Jumlah Persalinan Caesar di Berbagai Negara Meningkat Pesat

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 19 Oktober 2018 08:10
Jumlah Persalinan Caesar di Berbagai Negara Meningkat Pesat
Angkanya meningkat hingga dua kali lipat.

Dream - Keputusan untuk melahirkan secara caesar bukanlah hal mudah. Ada yang karena darurat demi menyelamatkan ibu dan bayi, tapi ada juga memang karena pilihan ibu.

Rupanya dari tahun ke tahun, jumlah persalinan caesar di seluruh dunia meningkat pesat. Hal ini terungkap dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

Diketahui jumlah wanita yang melahirkan lewat operasi caesar di 2015 meningkat dua kali lipat dibandingkan pada 2000.

Pada 2000 sekitar 16 juta bayi lahir lewat operasi caesar, selang 15 tahun kemudian ada 30 juta bayi (21 persen dari total persalinan) yang lahir dengan cara tersebut di seluruh dunia. Hal ini jadi pertanda bahwa kini semakin banyak ibu yang melahirkan di bawah pengawasan medis tenaga kesehatan.

Bisa juga meningkatnya jumlah tindakan tersebut jadi bukti bahwa operasi caesar sudah hadir di banyak tempat. Misalnya, di Afrika Barat dan Tengah, terjadi peningkatakan dari 3 persen menjadi 4,1 persen wanita yang melahirkan lewat operasi caesar seperti disampaikan peneliti seperti dilansir laman Time, Kamis 18 Oktober 2018.

Persalinan lewat operasi caesar dilakukan untuk menyelamatkan jiwa ibu yang mengalami komplikasi seperti perdarahan, tekanan pada janin dan tekanan darah tidak normal. Operasi caesar juga dilakukan untuk menyelamatkan janin yang akan lahir.

1 dari 1 halaman

Banyak Operasi Caesar Dilakukan Berlebihan

Banyak Operasi Caesar Dilakukan Berlebihan © Dream

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa operasi caesar yang benar-benar diperlukan hanya sekitar 10-15 persen dari angka kelahiran di seluruh dunia. Ini berarti ada penggunaan yang berlebihan.

Meningkatnya persalinan lewat operasi caesar biasanya dilakukan oleh wanita dengan penghasilan tinggi dan tinggal di perkotaan. Para wanita ini memilih operasi caesar karena takut melahirkan secara normal.

Penulis studi ini juga mengatakan bahwa banyak wanita yang merasa melahirkan lewat operasi caesar cenderung lebih aman daripada normal. Padahal, operasi caesar sebenarnya memiliki kemungkinan komplikasi lebih tinggi seperti lama pemulihan yang lebih lama dan risiko di kehamilan berikutnya.

Lalu, ada juga penelitian yang mengatakan bayi yang lahir lewat operasi caesar tidak terpapar hormon dan bakteri dari ibu, sehingga hal ini bisa memengaruhi kesehatannya nanti.

" Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam frekuensi tinggi tindakan melahirkan lewat operasi caesar yang tinggi di suatu negara tapi ada juga yang rendah di negara lain. Sehingga operasi caesar benar-benar dilakukan secara optimal," kata peneliti.

Sumber: Benedikta Desideria/ Liputan6.com

Beri Komentar