Tradisi Nowruz Di Iran (Foto: Shutterstock)
Dream - Kondisi rumah yang bersih, rapi dan nyaman pastinya akan membuat seluruh anggota keluarga jadi betah. Rumah adalah tempat kita pulang untuk mencari rasa aman, nyaman dan kehangatan.
Suasana rumah yang kotor dan berantakan, identik dengan energi negatif. Bisa memicu masalah kesehatan fisik dan psikologis. Tak heran kalau para sesepuh selalu mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan rumah.
Jangan sampai hunian tempat kita tinggal dalam keadaan yang tak sehat, karena berdampak pada hidup seluruh anggota keluarga. Untuk di Indonesia sendiri, ada kebiasaan untuk membersihkan dan mempercantik rumah.
Bagi umat muslim, biasanya jelang puasa Ramadan dan jelang perayaan Idul Fitri. Hal ini agar saat menjalani ibadah, kita lebih nyaman dan fokus karea rumah dalam keadaan bersih. Saat Idul Fitri, rumah pun dalam keadaan rapi dan tertata karena bakal menyambut banyak tamu dan kerabat untuk bersilahturahim.
Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki tradisi bersih-bersih. Memiliki nilai filosofis tersendiri dan tentunya akar budaya yang kuat. Yuk, simak ceritanya.
Songkran adalah merupakan hari libur nasional di Thailand selama 2 hari. Biasanya jatuh pada perayaan Tahun Baru Thailand di bulan April. Menurut Otoritas Pariwisata Thailand, Songkran merayakan tradisi kuno dengan membiarkan warga turun ke jalan untuk saling menyiram dengan air.
Di Bangkok, seluruh warganya akan ikut 'perang' air. Umat Buddha juga akan mencampur air dengan rempah-rempah dan parfum untuk disiram dengan patung-patung Buddha dan tempat-tempat keagamaan lainnya, dengan harapan dapat membawa keberuntungan di tahun baru.
Sementara setiap wilayah Thailand merayakan liburan secara berbeda. Banyak yang memilih untuk membersihkan bagian dalam rumah mereka, terutama dengan mencuci semua barang mereka. Harapannya agar kehidupan di masa yang akan datang dijauhkan dari hal buruk dan dalam keadaan jiwa yang bersih.
Nowruz juga dikenal sebagai tahun baru Persia. Bukan hanya di Iran, Nowruz juga dirayakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, seperti wilayah Balkan di Eropa, dan di wilayah Kaukasus.
Nowruz ini merupakan perayaan tradisi leluhur yang menandai hari pertama musim semi dan pembaruan alam. Ini adalah perayaan budaya yang jatuh pada hari pertama musim semi.
Perayaannya sangat seru. Banyak makanan manis yang disajikan, menari bersama dan termasuk membersihkan dan merenovasi rumah. Anak-anak juga ikut membantu membersihkan selama proses yang dikenal sebagai " Khaneh-Tekani" . Selama bersih-bersih ini berbagai barang di rumah bakal dicuci karpet, furnitur, dan perkakas perak.
Banyak keluarga juga memilih mengecat rumah mereka selama Nowruz dan akan mendekorasi ulang ruang baru mereka dengan furnitur baru. Bisa juga menaruh bunga segar, dan simbol lainnya untuk menyambut keberuntungan di tahun baru.
Tradisi ini lebih merupakan cerminan dari budaya Belanda-Amerika. Setiap musim semi, penduduk di Pella, Iowa, berpartisipasi dalam sesi pembersihan jalan di seluruh komunitas sebelum Festival Tulip tahunan.
Bukan hanya dilakukan di Belanda, tradisi ini juga tetap dilakukan imigran Belanda di Amerika hingga kini. Mereka akan secara gotong royong membersihkan jalan, taman dan fasilitas publik.
Untuk di Belanda sendiri, aktivitas bersih-bersih ini juga menyambut bunga tulip yang bermekaran. Harapannya, dengan lingkungan yang bersih akan membuat seluruh masyarakat nyaman menikmati keindahan bunga tulis secara bersama-sama. Warga akan keluar rumah dan bercengkrama sambil memandangi cantiknya tulip yang bermekaran.
Sumber: Martha Stewart
Dream - Rumah yang kotor tentu sangat tidak nyaman dan tak sehat untuk ditinggali. Bagi Sahabat Dream yang memiliki asisten rumah tangga (ART), biasanya akan sangat mengandalkan mereka untuk membersihkan tiap sudut rumah.
Meski dikerjakan orang lain, tentu kita tetap harus memeriksanya. Jangan sampai kondisi rumah dibersihkan seadanya dan kotoran masih menumpuk. Terutama area dan sudut rumah yang kerap luput dari perhatian.
Seperti remote televisi dan saklar lampu ternyata lebih kotor dari toilet. Sebagai sebuah tempat tinggal, sudah sepantasnya rumah dibersihkan secara rutin dengan memperhatikan berbagai peralatan dalam tiap ruangannya.
Sementara, jika membersihkan rumah sendiri, sebenarnya tidak perlu dipersihkan setiap hari. Tapi, setidaknya luangkan waktu satu minggu sekali untuk menghilangkan berbagai kuman dan debu yang bisa mengganggu kenyamanan dan kesehatan.
Paul Morris, spesialis masalah higienitas dari perusahaan Addmaster mengatakan dalam survei yang dilakukannya di Inggris, sebanyak 68 persen orang akan merasa gelisah jika meninggalkan rumah mereka berantakan.
Jika Anda termasuk dalam kalangan tersebut, ia membuatkan jadwal yang bisa dilakukan bagi yang memiliki kesibukan. Hal ini agar bersih-bersih lebih efektif dan efisien. Kira-kira, kapan saja waktu yang tepat untuk membersihkannya? Simak ulasannya berikut ini.
Bagian terkotor dari toilet adalah kloset karena digunakan oleh banyak orang dan digunakan sebagai wadah untuk ekresi tubuh. Tapi, tak perlu repot-repot untuk membersihkan setiap hari.
Cukup dibersihkan sebanyak seminggu sekali dengan cairan pembersih kuman dan higienitas toilet sudah dapat terjaga. Saat membersihkan kloset, jangan lupa untuk menutup saat menyiramkan flush agar bakteri tidak berterbangan dan mengontaminasi seluruh toilet.
Dapur
Tak sulit mencari waktu untuk membersihkan dapur. Langsung bersihkan berbagai peralatan yang digunakan setelah menggunakannya, hal ini akan mengurangi beban pekerjaan rumah di akhir pekan. Berbagai kuman tersebut harus dibersihkan sebelum dan sesudah penggunaan.
Selain mencuci piring kotor, selalu semprotkan disinfektan ke meja, kompor dan sekitarnya agar selalu higienis. Tak ketinggalan, bersihkan juga bak cuci piring sebanyak sehari sekali agar tidak tersumbat.
Bagi yang memiliki karpet di rumah, harus sangat memperhatikan kebersihannya. Kehangatan dan kelembutan dari karpet tidak hanya nyaman bagi manusia, tapi untuk bakteri pula. Bakteri dan debu tak terlihat tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan, seperti menyebabkan asma.
Karenanya, jangan biarkan terlalu lama untuk dibersihkan. Lakukan penyedotan debu minimal sekali dalam seminggu. Selain itu, untuk mengurangi banyaknya debu, terapkan aturan untuk melepaskan sepatu sebelum berjalan di karpet rumah.
Seprai
Tempat tidur adalah hal yang cukup sakral bagi setiap orang. Guna menunjang tidur yang nyaman, dibutuhkan kebersihan yang maksimal pula.
Paul merekomendasikan untuk mengganti seprai minimal seminggu sekali. Tapi jika memiliki kesibukan lain, Anda bisa mengakalinya dengan menggunakan penutup kasur (mattress protector). Paul juga menyarankan, untuk memastikan bakteri dari seprai hilang menyeluruh, cuci dengan temperatur air di atas 60 derajat.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik