Soal Sains Pembahasan Reproduksi (Foto: Facebook Study Room)
Dream - Anak-anak murid kelas 6 di Singapura sudah diberikan pendidikan seksual dengan baik. Mereka mempelajari sistem reproduksi, baik pria dan wanita. Soal ujian juga dibuat untuk mengetahui sejauh apa pemahaman anak soal kesehatan reproduksi.
Seperti sebuah soal pekerjaan rumah (PR) yang diberikan untuk anak kelas 6 SD. Soal tersebut menanyakan seputar proses kehamilan, mulai dari perjalanan sel sampai tahap terjadinya bayi.
Terdapat juga soal analisis yang menanyakan " Karena alasan kesehatan, ovarium seorang wanita suatu penyakit harus diangkat, apakah ia bisa memiliki anak? Jelaskan alasannya" . Seorang anak ternyata menjawab soal dengan pengetahuan reproduksi yang sangat baik.
Jawaban PR anak itu diunggah gurunya di akun Facebook Study Room. Jawaban yang benar dari soal itu, menurut gurunya adalah " wanita itu tak bisa hamil karena tak ada ovarium, sehingga tak ada sel telur yang diproduksi dan fertilisasi tak terjadi," tulisnya di Facebook.
© Dream
Rupanya anak tersebut juga memiliki jawaban yang benar. Ia menggambarkan konsep bayi tabung, dan kehamilan tetap bisa terjadi.
" Iya, wanita itu bisa hamil meskipun tak memiliki ovarium, karena masih memiliki rahim. Ia bisa mendapatkan donor sel telur yang telah dibuahi dan menjadi bayi," tulis anak tersebut pada lembar jawabannya.
© Dream
Jawaban murid tersebut membuat gurunya terperangah. Sang guru tak bisa menyalahkan jawaban itu karena alasannya bisa dibenarkan. Guru tersebut tak menyangka pemahaman murid soal reproduksi sudah sangat kompleks.
" Jawabannya benar-benar tepat dan mengesankan karena ia menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang fungsi berbagai bagian sistem reproduksi. Pertanyaannya seharusnya lebih jelas untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan. Sebagai seorang pendidik, saya akan memuji dan mendorong jawaban seperti itu. Namun, untuk mempersiapkan ujian, saya juga harus menunjukkan bahwa terkadang jawaban yang benar bukanlah jawaban model. Saya juga berharap sekolah dan penanda ujian akan menerima jawabannya. #science #psle #openendedquestions #criticalthinking," ungkap guru tersebut.
Salut!
© Dream
Dream - Rasa nyeri dan ngilu di area intim atau vagina selama kehamilan seringkali menjadi keluhan bagi ibu yang sedang mengandung. Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba lalu mereda, atau justru terasa sangat nyeri dalam waktu lama.
Ibu hamil pun merasa sangat tidak nyaman, bahkan sampai sulit tidur. Hal tersebut umumnya bukan pertanda gangguan atau masalah serius pada kesehatan ibu dan janin.
Mungkin Sahabat Dream penasaran penyebabnya. Berikut beberapa pemicu nyeri di vagina saat hamil.
Peningkatan aliran darah
Selama kehamilan, biasanya ada peningkatan aliran darah di dalam rahim, yang dapat menyebabkan rasa sakit di daerah vagina. Daerah tersebut mungkin menjadi lunak dan bengkak bahkan ketika disenggol. Nyeri juga bisa disebabkan oleh varisitas vagina atau pembesaran pembuluh darah di daerah panggul dalam beberapa kasus.
© Dream
Nyeri vagina juga dapat terjadi karena infeksi jamur di sekitar daerah vagina. Kadang-kadang, infeksi panggul/vagina dapat menyebabkan rasa sakit bersama dengan gejala lain, seperti keputihan, mual, diare, atau sakit punggung. Candidiasis adalah infeksi jamur yang kerap terjadi pada ibu hamil.
Kehamilan ektopik
Nyeri vagina adalah salah satu gejala kehamilan ektopik, yang biasanya sulit didiagnosis. Gejala lain dari kehamilan ini bisa berupa pendarahan yang tidak normal, sakit payudara, pusing, sakit punggung bagian bawah, pingsan, sesak napas, dan tekanan darah rendah.
© Dream
Jika yang dirasa adalah rasa sakit menusuk, terutama pada tahap akhir kehamilan, bisa jadi karena terjadi pelebaran serviks. Leher rahim membesar beberapa minggu sebelum persalinan, dan itu bisa menyebabkan rasa sakit bersamaan dengan perdarahan.
Tekanan janin
Janin yang tumbuh memberi tekanan pada area panggul yang meregangkan ligamen dan otot, menyebabkan nyeri seperti dicubit. Nyeri ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit dan terkadang lebih lama.
Ini dapat terjadi pada trimester pertama ketika rahim membesar dan menekan kandung kemih dan rektum, atau pada trimester kedua ketika bayi menekan daerah panggul atau pada trimester ketiga saat bayi bergerak ke bawah.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap