Masuk SD di Korea, Pengenalan Sekolah Sampai Satu Bulan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 8 Agustus 2023 14:36
Masuk SD di Korea, Pengenalan Sekolah Sampai Satu Bulan
Banyak hal yang dikenalkan, sangat berbeda dengan Indonesia.

Dream - Masuk sekolah dasar (SD) pastinya ada proses pengenalan lingkungan sekolah. Biasanya tahapan tersebut dikenal dengan masa orientasi. Murid-murid akan dikenalkan dengan sistem, guru dan para petugas di sekolah. 

Untuk di Indonesia, biasanya biasa hal tersebut sekitar satu minggu. Ternyata sangat berbeda dengan SD di Korea Selatan, yang mencapai satu bulan. Hal ini diceritakan 
Dayu Wiyati Purnaningtyas, orang Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan dan membawa anak-anaknya. Ia membagikan pengalaman mendampingi salah satu anaknya mengikuti orientasi dan memulai kelas 1 SD di Korsel.

Orrientasi SD

" Awal-awal masuk SD tiap hari anakku kutanya belajar apa di sekolah, dan selalu jawabannya SAMA, belajar '신나는 일학년', tanpa tahu maksudnya apa. Dan akhirnya terjawab setelah sekolah berlangsung sekitar 3 minggu deh kayaknya, anaknya pulang bawa buku yang judulnya itu. Jadi 'owalaah iniii to yang di maksud," tulis Dayu di Instagramnya @dayupurnaningtyas.

Saat orientasi, anak-anak hanya diberikan satu buku. Di dalamnya bukan diajarkan hal akademis, tapi lebih ke arah life skills atau keterampilan hidup.

Buku orientasi SD Korsel

" Menurutku ini hal baru dan unik aja, MPLS sampe ada bukunya sendiri, yang bikin lebih hepi bukunya isinya gambar dan colorful. Iyes gak ada tulisan yang perlu mereka baca, intinya macam buku aktivitas aja. Gurunya juga menyampaikan saat penyambutan siswa baru, ditekankan kepada orang tua untuk tidak perlu khawatir kalau anaknya masuk SD sini belum bisa calistung," ungkap Dayu.

1 dari 5 halaman

Anak-anak SD yang baru masuk benar-benar dikenalkan pada lingkungan dan kebiasaan baru di sekolah.  Seperti barang yang perlu di bawa, tata tertib sekolah, aturan makan siang, kebersihan diri, dan etika.

Orientasi SD Korsel

Untuk kemampuan akademik, murid baru dikenalkan dengan basic skill untuk di sekolah. Seperti memegang pensil, melipat, dan menggunting. Hal inilah yang membuat orientasi di SD Korsel cukup lama.

Unggahan tersebut pun ramai dikomentari para orangtua asal Indonesia. Banyak yang melakukan perbandingan.

" Di Indonesia juga ada bun yang seperti ini, contohnya disekolah anakku di 6 minggu pertama masih masa pengenalan lingkungan sekolah...," tulis @nurika_oktavia_26

" Pengen rasanya ngetag seseorang, pendidikan di indonesia bener2 harus banyak pembenahan," komentar @salyy.syt

" Ini sd ya disini tk udh pada bawel aja anaknya tentang calistung dan pgn les biar bisa baca," respons @tsania94

2 dari 5 halaman

Lihat Videonya

3 dari 5 halaman

Anak Sekolah di SD Negeri Jepang, Begini Cara Ibu Biasakan Sholat Tepat Waktu

Dream - Bagi umat muslim yang tinggal di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, tentunya banyak tantangan dalam beribadah. Butuh usaha lebih keras agar bisa ibadah tepat waktu dan menjalankan akidah dengan baik. Termasuk juga mengajarkan anak-anak disiplin menjalankan sholat lima waktu.

Pengalaman Amelia dalam akun Instagramnya @ameliamuriza_ bisa menjadi gambaran. Ia bersama ketiga anaknya tinggal di Jepang, mengikuti sang suami yang sedang menempuh pendidikan.

Sekolah di Jepang

Putranya sekolah di salah satu SD Negeri Jepang. Di sekolah, tak ada musola dan tentu saja tak ada yang melantunkan azan. Untuk membiasakan anaknya sholat, Amelia meminta izin khusus pada pihak sekolah. Pasalnya, hanya sang putra saja yang beragama Islam di sekolah dan harus solat Zuhur selama di sekolah.

" Jam belajar SD negeri di Jepang pukul 08.30 sampai 14.30, di hari tertentu pulangnya lebih cepat atau lama sampai pukul 15.30 bahkan lebiih lama jika dilanjutkan ekskul. Tentu saja melewati sholat zuhur, karena kami tetap mendidik anak untuk melaksanakan sholat tepat waktu maka kami bicarakan ke pihak sekolah," ungkapnya di Instagram.

 

4 dari 5 halaman

Amelia mengungkap hal ini ia lakukan karena ingin menanamkan akidan dan pembiasaan sedini mungkin. Ia lalu meminta izin sang anak diberi waktu untuk sholat Zuhur. Pihak sekolah merespons dengan sangat baik permintaan Amelia.

Sekolah Jepang

" Alhamdulillah gak susah memberikan pemahaman pada pihak sekolah. Malah mereka mendukung dengan memberikan ruangan khusus untuk anak agar bisa melaksanakan sholat di sekolah," tulis Amelia.

Memang butuh usaha lebih untuk membiasakan anak-anak menjalankan ibadah, dan hal ini harus dilakukan sejak usia dini. Amelia berharap apa yang dilakukannya akan menjaga keimanan anak-anaknya kelak.

" Semoga kita dikaruniai keturunan-keturunan yang salih dan salihah di manapun berada. Aamiin Yaa Rabb," ungkapnya.

5 dari 5 halaman

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh #dentistmomdiary (@ameliamuriza_)

Beri Komentar