Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Membentuk mental mandiri pada anak-anak harus dilakukan sejak dini. Sebagai orangtua kita kerap megira anak belum mampu untuk bisa melakukan hal-hal tertentu dengan kemampuannya sendiri.
Padahal jika dilatih dan dibiasakan, anak bisa melakukan. Pasalnya, anak mulai mengekspresikan sikap mandiri sejak usia balita. Hal ini bisa dilihat bagaimana saat si kecil memilih baju atau sepatu yang diinginkannya.
Mainan yang ingin dibelinya atau makanan yang ingin dinikmati. Saat remaja, anak kemudian berkembanga menjadi pribadi yang lebih kuat.
" Mereka sudah lebih bisa mengemukakan pendapat, keinginan dan argumentasinya. Orangtua kerap kali kesulitan menghadapinya tapi tahapan ini justru sangat krusial dalam hal kemandiriannnya," ujar Rebecca Fraser, seorang psikolog.
Ketika remaja tumbuh dan berkembang, mereka menyadari bahwa situasi yang berbeda membutuhkan solusi yang berbeda. Mereka dapat berpikir secara abstrak, membandingkan pilihan, dan berpikir tentang bagaimana keputusan mereka dapat mengubah suatu hasil.
Secara perkembangan, antara usia 15 dan 18 remaja akan mulai merasa lebih percaya diri dalam keterampilan pengambilan keputusan. Mereka pun sudah tahu bagaimana harus berperilaku dan bersikap lebih mandiri.
Tentunya hal tersebut harus didukung dan dilatih oleh orangtua. Bagaimana caranya?
" Mulailah dengan menerapkan aturan. Jika melanggar ada konsekuensinya. Beri juga tanggung jawab seperti uang jajan mingguan atau bulanan, jika kurang tak ada lagi tambahan. Ini akan membentuk mental kemandiriannya," kara Fraser, seperti dikutip dari VeryWell.
Pastikan juga komunikasi dengan anak berjalan dengan baik. Hindari menjauhkan anak dari teman-temannya. Justru di usia remaja, mereka akan 'digembleng' secara sosial melalui teman-temannya.
" Masalah hubungan akan ia hadapi, kekecewaan, kemarahan begitu juga tekanan dari teman-temannya. Mereka akan mendapat pengalaman berharga dari hal tersebut," ungkap Fraser.
Hargai juga keputusan yang dibuat anak. Mintalah pendapat dan sudut pandangnya saat mengambil keputusan besar dalam keluarga. Melibatkan mereka akan sangat berdampak pada kedewasaan dan kemandiriannya.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal