Buang Air Kecil Setelah Hubungan Intim Bisa Cegah Kehamilan?

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 2 Februari 2021 14:02
Buang Air Kecil Setelah Hubungan Intim Bisa Cegah Kehamilan?
Jangan salah kaprah, ketahui faktanya.

Dream – Bagi perempuan, buah air kecil segera setelah berhubungan intim sangat dianjurkan. Ada yang beranggapan kalau hal ini bisa mencegah kehamilan yang tak diinginkan. Benarkah?

Dikutip dari Sehatq, hal tersebut adalah tidak benar. Buang air kecil sehabis berhubungan intim sesegera mungkin tidak akan mampu mengeluarkan sel sperma yang sudah masuk.

Saat pria mengeluarkan sperma ketika berhubungan intim, sperma tersebut akan masuk ke dalam saluran vagina. Semetara, urine atau air kencing keluar melalui uretra, yang jelas berbeda dengan saluran vagina. Uretra adalah lubang kecil yang terletak di atas vagina.

Lalu mengapa para dokter menganjurkan perempuan untuk segera buang air kecil setelah berhubungan initim? Bukan untuk mencegah kehamilan, tapi mengurangi risiko penyakit infeksi saluran kemih (ISK).

Menurut sebuah studi, perempuan 30 kali lipat lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan pria. Perlu diketahui, buang air kecil setelah berhubungan dapat menghilangkan bakteri dari uretra.

 

1 dari 3 halaman

Gunakan Kontrasepsi

Gunakan Kontrasepsi © Dream

Membiasakan buang air kecil setelah berhubungan intim bisa meminimalisir risiko penyakit ISK. Bila memang ingin mencegah atau menunda kehamilan, gunakanlah alat kontrsepsi.

1. Menggunakan kondom
Selain mencegah kehamilan, menggunakan kondom dipercaya ampuh mencegah penularan penyakit seksual. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kondom dapat mencegah kehamilan hingga 80 persen jika digunakan dengan benar.

2. Pil KB
Dengan pil KB atau kontrasepsi adalah salah satu cara yang umum dilakukan untuk mencegah kehamilan. Menurut National Health Service, pil Kb efektif hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan jika dikonsumsi sesuai jadwal. Konsumsi secara disiplin dan cari pil yang paling pas untuk tubuh.

3. Spiral
Spiral atau yang biasa disebut Intrauterine Device (IUD) adalah cara mencegah kehamilan jangka panjang. Dokter akan memasukkan alat pencegah kehamilan ke dalam rahim. Sama seperti pil KB, efektifitas Kb spiral hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan, namun tidak dapat menjaga tubuh dari penyakit menular seksual

 

Laporan Josephine Widya/ Sumber: Sehatq

2 dari 3 halaman

Pemakai Kontrasepsi Spiral Wajib Periksa Rutin, Ini Alasannya

Pemakai Kontrasepsi Spiral Wajib Periksa Rutin, Ini Alasannya © Dream

Dream - Penggunaan alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau lebih dikenal dengan spiral, jadi pilihan banyak perempuan terutama bagi ibu yang masih menyusui. Alat kontrasepsi ini pasalnya tak akan mempengaruhi hormon yang bisa menurunkan produksi ASI.

Tak seperti alat kontrasepsi hormon, seperti suntik, pil atau patch. Penggunaanya cukup sekali saja dan tak perlu berulang. Presentase kegagalannya juga kecil, tapi ada syaratnya. Ibu yang memakai IUD atau spiral wajib kontrol secara rutin.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Boy Abidin, tidak sedikit dari pemakai IUD yang kebobolan atau hamil. Hal ini karena kondisi rahim berubah.

" Ukuran IUD atau spiral memang dibuat berdasarkan rata-rata rahim, jadi kan ukurannya sama untuk semua wanita. Sedangkan ukuran rahim wanita berbeda. Jadi kalau dipasang di rahim yang cukup besar, bisa jadi IUD nya kurang efektif," ujar Boy dalam acara World Contraception Day 2019, di The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.

3 dari 3 halaman

Spiral bergeser

Spiral bergeser © Dream

Selain itu, spiral yang bergeser juga dapat menyebabkan kehamilan. Spiral yang bergeser ini bisa diakibatkan karena haid yang menggumpal dan berlebih.

" Kalau ada haid yang bergumpal atau deras, ya itu ikut aliran darah haid. Pada saat haid kan rahim ada gerakan kontraksi untuk mengeluarkan darah haid, nah itu juga biasanya ikut terbawa gerakan itu," ujar Boy.

Banyak juga perempuan yang memakai spiral tidak menyadari bahwa alat kontrasepsinya terlepas. Oleh karena itu, perhatikan kondisi spiral saat haid.

Boy mengingatkan, bagi ibu yang menggunakan spiral, pemeriksaan rutin adalah hal wajib. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan enam bulan atau setahun sekali. Ini dilakukan untuk melihat posisi IUD apakah masih efektif.

" IUD kan sekarang bentuknya huruf T ya, jadi meskipun dia lompat-lompat, jungkir balik, dan segala macem sih sebenernya dia gak akan bergeser," ungkapnya.

Laporan: Keisha Ritzska Salsabila

 

 

 

Beri Komentar