IDAI Minta Vaksinasi Covid-19 Pada Anak dan Remaja Dipercepat

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 30 Juni 2021 12:03
IDAI Minta Vaksinasi Covid-19 Pada Anak dan Remaja Dipercepat
1 dari 8 orang yang tertular Covid-19 adalah anak-anak.

Dream - Vaksin covid-19 untuk anak-anak usia 12 hingga 17 segera dilakukan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa hari lalu sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat/emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 dari Sinovac untuk digunakan pada anak 12 - 17 tahun.

Pada 28 Juni 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pemberian vaksin pada anak. Dikutip dari situs resmi IDAI.or.id, rekomendasi bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan bukti-bukti ilmiah yang terbaru.

Pemberian rekomendasi oleh IDAI dilatarbelakangi kasus positif Covid-19 pada anak Indonesia umur 0- 18 tahun sebesar 12,6%, menurut data Covid19.go.id. Artinya, 1 dari 8 orang yang tertular Covid-19 adalah anak.

 

1 dari 4 halaman

Dipercepat

Dipercepat © Dream

Sementara kasus positif Covid-19 anak umur 1-15 tahun sebesar 2,9 %, sedangkan usia sekolah/remaja umur 6 – 18 tahun sebesar 9,7 %. Angka kematian pada anak
umur 1-5 tahun sebesar 0,6 %, dan umur 6 – 18 thn sebesar 0,6 %.

" Untuk memutus penularan timbal balik antara orang dewasa dan anak selain dengan upaya protokol kesehatan yang ketat, perlu dilakukan percepatan imunisasi pada dewasa dan anak, terutama pada remaja dengan mobilitas tinggi," tulis pernyataan resmi IDAI.

Vaksin Covid-19 yang digunakan untuk anak di Indonesia adalah CoronaVac buatan Sinovac. Dari hasil uji klinis fase 1 dan fase 2 pada anak umur 3- 17 tahun vaksin tersebut dinyatakan aman dan menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan dan sedang.

" Dapat dilakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak menggunakan vaksin Covid-19 inactivated buatan Sinovac, karena sudah tersedia di Indonesia dan sudah ada uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi," ungkap IDAI.

2 dari 4 halaman

2 Vaksin Covid-19 untuk Anak yang Sedang Dikaji di Indonesia

2 Vaksin Covid-19 untuk Anak yang Sedang Dikaji di Indonesia © Dream

Dream - Pada Minggu 28 Juni 2021 beredar surat persetujuan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di media sosial terkait izin penggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac untuk anak. Terkait hal ini BPOM dan Kementerian Kesehatan belum memberikan keterangan resminya.

Beberapa hari lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengungkap kalau Kemenkes memang dalam tahap mengkaji vaksin Covid-19 untuk anak di bawah 18 tahun. Vaksin Covid-19 untuk anak yang dalam pengkajian yang punya izin edar darurat (emergency use authorization).

" Kita sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorization untuk usia muda," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam Update Penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, beberapa hari lalu, dikutip dari Merdeka.com.

Menkes menyebut ada dua merek vaksin yang dikaji. Pertama, vaksin Sinovac buatan Sinovac Biotech Ltd asal China. Kedua, Pfizer vaksin produksi Amerika Serikat.
Vaksin Sinovac sudah memiliki ermergency use authorization untuk anak 3 hingga 17 tahun. Sedangkan Pfizer telah memiliki ermergency use authorization untuk anak 12 sampai 17 tahun.

" Itu sudah keluar emergency use authorizationnya," ucap Budi.

 

3 dari 4 halaman

Data Ilmiah

Data Ilmiah © Dream

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk meminta masukan terkait peluang penggunaan vaksin Sinovac dan Pfizer untuk anak. Setelah mendapatkan masukan dari pihak-pihak terkait, pemerintah baru akan memutuskan penggunaan vaksin untuk anak.

" Sehingga kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan di negara-negara lain dan juga data ilmiah kesehatan emergency authorization yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut," ujarnya.

Sebagai informasi, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia merupakan tertinggi di dunia. Kesimpulan ini berdasarkan data case fatality atau tingkat kematian pada anak akibat virus SARS-CoV-2 itu.

" Data IDAI menunjukkan case fatality ratenya itu adalah 3 sampai 5 persen. Jadi kita ini kematian yang paling banyak di dunia," kata Ketua Umum IDAI, Aman Bhakti Pulungan beberapa waktu lalu.

4 dari 4 halaman

Akhirnya, China Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Anak 3-17 Tahun

Akhirnya, China Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Anak 3-17 Tahun © Dream

Dream - Kabar penuh harapan datang dari China terkait vaksin Covid-19 untuk anak. Sinovac, salah satu produsen vaksin di China, baru saja menyelesaikan tahap penelitian klinis Fase I dan II, yang melibatkan beberapa ratus sukarelawan dalam kelompok usia 3 hingga 17.

Hasilnya, vaksin Covid-19 produksi Sinovac dinilai aman dan efisien seperti halnya untuk orang dewasa. Hal ini diungkapkan oleh Sinovac Chairman, Yin Weidong dalam pernyataan resminya di China Central Television.

China telah mengizinkan penggunaan darurat CoronaVac, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac, untuk anak-anak berusia antara 3 dan 17 tahun.

" Tetapi kapan vaksin akan digunakan (darurat), dan mulai dari usia berapa dalam kelompok itu belum diputuskan," kata Weidong.

Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) juga telah memberikan persetujuan untuk vaksin COVID-19 kedua China, Sinovac, pada 1 Juni 2021 lalu. Sebelumnya, WHO memberikan persetujuan serupa kepada Sinopharm China.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Minggu, 6 Juni 2021, bahwa lebih dari 763 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh China sejauh ini.
China juga menawarkan 10 juta dosis vaksin ke fasilitas COVAX yang merupakan inisiatif yang didukung WHO untuk menyediakan vaksin ke negara-negara berkembang.

Sumber: Bussiness Today

Beri Komentar