Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Bulan Muharram kerap dijadikan momentum bagi setiap muslim dan muslimah untuk membagi kasih sayang kepada anak yatim piatu. Sebagai orangtua, kita juga penting mengajarkan buah hati untuk melihat sekitarnya, terutama anak seusianya yang kurang beruntung dan kehilangan orangtua.
Tepat 10 Muharram merupakan Idul Yatama atau sering disebut Lebaran Anak Yatim. Setiap umat muslim dianjurkan untuk berbagi dengan anak yatim. Bukan hanya harta, tapi juga kasih sayang.
Dikutip dari DalamIslam.com, anak yatim merupakan anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum memasuki usia baligh. Batas usia anak yatim yang berhak menerima santunan adalah hingga akil Baligh.
Lalu bagaimana cara menyantuninya? Sahabat Dream bisa melakukan tiga hal ini
1. Mengusap Kepalanya

Artinya: “ Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.’” [HR. Ahmad dengan perawi shahih].
Mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin mempunyai pengaruh yang sangat baik pada diri seseorang, yaitu dapat melembutkan hati yang keras. Dalam praktiknya, kedua hal tersebut harus dilakukan dengan penuh ketulusan bukan dibuat-buat. Mengusap kepala anak yatim adalah simbol atau cara menunjukkan empati dan kasih sayang, bukan ritual yang harus dilakukan.
© Dream
Anak yatim kehilangan ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarga, secara tidak langsung perekonomiannya pun ikut terhalang. Oleh karena itu sebagai orang yang mampu, kita dapat menyantuni anak yatim dengan apa yang kita punya.
Seperti memberikannya pakaian, makanan, atau sebagian harta kita yang lainnya. Bisa juga memberikan waktu atau pendampingan, banyak hal yang bisa dibagi asalkan mau.
© Dream
Pendidikan adalah salah satu cara mengangkat derajat seseorang. Membantu pendidikan seorang anak yatim akan sangat berdampak pada masa depannya. Jika terasa berat untuk menyekolahkan, masih banyak yang bisa dilakukan.
Misalnya, membelikan keperluan sekolah seperti tas, sepatu alat tulis atau mungkin buku sekolah. Berkontribusi pada pendidikan seorang anak yaim, insyaallah membawa keberkahan dan pahala yang tak berkesudahan asalkan dilakukan dengan niat tulus.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya