Kisah Anisya Cahya, Content Creator Mom & Baby yang Maksimalkan Medsos sebagai Modal Utama

Reporter : Dwi Ratih
Senin, 13 Februari 2023 17:17
Kisah Anisya Cahya, Content Creator Mom & Baby yang Maksimalkan Medsos sebagai Modal Utama
Anisya mulai gencar gunakan socmed saat awal-awal pandemi.

Dream - Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia pada 2020 silam rupanya membawa hal positif buat para ibu-ibu yang aktif bermain media sosial.

Tak ada kegiatan tatap muka dalam kurun waktu lama, media sosial pun jadi tumpuan masyarakat guna memperbaharui informasi, hiburan, sampai mencari segala kegiatan agar tetap catch up dengan tren yang sedang berkembang.

Saat itu juga, kreator konten pun bermunculan satu persatu guna mengusir kejenuhan masyarakat yang harus berdiam diri di dalam rumah. Para content creator berbagai kalangan dan usia di tengah jumlah pengguna media sosial yang semakin padat untuk membagikan beragam jenis konten yang menghibur dan mengedukasi audiensnya.

Mereka berlomba-lomba membuat konten seunik dan sekreatif mungkin untuk mendapat banyak perhatian netizen. Dari berbagai konten yang telah dibuat tersebut bahkan bisa dimonetisasi untuk mewujudkan bisnis sampingan yang bermanfaat.

1 dari 4 halaman

Seperti yang dilakukan Anisya Cahya, salah seorang Content Creator yang berfokus di bidang mom & baby. Wanita berusia 35 tahun ini mulai menjadi Content Creator sejak pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.

Dia bercerita bahwa saat itu dirinya merupakan seorang konselor komunitas birth & parenting di Serang yang tidak bisa melakukan edukasi tatap muka akibat pandemi.

Anisya Cahya© Anisya Cahya

Sebagai gantinya, dia memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan. Kini akun Instagram @anisyacahya bahkan sudah memiliki lebih dari 561 ribu pengikut.

“ Jadi, supaya ilmu yang aku punya tetap bisa bermanfaat dan menjangkau luas para orang tua, aku pilih Instagram sebagai sarana untuk sharing edukasi terkait mom & baby,” kata Anisya pada Senin, 13 Februari 2023.

Pada awalnya, Anisya merasa sangat kewalahan saat baru mulai berkecimpung di dunia perkontenan. Mengingat dirinya juga memiliki kesibukan sebagai seorang ibu yang mengurus anak dan dosen di salah satu perguruan tinggi di kota Serang.

2 dari 4 halaman

Namun seiring waktu, dia mulai belajar mengelola produktivitasnya dan kini sudah bisa mengatur waktu dengan baik.

“ Yang tadinya ngerjain satu konten bisa seharian, tapi sekarang satu hari justru bisa ngerjain konten buat seminggu-sebulan. Sambil sharing konten tiap hari, sambil aku benahi masalah produktivitasnya," ceritanya.

Ia mengatakan bahwa setiap mengerjakan tugas-tugasnya memerlukan timer agar segala tiap tugas selesai tepat waktu.

Anisya Cahya© Anisya Cahya

Di samping Instagram, Anisya kini juga membagikan konten edukasinya di platform TikTok dan YouTube.

Dia rutin memposting berbagai konten edukasi untuk orang tua seperti kehamilan yang nyaman, persalinan normal alami, menyusui yang membahagiakan, pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), hingga menggendong yang aman dan nyaman dengan berbagai jenis gendongan ergonomis.

3 dari 4 halaman

Anisya Cahya© Anisya Cahya

Berbagai ilmu dalam berbagai konten yang dibagikannya pun tidak berasal dari sembarang sumber.

Diketahui, sejak 2017 Anisya sendiri sudah berafiliasi dan tersertifikasi provider Doula dan Edukasi Kesehatan AMANI Birth sebagai Childbirth Educator (pengajar kelas kehamilan normal alami) dan Birth Doula (pendamping persalinan).

Selain itu, dia sudah tersertifikasi Konselor Menyusui dari Yayasan Sentra Laktasi Indonesia (SELASI), serta tersertifikasi sebagai Konselor PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) dan Babywearing Consultant (konsultan menggendong) dari School of Babywearing United Kingdom.

4 dari 4 halaman

Anisya Cahya© Anisya Cahya

Tak ketinggalan, dia juga menulis buku dan berhasil terbit pada November 2021 lalu dengan judul “ Panduan untuk Ibu: Kehamilan, Menyusui, MPASI, dan Menggendong”.

Anisya berharap dapat membantu para orangtua di luar sana melalui berbagai konten yang dibuatnya.

“ Kita tidak bisa menjadi orangtua yang sempurna. Namun kita bisa menjadi orangtua yang terus memberikan usaha terbaiknya untuk anak-anak seiring pertumbuhan dan perkembangannya, tanpa paksaan dan tuntutan," tutupnya.

Beri Komentar