Inkubator Generasi Awal Buat Dr. Couney
Dream - Inkubator jadi fasilitas wajib di rumah sakit ibu dan anak. Inkubator bisa dibilang merupakan 'kotak penyelamat' bayi yang memiliki masalah kesehatan ketika dilahirkan. Mulai dari bayi-bayi prematur, kuning, hingga kelainan organ.
Tapi tahukah Anda kalau sebelum lazim digunakan di neonatal intensive care unit (NICU) di RS Ibu dan Anak, inkubator ini sempat dipandang sebelah mata oleh kalangan medis. Adalah dr. Martin Couney seorang dokter asal Jerman, yang mengembangkan inkubator ini.
Beliau memang menaruh perhatian besar terhadap perawatan bayi-bayi prematur agar mereka bisa tetap hidup dan tumbuh dengan sehat. Sebelum menemukan inkubator, dokter ini mencoba banyak cara untuk menyelamatkan bayi yang lahir sebelum waktunya. Sampai akhirnya ia menemukan inkubator dan dokter-dokter lain memandangnya sebelah mata.
Langkah tak biasa pun diambil oleh dr Couney. Ia sengaja menaruh inkubator buatannya, lengkap dengan bayi-bayi prematur di sebuah pameran di Luna Park, Coney Island, New York. Pengunjung yang ingin melihat, saat itu harus membayar 25 cent.
Hal tersebut dilakukan dr. Couney dan timnya untuk menarik perhatian bukan hanya kalangan medis tapi juga masyarakat umum. Masyarakat bisa langsung melihat dengan mata kepala sendiri, bayi yang lahir prematur tetap hidup dalam inkubator. Sementara, uangnya dipergunakan untuk operasional inkubator yang memakan biaya sangat besar.
Keputusan yang sangat kontroversial, tapi dr. Couney mendapatkan apa yang diinginkannya. Perhatian dari dunia, serta uang dari masyarakat yang bisa menyelamatkan bayi prematur dari kalangan tak mampu.
Salah satu bayi yang 'diselamatkan' oleh inkubator buata dr. Couney adalah Lucille Horn. Ia merupakan anak kembar yang lahir pada 1920. Saudara kembarnya meninggal dunia segera setelah dilahirkan.
Lucille Jadi Bukti Nyata
Kondisi Lucille saat itu sangat kritis. Tapi ayah Lucille tak menyerah begitu saja dan mendengar soal inkubator buatan dr. Couney yang bernama " Child Hatchery" . Oleh sang ayah, Lucille pun diserahkan pada dr Couney untuk dirawat.
Tim perawat inkubator dipersiapkan khusus. Mereka dilatih oleh dr Couney untuk merawat bayi-bayi prematur. Para perawat juga harus menjaga kesehatannya secara maksimal, makanan dan minuman mereka juga dikontrol.
Lucille tinggal di inkubator selama 6 bulan. Setelah berat badannya naik dan organ vitalnya berfungsi dengan normal, Lucille kembali bersama keluarganya. Ia pun tumbuh menjadi gadis yang sehat dan kembali mengunjungi 'rumahnya' saat bayi.
" Memang sangat aneh tinggal di kotak kecil, jadi tontonan banyak orang, seperti pertunjukan orang aneh. Tapi ada hal yang tak banyak orang mengerti kalau cara ini menyelamatkan nyawa seorang bayi," kata Lucille, yang datang ke Child Hatchery.
Saat mengunjungi Child Hatchery, Lucille pun memperkenalkan diri pada dr. Couney. Sang dokter menyambutnya dengan hangat dan mata berbinar. Ia pun memperkenalkan Lucille pada timnya dan pengunjung yang datang.
" Lihat gadis muda ini, ia dalah salah satu bayi kami. Sekarang bayi ini sudah tumbuh dengan baik," ujar Couney.
Child Hatchery pun sejak dibuat hingga dr. Couney meninggal pada 1950, terus merawat bayi-bayi prematur. Setelah ia meninggal, inkubator buatannya kemudian banyak diadaptasi oleh banyak pihak untuk kemudian digunakan di rumah sakit di seluruh dunia.
Advertisement
Campus Beauty Fair, Belajar Skin Prep Bareng Emina Cosmetics
Pesawat Ini Mendadak Putar Balik Gegara Dapurnya Kebakaran
Cantik Banget, Lihat Polwan Sebelum dan Setelah Dipulas Makeup Artist
Indomie Masuk Daftar Mi Instan Terenak di Dunia Versi Ramen Rater 2025
Prabowo: Alhamdulillah Kita Tidak Impor Beras Lagi
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Campus Beauty Fair, Belajar Skin Prep Bareng Emina Cosmetics
Jaga Kesehatan Jantung dan Otak dengan Rajin Konsumsi Ikan Sembilang