Kristen Terlizzi Dan Leo, Sang Putra.
Dream - Sama seperti ibu hamil pada umumnya, Kristen Terlizzi melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter kandungannya. Pada awal pemeriksaan kondisi janin dan plasentanya terlihat normal.
Tapi kabar buruk datang ketika pemeriksaan dilakukan saat usia kandungannya mencapai 28 minggu. Dari hasil ultrasonografi, diketahui kalau ada kondisi abnormal dalam rahimnya, yaitu tidak ada pemisahan antara plasenta plasenta, rahim, dan kandung kemihnya.
Kristen menderita suatu kondisi yang disebut plasenta percreta, di mana plasenta menyerang atau menempel dinding rahim dan organ vital lainnya. Persalinan normal tak mungkin bisa dilakukan karena bisa membahayakan Kristen dan janinnya.
© Dream
Tim dokter dari Stanford Health Care, yang menangani Kristen pun membentuk tim khusus, karena kondisi Kristen bisa dibilang langka. Disiapkan 30 ahli bedah multidisplin untuk menangani kasus Kristen.
Pada usia kehamilan 31 minggu, Kristen menjalani pemeriksaan ultrasonografi dan pemindaian dengan dr. Deirdre Lyell. Ia pun dijadwalkan menjalani operasi caesar pada usia kandungan 33, 5 minggu, atau 6,5 minggu lebih awal.
" Saat dokter melakukan pemeriksaan detail mereka menemukan kalau kondisinya jauh lebih buruk dari diperkirakan. Saya berisiko mengalami infeksi dan pendarahan spontan," ungkap Kristen, seperti dikutip dari Little Things.
Operasi caesar berjalan lancar, bayi berhasil dikeluarkan dan dalam kondisi sehat. Tapi dokter tak mengangkat plasentanya karena terlalu berisiko bagi nyawa Kristen. Sehingga plasenta sang bayi masih berada dalam tubuh Kristen
" Setelah melahirkan putraku, Leo, aku tak bisa bertemunya karena kondisiku tak stabil. Pemeriksaan juga menunjukkan kalau aku mengalami kegagalan hati dan harus menjalani operasi darurat besar," ungkap Kristen.
© Dream
Setelah 7 minggu melahirkan Leo, Kristen kembali menjalani operasi besar selama 8 jam. Ia membutuhkan donor darah sebanyak 26 kantong. Tim dokter bekerja sangat detail dan penuh pertimbangan. Setelah operasi, kondisi Kristen membaik dan ia kini kembali sehat.
Pengalaman melahirkan Leo pada 2014, menjadikan Kristen kini salah satu relawan di Stanford Health Care. Ia mendampingin pasien-pasien, terutama ibu hamil yang memiliki keluhan khusus.
" Mereka butuh dukungan dan orang yang mau mendengarkan, sama seperti yang aku rasakan saat itu. Saat itu hidupku benar-benar ditentukan oleh meja operasi dan kesabaran luar biasa tim medis," ungkap Kristen.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis