Ibu Hamil Makan Wortel, Bisa Bikin Janin Tersenyum

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 12 Oktober 2022 08:12
Ibu Hamil Makan Wortel, Bisa Bikin Janin Tersenyum
Penelitian melibatkan 100 wanita hamil, berusia 18 hingga 40 tahun.

Dream - Kata kata bahwa ibu hamil makan untuk dua orang sering diucapkan banyak orang. Ternyata, pernyataan tersebut didukung oleh penelitian. Sebuah studi menunjukkan bahwa apa yang ibu makan selama hamil tidak hanya memberi nutrisi pada bayi di dalam rahim, tetapi juga dapat membentuk preferensi makanan di kemudian hari.

Sebuah studi dari tim Aston University, Inggris, menunjukkan bayi dalam kandungan bereaksi pada makanan yang dikonsumsi sang ibu ketika hamil. Para peneliti percaya bahwa ibu hamil mempengaruhi selera makanan bayi dan bahkan mengembangkan pola makan sehat sebelum mereka lahir.

Penelitian melibatkan 100 wanita hamil, berusia 18 hingga 40 tahun, yang melakukan pemeriksaan USG setelah 32 dan 36 minggu kehamilan. Mereka diberi kapsul yang mengandung sekitar 400mg wortel atau bubuk kale, yang mereka konsumsi sekitar 20 menit sebelum pemindaian.

1 dari 3 halaman

Studi ini menunjukkan bahwa bayi menunjukkan reaksi berbeda ketika ibu mengonsumsi wortel dan sayuran kale. Dengan menggunakan ultrasound 4D, bayi menunjukkan reaksi wajah tertawa ketika ibu memakan wortel, dan reaksi wajah menangis ketika memakan sayuran kale.

" Studi terbaru ini dapat memiliki implikasi penting untuk memahami bukti paling awal untuk kemampuan janin untuk merasakan dan membedakan rasa dan bau yang berbeda dari makanan yang dimakan oleh ibu mereka," kata salah satu peneliti, Profesor Nadja Reissland.

Beyza Ustun, yang memimpin penelitian tersebut mengungkapkan bahwa paparan rasa pada bayi dalam kandungan dapat membantu menengembangkan selera makanan mereka, yang bisa bermanfaat untuk pembiasaan makanan sehat kelak.


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Times of India

2 dari 3 halaman

Fakta Soal Perubahan Payudara Selama Hamil dan Menyusui

Dream - Seorang ibu mengalami perubahan yang masif selama hamil maupun pasca persalinan. Perubahan tersebut bisa berupa emosional, mental, maupun fisik.

Salah satu perubahan fisik yang dialami para ibu di masa kehamilan adalah ukuran payudara yang membesar.

Beberapa ibu mengalami rasa tak nyaman dan kehilangan kepercayaan diri karena bentuk payudara selama menyusui. Perubahan payudara memang cukup drastis saat hamil hingga setelah melahirkan. Ketahui fakta-faktanya.

Hormon berperan besar
Selama masa kehamilan, hormon bersirkulasi ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan perubahan pada payudara yang 'bersiap' untuk menyusui bayi. Hormon, yaitu estrogen dan progesteron meningkat tajam pada awal kehamilan. Hormon-hormon ini merangsang kelenjar susu dan saluran susu payudara ibu hamil. Akibatnya, ukuran payudara dapat meningkat.

Ukuran payudara
Ukuran payudara akan menjadi lebih besar selama kehamilan, dan menetap selama beberapa waktu setelah bayi lahir. Membesarnya payudara tergantung pada genetik dan keturunan, serta menyusui atau tidak.

Semua hal ini disebabkan oleh hormon, dan tidak bisa dikontrol. Menjaga berat badan agar tetap terkendali memungkinkan untuk menjaga payudara untuk tidak bertambah besar, tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi hormon.

 

3 dari 3 halaman

Puting jadi lebih gelap

Salah satu perubahan pada payudara selama masa kehamilan adalah puting yang lebih menonjol dan benjolan yang mengeliling areola. Benjolan itu disebut dengan nama tuberkel Montgomery, fungsinya mengeluarkan minyak yang bisa membantu menangkal bakteri.

Lebih lanjut, hormon dapat merangsang sel penghasil pigmen, sehingga puting dan areola kemungkinan menjadi lebih gelap. Terutama jika kulit sang ibu berwarna gelap. Kondisi puting akan kembali seperti semula beberapa bulan setelah melahirkan.

Payudara Tidak Simetris
Payudara merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap hormon. Jika bentuk payudara pada dasarnya tidak simetris, maka sisi yang lebih kecil akan kurang menerima hormon karena jaringan payudara lebih sedikit, sehingga kedua payudara tidak akan tumbuh pada tingkat yang sama selama kehamilan.


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Parents

Beri Komentar