Ilustrasi
Dream - Aktivitas seksual merupakan kebutuhan mendasar pasangan suami istri. Saat masalah seksual terjadi, tak bisa dipungkiri juga berdampak pada hubungan psikologis pasangan.
Kebutuhan afeksi dan seksual pasangan harus selalu terpenuhi agar pernikhan berjalan dengan baik. Bila terdapat masalah, pasangan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan psikolog pernikahan dan bisa menjalani sex therapy.
Istilah sex therapy bagi orang pada umumnya mungkin terdengar vulgar. Padahal, fungsi dan penerapannya cukup kompleks dan tidak mengandung unsur pornografi. Mereka yang menjadi terapis, dikutip dari KlikDokter, bukan orang biasa tanpa sertifikasi yang jelas.
Ada batasan-batasan tertentu yang mesti diketahui pasangan suami istri saat memutuskan untuk ikut terapi ini. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., seorang pikolog, terapi seks merupakan tindakan untuk mendiskusikan permasalahan psikologis yang berdampak ke masalah seksual individu.
“ Saat pasien melakukan konseling, akar permasalahannya akan digali terlebih dulu. Terapis biasanya akan menanyakan soal stres dan kehidupan seksual yang belakangan ini dialami. Semua yang berkaitan dengan seks akan ditanyakan. Dari situ, barulah psikolog akan menentukan sejumlah sesi yang harus dijalani," kata Ikhsan.
Selain psikolog, terapi seksual juga bisa dilakukan oleh seorang seksolog. Seorang seksolog biasanya berangkat dari dokter spesialis kandungan ataupun dokter spesialis kulit dan kelamin. Mereka akan menangani masalah yang dipicu oleh faktor-faktor medis.
“ Tapi, kalau memang area permasalahannya ke psikologis, akan lebih baik terapinya dilakukan dengan psikolog,” ujar Ikhsan.
Inti dari terapi seks adalah membantu mengatasi tantangan fisik dan emosional, agar punya hubungan memuaskan dan kehidupan seks yang menyenangkan. Banyak keluhan seputar seks yang dialami pasangan.
Mulai dari libido rendah atau berlebihan, kepercayaan diri yang rendah, impotensi, ejakulasi dini, sampai susah orgasme. Ikhsan menegaskan bahwa terapi sex tidak bersifat instan.
“ Butuh ada komitmen dalam menjalankannya. Anda tidak bisa berhenti di tengah jalan, karena hasilnya tidak akan optimal. Ampuh atau tidaknya, tergantung dari masing-masing individu,” ungkap Ikhsan.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Kesehatan vagina kerap luput dari perhatian. Biasanya para kaum hawa baru merasa ada masalah di organ intim ketika muncul gejala. Seperti kram di daerah perut, pendarahan setelah berhubungan seksual atau haid yang tidak lancar.
Kesehatan seksual tak boleh luput dari perhatian, terutama setelah melahirkan. Tak perlu malu untuk konsultasi dengan dokter kandungan jika memang mengalami masalah di organ intim. Taraneh Shirazian, seorang profesor, ahli bedah ginekologi, dan pendiri serta presiden Saving Mothers, punya pesan penting untuk perempuan terkait kesehatan seksual
" Vagina mungkin memiliki asosiasi negatif bagi banyak orang dan dapat dilihat sebagai sumber rasa sakit, ketidaknyamanan, rasa malu, dan kesalahan. Beberapa orang mungkin menganggap bagian tubuh ini sulit untuk dipahami dan akibatnya dikelola. Itulah mengapa saya sering memandang pekerjaan saya sebagai membantu perempuan memahami dan mencintai tubuh mereka (dan vagina) dan mengembangkan kebiasaan jangka panjang yang sehat," ungkap Shirazian, dikutip dari Parents.
Menurut Shirazian ada tiga hal penting untuk menjaga kesehatan vagina yang harus selalu diingat setiap perempuan. Apa saja?
pH Vagina
Sesuatu yang mungkin diabaikan atau tidak disadari oleh banyak perempuan adalah bahwa vagina membutuhkan keseimbangan pH agar dapat berfungsi. Pikirkan keseimbangan pH bakteri sebagai kunci untuk merasa nyaman.
Ini dipengaruhi oleh semua yang kita lakukan, termasuk apa yang kita makan, olahraga, aktivitas seksual, produk yang kita gunakan, dan bahkan suasana hati. Ini semua dapat mengganggu keseimbangan pH. Terganggunya keseimbangan tersebut dapat menyebabkan infeksi, seperti bakterial vaginosis (BV) dan jamur, serta menciptakan siklus yang mengganggu kesehatan seksual kita.
Bagaimana tahu jika pH vagina tak seimbang Jika merasakan gatal, berbau tak sedap, keluar cairan yang tak biasa, maka harus segera konsultasi dengan dokter.
Seiring bertambahnya usia dan intensitas siklus serta keseimbangan hormonal juga dapat berubah. Perubahan hormon ini tidak hanya membuat kita merasa bukan diri kita sendiri, tetapi juga dapat mengubah siklus menstruasi sehingga menyebabkan lebih banyak infeksi.
Pendarahan hebat dan tidak teratur dapat menurunkan pH vagina dan menyebabkan infeksi dan juga kekeringan. Ini memengaruhi kesehatan seksual kita secara keseluruhan. Jika menstruasi tidak teratur penting untuk segera menemui ginekolog.
Kesehatan mental
Kesehatan mental sangat berdampak besar pada kesehatan seksual, karena pikiran dan tubuh tidak terputus, dan saling memengaruhi. Mengapa?
" Merasa nyaman dengan diri sendiri adalah bagian penting dari fungsi mental dan fisik yang sehat. Memupuk perasaan sehat di sekitar keintiman akan benar-benar membantu kesehatan seksual, begitu juga dengan membina hubungan positif dengan kepercayaan dan komunikasi," ujar Shirazian.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN