Deretan Penyebab Ibu Merasa 'Terisolasi' Setelah Melahirkan

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 21 Desember 2019 10:23
Deretan Penyebab Ibu Merasa 'Terisolasi' Setelah Melahirkan
Salah satu perasaan yang kerap muncul pada ibu yang baru saja melahirkan adalah rasa terisolasi.

Dream - Kehadiran bayi memang mendatangkan kebahagiaan dalam sebuah keluarga, sekaligus menjadi sebuah tantangan. Terutama bagi seorang ibu yang kehidupannya bakal berubah total dari sebelumnya.

Salah satu perasaan yang muncul pada ibu yang baru saja melahirkan adalah rasa terisolasi. Untuk di Indonesia, ada kepercayaan kalau bayi sebaiknya tak keluar rumah selama 40 hari, begitu juga ibunya yang tentunya harus selalu menemani dan menyusui.

" Hanya bersama bayi di rumah, padahal biasanya beraktivitas cukup aktif. Belum lagi penyesuaian rutinitas yang sangat berbeda dari sebelumnya. Perubahan yang besar dalam kehidupan selalu memicu perasaan kesepian dan terisolasi," kata pakar keluarga, Rachel Gurevich.

Ada banyak sekali penyebab ibu merasa sendirian, jauh dari dunia luar dan terisolasi. Kondisi ini juga kerap kali memicu depresi pasca persalinan. Apa saja?

 

1 dari 4 halaman

Pemulihan fisik memakan waktu

Pemulihan fisik memakan waktu © Dream

Kehamilan dan persalinan merupakan tugas yang sangat berat bagi tubuh wanita. Secara medis, dokter mungkin mengatakan kalau 8 minggu setelah melahirkan, tubuh sudah bisa dikatakan pulih.

Padahal tak demikian. Menyusui yang kerap membuat tubuh pegal dan payudara sakit membuat ibu terus merasa kelelahan hingga 2 tahun. Belum lagi vitalitas fisik yang akan jauh berbeda setelah melahirkan. Hal ini membuat ibu cenderung lebih memilih untuk memulihkan dirinya daripada bersosialisasi.

 

2 dari 4 halaman

Transisi dari bekerja lalu berada di rumah

Transisi dari bekerja lalu berada di rumah © Dream

Ini terjadi pada ibu yang sebelumnya bekerja dengan aktif, lalu memutuskan untuk mengurus bayi sendiri rumah. Momen transisi ini tentu tidak mudah. Jika biasanya sehari-hari ada yang diajak berbincang, kini hanya berhadapan dengan bayi.

" Rasa kehilangan momen seru bersama teman atau kerabat lalu kesepian kerap muncul," kata Gurevich.

 

3 dari 4 halaman

Rasa bersalah meninggalkan bayi

Rasa bersalah meninggalkan bayi © Dream

Bagi ibu yang kembali bekerja setelah punya anak, hari-hari pun diisi dengan bekerja lalu langsung pulang demi menemui si kecil. Tak ada lagi waktu untuk berbincang dengan rekan kerja, menikmati waktu bersosialisasi, atau me time.

" Perasaan bersalah kerap muncul saat sedang menikmati waktu bersenang-senang, sementara bayi bersama pengasuh. Waktu untuk bersosialisasi pun jadi dikorbankan dan tanpa disadari membuat ibu merasa terasing dari teman-temannya," ungkap Gurevich.

 

4 dari 4 halaman

Rutinitas dengan pasangan berubah

Rutinitas dengan pasangan berubah © Dream

Setelah anak lahir, hubungan ayah dan ibu akan sangat berubah. Lebih terfokus pada bayi dan keintiman akan sangat jauh berkurang. Apalagi jika ayah sangat sibuk di kantor dan tak memberi waktu yang cukup untuk ibu hanya untuk berbincang. Perasaan kesepian dan terisolasi bakal semakin menjadi.

" Penting untuk menjaga komunikasi dengan pasangan setelah melahirkan. Dibutuhkan kepekaan yang lebih besar oleh para suami," kata Gurevich.

Sumber: VeryWell

Beri Komentar