Twitter @SaifSuhairi
Dream - Membuat anak-anak selalu ingin ke masjid bukan perkara mudah. Mereka harus dibiasakan sejak dini dan dibuat menyukai masjid. Sebuah masjid di kawasan Delaware, Amerika Serikat punya cara untuk membuat anak-anak suka datang ke masjid.
Hal ini mungkin membuat kaget jemaah Indonesia jika melihatnya. Dalam cuitan di Twitter akun @SaifSuhairi, memperlihatkan situasi masjid di Delaware yang membuatnya terkaget-kaget.
Ia melihat anak-anak bermain di dalamnya berlarian, bahkan main pingpong dan PlayStation. Si pemilik akun merupakan warganegara Malaysia, yang biasa melihat masjid biasanya berisi jamaah yang beribadah dan menyimak kajian. Bukan anak-anak bermain.
" Terkejut tak tengok masjid di USA cmni? Td kawan malaysia baru dtg. Terkejut dia dalam masjid budak2 main dlm masjid. Perang Nerf gun ramai2, main ping pong etc. Paling best main PS4.Ada dua set utk teenagers & budak2 kecil. Ni la cara kami tarik budak2 datang ke masjid," tulisnya.
Baca Juga: Ayah Bunda, Selalu Baca Doa Perlindungan untuk Anak Setiap Hari
Rupanya permainan tersebut memang sengaja untuk menarik anak-anak agar suka ke masjid. Komentar pun bermunculan. Banyak yang membandingkan dengan situasi masjid di Malysia yang tak memungkinkan hal itu terjadi. Ayang pro, ada juga yang kontra.
" Pak Haji will shaking lihat ini," tulis salah satu akun.
" Bina childhood kanak-kanak di masjid🥰🤌✨," komentar warganet lain.
" Hm... Makes me wonder apa tujuan masjid sebenarnya," ungkap akun lain.
Dream - Anak yang saleh dan saleha merupakan satu amalan yang tak putus meskipun seseorang setelah meninggal dunia. Hal inilah yang membuat orangtua selalu berusaha agar anak dan keturunanya menjadi saleh dan saleha.
Bagaimana caranya agar anak menjadi generasi yang saleh/ saleha? Tentunya orangtua harus berikhtiar dan berdoa. Salah satu wirid diajarkan Kiai Arwani yang merupakan ulama masyhur di Indonesia, terlebih di Pulau Jawa.
Dikutip dari NU Online, Kiai Arwani terkenal dengan karyanya kitab Faidlul Barakât fî Sab'il Qirâ'at yang aplikatif dan mudah dicerna untuk orang yang belajar mendalami AlQuran.
Kedua putra Kiai Arwani sendiri, yakni KH Ulin Nuha dan KH Ulil Albab selain alim juga ahli Alquran. Mereka hafal Alquran hingga masing-masing tuntas mengaji secara tatap muka (musyafahah) dengan tujuh macam bacaan imam (qira'at sab'ah) kepada ayahandanya sendiri.
Merasa penasaran atas apa amalan yang dilakukan oleh Kiai Arwani. KH Ma'ruf Irsyad asal Kudus mencoba bertanya kepada Kiai Arwani.
" Mohon maaf, Mbah. Ada amalan apa yang panjengan lakukan sehingga anda diberikan Allah putra-putra yang nurut, ahli Qur'an, baik akhlaknya," begitu kira-kira kata Kiai Ma'ruf saat bertanya. Kemudian Kiai Arwani menjawab bahwa membaca doa tiga kali setiap usai salat.
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin waj'alna lilmuttaqina imama.
Artinya: “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami, dan keturunan-keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (QS al-Furqan: 74).
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Mendidik dan mengurus anak merupakan proses panjang yang pastinya sangat menguras emosi. Dibutuhkan kesabaran dan sebagai muslim kita juga harus mempelajari nilai-niai Islam sebagai dasar dalam mengurus anak.
Salah satunya sebagai orangtua seemosi apapun jangan sampai mengucap sumpah buruk atau menyumpahi anak. Dalam Islam ada larangan menyumpahi anak. Dikutip dari Bincangsyariah.com, Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orangtua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.
“ Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)
Dalam hadis tersebut Nabi melarang para orangtua untuk melaknat anak-anaknya, karena jika sampai dikabulkan oleh Allah SWT dan hal buruk menimpa kepada anak-anak mereka maka hal itu pasti akan menimbulkan penyesalan yang amat sangat. Allah SWT berfirman:
“ Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).
Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.
Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimana pun secara naluri orangtua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya, karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati