Bayi Di Ayunan
Dream – Tumbuh kembang bayi setiap harinya selalu memicu rasa kagum. Mereka tumbuh dengan cepat, baik dari segi fisik maupun kognitif. Bukan hanya bertambah tinggi dan berat, kemampuannya mengenali dan mempelajari hal baru juga sangat cepat.
Stimulasi dari orangtua memang sangat dibutuhkan. Terutama dalam hal meningkatkan kecerdasannya. Ada empat hal yang bisa dilakukan untuk tingkatkan kecerdasan si kecil dan penting untuk dilakukan di rumah
1. Tummy Time
Posisikan bayi dengan tengkurap, tapi pastikan selalu dalam pengawasan. Posisi ini kerap disebut dengan tummy time yang bisa merangsang pertumbuhan otak dan kemampuan motorik bayi.
Pada awalnya si kecil mungkin tidak nyaman karena belum terbiasa. Lakukan rutin, anak akan terbiasa, bisa rutin setiap hari selama 2-5 menit.
2. Improvisasi suara
Bayi akan lebih senang dan tertarik dengan suara-suara baru. Jika sedang membacakan buku cerita pada bayi, gunakanlah suara yang bisa menariknya. Misalnya saat ada motor berjalan, tirulah suara motor, “ ngeeeeng”.
Bayi memang lebih tertarik dengan suara, gambar, bentuk dan jenis-jenis binatang. Itu semua dapat membantu bayi belajar lebih cepat.
© Dream
3. Banyak bercerita
Biasakan untuk berbicara dengan bayi. Mereka akan menyerap dan mempelajari kosakata baru dan mencernanya dalam otak. Tingkatkan ritme dan intonasi saat berbicara agar bayi tidak bosan saat medengarnya. Tirulah suara bayi dan bayi akan meniru. Ini akan sangat membantunya untuk berbicara sejak dini
4. Apresiasi
Mengelusnya dan mengapresiasinya saat melakukan sesuatu akan meningkatkan hasrat bayi untuk melakukannya lagi-lagi. Karena dengan begitu bayi akan merasa diperhatikan. Melatih emosi senang, sedih dan mengajaknya untuk melakukan hal baru yang bisa menumbuhkan rasa ketertarikan dan kecerdasannya. Seperti bersorak saat ia berhasil melakukan sesuatu, bisa meningkatkan stimulus bayi menjadi lebih gembira.
Laporan : Delfina Rahmadhani/ Sumber: Parents
© Dream
Dream - Mendengar bayi mengoceh dengan bahasanya sendiri terdengar sangat menggemaskan. Memang kita tak bisa mengerti yang si kecil maksud, tapi biasanya orangtua selalu menanggapi. Bisa dengan menengok, mengangguk atau ikut mengajaknya berbicara.
Rupanya, ketika bayi mengoceh, mereka mungkin memberi tahu orangtua bagaimana cara berbicaranya. Tim peneliti dari Cornell University mengungkap kalau ocehan bayi sangat membantunya belajar berbicara. Dari penelitian juga diketahui bahwa ketika bayi mengoceh, mereka dapat mengubah cara orang tua berinteraksi dengan mereka untuk memaksimalkan potensi belajar.
“ Bayi sebenarnya membentuk lingkungan belajar mereka sendiri dengan cara yang membuat belajar lebih mudah dilakukan,” kata Steven Elmlinger, salah satu peneliti, dikutip dari Fatherly.
Saat orangtua menggunakan cara bicara yang diarahkan pada bayi, atau dikenal sebagai 'pembicaraan bayi', hal itu memfasilitasi pembelajaran. Kalimat yang lebih pendek, kata-kata yang lebih sederhana, dan ucapan yang lebih lambat dan lebih diucapkan dengan nada yang lebih tinggi telah terbukti membantu memberi isyarat kepada bayi bahwa inilah saatnya untuk fokus, dan meletakkan dasar untuk pembelajaran bahasa.
© Dream
Penelitian menunjukkan bahwa saat bayi mencapai tahap yang berbeda dalam perkembangan dan mengubah cara mereka mengoceh, ibu dan ayah mengubah cara bayi mereka berbicara. Ini bisa berarti bahwa orangtua tidak hanya mempengaruhi anak, tetapi anak juga membentuk perilaku orangtua mereka.
Penelitian lain menunjukkan bahwa ketika bayi mengoceh pada objek tertentu, orangtua cenderung membicarakan objek tersebut. Misalnya, jika bayi mulai mengoceh pada mainan sapi, ibu dan ayah mungkin akan berlatih mengucapkan kata atau suara sapi atau keduanya. Hal ini membuat anak mempelajari sesuatu.
" Kami tahu bahwa perkataan orang tua memengaruhi cara bayi belajar - itu masuk akal - dan bahwa motivasi bayi sendiri juga mengubah cara mereka belajar," kata Elmlinger.
© Dream
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang tujuan bayi mengoceh, Elmlinger dan timnya mengamati 30 pasangan bayi dan ibu di ruang bermain selama dua kali selama 30 menit, dua hari berturut-turut. Para bayi berusia sembilan dan 10 bulan bebas beraktivitas dan bermain dengan mainan dan poster hewan, yang ada di dalam ruangan, dan ucapan mereka direkam dengan mikrofon nirkabel tersembunyi.
Para ibu juga memiliki mikrofon dan sesi direkam dalam video. Peneliti mengukur sintaksis dan kosakata orangtua, serta perubahan cara bayi mengoceh dari hari pertama hingga kedua.
Data menunjukkan bahwa ketika bayi mengoceh, ibu cenderung merespons dengan kata-kata yang tidak terlalu rumit, lebih banyak kalimat satu kata, dan kata-kata yang lebih pendek. Semakin banyak orangtua melakukan ini, semakin cepat bayi mengambil suara ucapan baru selama sesi bermain kedua. Hasilnya juga menunjukkan bahwa ucapan satu kata mungkin memiliki dampak terbesar pada bayi dan kemampuan mereka untuk belajar bahasa.
“ Mengoceh adalah katalisator sosial bagi bayi untuk mendapatkan informasi dari orang dewasa di sekitar mereka,” kata Elmlinger.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau