika berkomunikasi itu, hindarilah atau jangan sampai pembicaraan kita menjadi hal yang Allah amat larang yakni ghibah atau menggunjing orang lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
" Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Apakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S Al - Hujurat : 12)
Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" Kami pernah bersama nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah bersabda, 'Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah kaum mu'minin'."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada umatnya untuk memahami Hari Raya Idul Fitri sebagai kemenangan, yakni gerbang baru bagi kaum Muslim yang telah lulus dari pendidikan akhlak selama bulan suci Ramadhan.
Mereka yang memasuki gerbang kemenangan ini telah menjadi pribadi lebih baik baik dari segi ibadah, sifat, atau penampilan. Orang-orang mukmin ini diharapkan bisa semakin mendekatkan diri dengan Allah, semakin patuh terhadap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Karenanya, jangan menodai Hari Raya Idul Fitri dengan tingkah perbuatan yang membuat amal ibadah kita selama Ramadhan menjadi sia-sia belaka.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN