Bikin Sedih, Foto Viral Bocah Menangis Saat Belajar Online

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 9 September 2020 14:03
Bikin Sedih, Foto Viral Bocah Menangis Saat Belajar Online
Sebuah foto menunjukkan bagaimana sulitnya belajar online bagi anak usia di bawah 7 tahun.

Dream - Tak ada yang bisa mengalahkan interaksi langsung dan tatap muka. Hal ini kita rasakan betul selama Pandemi Covid-19, di mana pertemuan langsung sangat tidak dianjurkan karena bisa meningkatkan risiko penularan.

Anak-anak yang sekolah di rumah terutama mereka yang duduk di TK dan sekolah dasar (SD) boleh dibilang yang paling sedih. Aktivitas fisik dan tatap muka dengan guru pada usia tersebut sangat dibutuhkan bukan hanya untuk kebutuhan akademik, tapi juga perkembangan emosi, mental, psikologisnya.

Sebuah foto menunjukkan bagaimana sulitnya belajar online bagi anak usia di bawah 7 tahun. Foto tersebut diambil oleh seroang ibu asal Sharpsburg, Georgia, Amerika Serikat, Jana Coombs.

Jana melihat dari kejauhan putranya Ezra yang berusia 5 tahun sedang belajar huruf 'A' melalui laptop. Tak lama kemudian Ezra menangis tersedu, air matanya jatuh dengan deras dan bocah itu menggunakan kaus untuk mengeringkan air matanya.

 

1 dari 5 halaman

Frustasi karena Tak Mengerti

Frustasi karena Tak Mengerti © Dream

Melihat putranya menangis, Jana lalu mengambil foto dan mengirimkan foto itu pada neneknya. Setelah itu Jana memeluk Ezra dan mencoba menenangkanya putra kesayangan. Saat ditanya mengapa menangis, Ezra menjawab kalau ia tak mengerti salah satu materi yang disampaikan gurunya secara online.

" Ini menghancurkan hati saya. Setelah mengambil foto itu, saya memanggilnya, kami duduk di lantai, kami berpelukan dan menangis bersama. Saya mengatakan kepadanya, 'Tidak apa-apa. Kami akan melalui ini'," ungkap Jana, dikutip dari Good Morning America.

 

2 dari 5 halaman

Stres Pada Anak dan Orangtua

Stres Pada Anak dan Orangtua © Dream

Belajar jarak jauh selama pandemi mau tak mau harus dilakukan agar anak tetap mendapat pendidikan yang merupakan hak dasarnya. Namun tak dipungkiri, kondisi tersebut membuat level stres anak dan orangtua meningkat.

Seperti yang terjadi Ezra, hal ini juga terjadi pada anak-anak lainnya di banyak negara. Mungkin juga buah hati di rumah. Untuk itu ayah bunda, jangan lupa untuk meminta anak menceritakan perasaannya dan saling menguatkan.

Unggahan Jana Combs

3 dari 5 halaman

Jawaban Bocah Kelas 6 Soal Reproduksi Bikin Gurunya Terperangah

Jawaban Bocah Kelas 6 Soal Reproduksi Bikin Gurunya Terperangah © Dream

Dream - Anak-anak murid kelas 6 di Singapura sudah diberikan pendidikan seksual dengan baik. Mereka mempelajari sistem reproduksi, baik pria dan wanita. Soal ujian juga dibuat untuk mengetahui sejauh apa pemahaman anak soal kesehatan reproduksi.

Seperti sebuah soal pekerjaan rumah (PR) yang diberikan untuk anak kelas 6 SD. Soal tersebut menanyakan seputar proses kehamilan, mulai dari perjalanan sel sampai tahap terjadinya bayi.

Terdapat juga soal analisis yang menanyakan " Karena alasan kesehatan, ovarium seorang wanita suatu penyakit harus diangkat, apakah ia bisa memiliki anak? Jelaskan alasannya" . Seorang anak ternyata menjawab soal dengan pengetahuan reproduksi yang sangat baik.

Jawaban PR anak itu diunggah gurunya di akun Facebook Study Room. Jawaban yang benar dari soal itu, menurut gurunya adalah " wanita itu tak bisa hamil karena tak ada ovarium, sehingga tak ada sel telur yang diproduksi dan fertilisasi tak terjadi,"  tulisnya di Facebook.

 

4 dari 5 halaman

Jelaskan Konsep Bayi Tabung

Jelaskan Konsep Bayi Tabung © Dream

Rupanya anak tersebut juga memiliki jawaban yang benar. Ia menggambarkan konsep bayi tabung, dan kehamilan tetap bisa terjadi.

" Iya, wanita itu bisa hamil meskipun tak memiliki ovarium, karena masih memiliki rahim. Ia bisa mendapatkan donor sel telur yang telah dibuahi dan menjadi bayi,"  tulis anak tersebut pada lembar jawabannya.

 

5 dari 5 halaman

Sang Guru Kaget

Sang Guru Kaget © Dream

Jawaban murid tersebut membuat gurunya terperangah. Sang guru tak bisa menyalahkan jawaban itu karena alasannya bisa dibenarkan. Guru tersebut tak menyangka pemahaman murid soal reproduksi sudah sangat kompleks.

" Jawabannya benar-benar tepat dan mengesankan karena ia menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang fungsi berbagai bagian sistem reproduksi. Pertanyaannya seharusnya lebih jelas untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan. Sebagai seorang pendidik, saya akan memuji dan mendorong jawaban seperti itu. Namun, untuk mempersiapkan ujian, saya juga harus menunjukkan bahwa terkadang jawaban yang benar bukanlah jawaban model. Saya juga berharap sekolah dan penanda ujian akan menerima jawabannya. #science #psle #openendedquestions #criticalthinking,"  ungkap guru tersebut.

Salut!

Beri Komentar