5 Sikap Anak yang Kerap Bikin Sakit Kepala, Cari Tahu Solusinya

Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Kamis, 22 Agustus 2019 16:03
5 Sikap Anak yang Kerap Bikin Sakit Kepala, Cari Tahu Solusinya
Jangan kaget jika anak bersikap seperti berikut. Kontrol emosi dan hadapi dengan bijak.

Dream – Sikap anak-anak, tak selamanya manis. Ada kalanya mereka sangat sulit diatur, memicu emosi orangtua , hingga mengamuk tak terkendali.

Tingkat kematangan emosi anak memang belum sempurna. Masalah dan pengalaman yang ia hadapi bakal jadi modal pembelajaran penting baginya.

Pada masa ‘golden age’, si kecil cenderung akan mengeksplorasi serta belajar beberapa hal baru. Hal ini juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.

Anak akan mulai berulah dan membuat sakit kepala. Sabar serta konsisten memberikan konsekuensi dengan porsi yang pas adalah kuncinya. Hal ini agar anak terbentuk menjadi pribadi yang baik.

Jangan kaget jika anak bersikap seperti berikut. Kontrol emosi dan hadapi dengan bijak. Berikut panduan menghadapi sikap anak yang buruk.

1 dari 5 halaman

Mudah Marah dan Tidak Patuh

Mudah Marah dan Tidak Patuh © pixabay.com

Permasalahan yang paling sering terjadi adalah anak sangat mudah marah atau mengamuk serta tidak patuh terhadap orangtunya.Ternyata amukan si kecil merupakan salah satu cara mereka untuk bisa menunjukkan jika mereka merasa kecewa, atau frustasi akan sesuatu hal.

Seiring bertambahnya usia, terkadang anak malah makin menjadi tidak patuh. Cobalah bersikap tenang dan jangan terlalu banyak reaksi hingga anakmulai berhenti menangis.

Setelah itu baru tanyakan padanya hal apa yang mengganggu mereka. Perlu untuk diingat jangan mudah menyerah pada kemarahan si kecil dan jangan mudah untuk selalu menyetujui keinginan si kecil.

Begitu juga menghadapi anak yang tidak patuh, cobalah untuk mendengarkan alasan mereka dan pendapat mereka. Setelah mendengarkannya, berikanlah mereka penjelasan mengapa ada hal yang harus dilakukan dan ada yang bisa ditawar.

2 dari 5 halaman

Bersikap Agresif

Bersikap Agresif © pixabay.com

Salah satu kecemasan orangtua lainnya adalah si kecil memiliki sikap yang begitu agresif. Sikap agresif yang dimiliki sang anak ini jika dibiarkan, maka ia tak terbiasa untuk mengontrol emosinya.

Terdapat beberapa cara menghadapi permasalahan anak yang memiliki sifat agresif. Langkah pertama, cari tahu alasan sebenarnya dari perubahan sikap sang anak yang begitu agresif.

Jika mendapati anak merasa stres karena situasi sekolah, segeralah untuk berkonsultasi dengan sang guru untuk bisa mencari solusi yang tepat. Selain itu, ajaklah si kecil untuk selalu menceritakan kegiatan mereka sehari-hari tanpa ada yang ditutupi.

3 dari 5 halaman

Berbohong

Berbohong © pixabay.com

Hampir setiap anak pernah melakukan kebohongan kepada orangtuanya, baik itu dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Jika terus dibiarkan, tentunya bakal jadi kebiasaan buruk.

Bagi orangtua, sangat penting untuk mengerti akan gerak gerik si kecil saat berbohong. Jangan sampai si kecil nantinya akan menyembunyikan hal-hal penting dari kalian.

Untuk bisa membuat si kecil lebih membuka diri, salah satu caranya adalah   mencari tahu alasan dari perbuatannya tersebut dengan mengajaknya berbicara terbuka secara lembut. Setelah mengetahuinya, berilah pengertian pada si kecil jika yang dilakukannya itu salah dan juga ajari mereka untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

4 dari 5 halaman

Kecanduan Gadget

Kecanduan Gadget © pixabay.com

Memasuki era teknologi, tidak sedikit anak yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka untuk bermain gadget daripada bersama teman-temannya. Orangtua juga kerap mengandalkan gadget untuk menenangkan anak.

Bahkan, banyak juga orangtua yang tak menerapkan aturan gadget di rumah dan anak bisa main sepuasnya. Hal ini tentu saja membuat anak tak bisa lepas dari gadget.

Kontrol orangtua adalah kunci pada anak yang kecanduan gadget. Sediakan mainan edukatif yang seru untuk anak. Daftarkan anak pada kegiatan-kegiatan fisik menyenangkan, seperti les renang, les robotik atau kegiatan yang disukainya. Jangan sampai masa kecil anak justru habis dengan menatap layar gadget.

 

5 dari 5 halaman

Malas Belajar

Malas Belajar © pixabay.com

Sebenarnya, malas belajar tidak hanya datang dari anak kecil saja. Bahkan, orang dewasa saja sebagian besarnya masih memiliki rasa malas untuk belajar akan sesuatu hal yang baru. 

Dengan berbagai alasan, si kecil biasanya akan menolak untuk belajar di rumah. Terkadang, orangtua akan sedikit memaksa anaknya untuk tetap belajar.

Sebenarnya, kunci dari semangat belajar adalah motivasi. Cari hal yang disukai anak untuk membuatnya suka belajar.

Jangan pernah memaksanya. Buat sudut belajar yang nyaman di rumah. Sesuaikan juga metode belajar dengan karakteristik anak. (mut)
 
 
 (Sumber: Boldsky)

Beri Komentar