5 Tanda yang Bisa Jadi Muncul Saat Anak Mengalami Fatherless

Reporter : Astri Agustina
Jumat, 19 September 2025 10:04
5 Tanda yang Bisa Jadi Muncul Saat Anak Mengalami Fatherless
Meski terlihat baik-baik saja, anak yang mengalami fatherless bisa menunjukkan tanda-tanda tertentu dalam kesehariannya.

DREAM.CO.ID - Tidak semua anak tumbuh dengan kehadiran penuh dari kedua orang tuanya. Salah satu kondisi yang cukup sering terjadi namun jarang disadari dampaknya adalah fatherless, keadaan di mana anak tumbuh tanpa peran aktif seorang ayah, baik secara fisik maupun emosional.

Meski terlihat baik-baik saja, anak yang mengalami fatherless bisa menunjukkan tanda-tanda tertentu dalam kesehariannya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda yang patut diwaspadai. 

1. Kesulitan Mengelola Emosi
Anak mungkin lebih mudah marah, menangis, atau frustrasi tanpa alasan yang jelas. Ini bisa menjadi bentuk ekspresi dari perasaan kosong atau kehilangan yang tidak mampu mereka ungkapkan secara verbal.


1 dari 2 halaman

2. Kurang Percaya Diri
Sosok ayah yang suportif biasanya menjadi sumber dukungan dan pujian bagi anak. Tanpa kehadiran tersebut, anak cenderung merasa ragu terhadap kemampuannya sendiri.

3. Mencari Perhatian Berlebihan
Beberapa anak berusaha menarik perhatian dengan perilaku ekstrem atau bahkan kenakalan, sebagai bentuk pencarian figur otoritas yang hilang dalam hidup mereka.

4. Sulit Menjalin Hubungan Sosial
Kehilangan contoh figur laki-laki yang sehat bisa memengaruhi cara anak membangun relasi, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa.


2 dari 2 halaman

4. Penurunan Prestasi Akademik
Anak yang merasa tidak mendapatkan dukungan penuh di rumah bisa mengalami penurunan motivasi belajar atau bahkan kesulitan berkonsentrasi di sekolah.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki respons yang berbeda terhadap situasi ini. Tidak semua anak yang hidup tanpa ayah akan menunjukkan tanda-tanda tersebut, namun mengenalinya lebih awal dapat membantu orang tua atau pengasuh memberikan dukungan yang tepat.

Peran pengganti seperti kakek, paman, guru, atau mentor bisa sangat membantu dalam mengisi kekosongan tersebut. Selain itu, konseling anak dan pendekatan emosional yang penuh empati dari ibu atau wali sangat berperan penting.

Menumbuhkan anak yang sehat secara mental dan emosional adalah tanggung jawab bersama. Mengenali tanda-tandanya adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Beri Komentar