KLB Polio di Aceh, Ikatan Dokter Anak Ingatkan Orangtua Lengkapi Imunisasi

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 25 November 2022 17:12
KLB Polio di Aceh, Ikatan Dokter Anak Ingatkan Orangtua Lengkapi Imunisasi
Virus polio yang menyebabkan kelumpuhan permanen ternyata masih mengancam anak-anak Indonesia.

Dream - Penemuan satu kasus polio pada anak di Pidie, Aceh, beberapa waktu lalu membuat pemerintah kabupaten setempat langsung menetapkan kejadian luar biasa (KLB). Rupanya, kini ditemukan lagi 2 kasus.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Sadikin, temuan tersebut diketahui dari pemeriksaan tinja pada anak berusia di bawah 5 tahun. Mereka tinggal di wilayah sekitar kasus polio pertama ditemukan.

Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena sejak 2014 Indonesia dinyatakan sudah bebas dari penyakit Polio oleh WHO. Adanya temuan kasus tersebut, menunjukkan kalau virus polio yang menyebabkan kelumpuhan permanen ternyata masih mengancam anak-anak Indonesia.

Terkait KLB Polio dan temuan beberapa penyakit lainnya yang banyak menjangkiti anak, seperti campak, rubella dan pertussis, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi. Salah satunya adalah mengingatkan untuk memeriksa kelengkapan imunisasi anak. 

1 dari 4 halaman

Rekomendasi Lengkap IDAI

1. Lengkapi imunisasi
Orangtua diminta sesegera mungkin melengkapi imunisasi anak-anak sesuai usia. Lakukan konsultasi dengan dokter/ petugas kesehatan untuk mengetahui secara detail pemberian imunisasi sesuai anak.

Polio di Aceh Jadi KLB, Vaksin Tak Boleh Disepelekan

2. Waspada
Selalu waspada gejala penyakit yang berpotensi menjadi wabah mengancam nyawa dan menyebabkan kecacatan. Penyakit tersebut seperti Polio, Difteri, Campak, Rubella dan Pertusis.

 

2 dari 4 halaman

3. Konsultasi jika ragu

Jika terdapat keraguan mengenai imunisasi, segera konsultasikan kepada tenaga kesehatan dan cari informasi dari sumber yang terpercaya. Jangan sampai tidak memberikan anak imunisasi karena ketakutan efek sampingnya.

4. Riwayat penyakit kronik
Beberapa anak anak memiliki riwayat penyakit kronik atau daya tahan tubuh yang rendah, dan memang tak boleh divaksin pada kondisi tertentu. Dalam kondisi ini, segera konsultasikan ke petugas kesehatan untuk pemberian imunisasi.

5. Peran aktif masyarakat
Semua unsur masyarakat harus bahu membahu untuk mengenali dan mengajak warga di sekitar tempat tinggal yang belum melengkap imunisasi.

Sumber: IDAI

3 dari 4 halaman

Ini Alasan Langsung Ditetapkan KLB di Pidie Meski Hanya 1 Kasus Polio

Dream - Penemuan kasus polio pada seorang anak berusia 7 tahun di Pidie, Aceh, cukup mengagetkan. Temuan pada awal November 2022 ini membuat pemerintah Kabupaten Pidie langsung menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tingkat Kabupaten Pidie.

Pasien tersebut, dari pemeriksaan dinyatakan positif terkena virus polio itu, mengalami gejala kelumpuhan pada kaki kiri. Kasus yang ditemukan memang baru satu, tapi penetapan KLB langsung dilakukan. Apa alasannya?

Dokter Arifianto, seorang spesialis anak, memberi penjelasan lewat akun Instagramnya @dokterapin. Ia menjelaskan kalau polio bukanlah penyakit ringan, meskipun mayoritas orang yang memiliki virus ini di dalam tubuhnya tidak bergejala.

" Tetapi dari 200 anak yang terinfeksi, 1 bisa mengalami kelumpuhan permanen sepanjang hidupnya, dan 8 anak bisa mengalami meningitis (radang selaput otak)," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Dokter Apin, sapaan akrabnya, juga mengingatkan kalau sebenarnya Indonesia sudah dinyatakan bebas polio selama 8 tahun terakhir. Pencapaian tersebut harusnya masih terus bertahan.

Sayangnya, pada daerah dengan cakupan imunisasi rendah, banyak anak tidak memiliki kekebalan sama sekali, dan virus dapat masuk ke dalam tubuh dan berpotensi membuat sakit. Untuk itu cakupan imunisasi dengan target lebih dari 95% sasaran terimunisasi.

Menurutnya, polio adalah penyakit " masa lalu" yang menelan banyak korban jiwa. Pasien yang bertahan hidup dari polio mengalami penurunan kualitas hidup karena mengalami cacat tetap.

" Di awal abad 20, betapa beratnya beban penyakit ini, sehingga para ahli berlomba-lomba mencari vaksinnya, dan berhasil dibuat pada tahun 1960-an. Vaksin sudah tersedia gratis! Tinggal memastikan semua anak di negeri ini mendapatkannya, dengan cakupan imunisasi tinggi," ungkap dr. Apin.

Ia kembali mengingatkan para orangtua untuk melengkapi vaksin dasar untuk anak-anaknya, tidak hanya vaksin polio saja. Hal tersebut demi mencegah penyakit menular berbahaya dan menjaga kesehatan anak secara jangka panjang.

Beri Komentar