Makanan Bayi/ Foto: Shutterstock
Dream - Memberi makan si kecil dan ia mengemutnya memang sangat mengkhawatirkan. Nutrisi dari makanan tidak masuk maksimal ke dalam tubuh. Makanan pun jadi berantakan dan terbuang.
Biasanya, makanan yang ada di dalam mulutnya jadi terbuang percuma. Jika terus menerus terjadi asupan nutrisi anak akan terhambat dan akan berdampak pada tumbuh kembangnya.
Apa sebabnya anak suka mengemut? Dokter Melia Yunita, MSc, SpA, memberi penjelasan.
" Moms, salah satu alasan si kecil hanya mengemut makanan adalah karena pengenalan makanan bertekstur yang terlambat," ungkap dr. Melia, dikutip dari akun Instagramnya @dr.lia_pediatrics.
Menurut dr. Lia, menaikkan tekstur makanan pendamping ASI (MPASI) memang sangat menantang. Ada rasa khawatir anak akan tersedak karena teksturnya lebiih padat. Bisa juga anak melepeh dan membuangnya, atau bahkan tak mau makan sama sekali. Jika demikian, pastikan mencoba berulang kali.
" Mengenalkan rasa dan tekstur makanan baru pada si kecil membutuhkan setidaknya 5-10 kali mencoba.
Lalu apa dampaknya bila telat naik tekstur? Dokter Lia mengungkap ada dampaknya jika si kecil terlalu lama makan makanan lembut. Berikut dampaknya:
- Kebutuhan energi dan nutrisinya tidak tercukupi
- Meningkatkan risiko si kecil untuk jadi picky eater
- Keterlambatan perkembangan sistem saraf dan otot yang berhubungan dengan proses mengunyah, merasa dan menelan makanan
- Kematangan otot dan enzim pada lambung jadi terlambat
" Kemampuan mengunyah merupakan sebuah gerakan yang kompleks dan hanya dapat terjadi bila si kecil terus dilatih dengan tahapan MPASI yang sesuai dengan usianya. Sekali lagi, usia jadi faktor penting dalam menentukan tekstur MPASI," pesan dr. Lia.
Dream - Menyiapkan makanan bayi yang baru belajar makan, kerap menguras waktu dan energi. Seringkali ibu menyiapkan dalam jumlah banyak dan disimpan di lemari es.
Hal ini memang lebih praktis. Saat waktu makan tiba, makanan tersebut tinggal dihangatkan. Makanan bayi atau makanan pendamping ASI (MPASI), dikutip dari KlikDokter, sebenarnya boleh dihangatkan asalkan prosesnya dilakukan dengan hati-hati.
Contohnya, saat memanaskan menggunakan microwave, sebaiknya tidak memasukkan MPASI dalam wadah toples. Ingat juga ada beberapa makanan sebaiknya tidak dipanaskan lagi, seperti sayuran dan telur.
Selain itu, secara medis, adalah aman untuk menyajikan MPASI yang belum atau pun sudah dipanaskan. Selama, makanan diletakkan di wadah tertutup dan higienitasnya terjaga.
Memanaskan makanan atau menyajikannya dingin kepada si kecil tidak akan memberikan masalah kesehatan tertentu. Hal itu hanyalah soal preferensi semata.
Sebenarnya, kita perlu menawarkan makanan bayi pada berbagai suhu untuk membantu mereka mengeksplorasi makanan dengan cara baru. Dengan cara ini, nantinya bayi dapat terbiasa dengan aneka ragam makanan.
Melansir dari Very Well, menyajikan bayi dengan makanan dingin atau suhu kamar juga dapat membuat mereka menyusui lebih nyaman, mengurangi waktu persiapan, dan mempermudah penyajian makanan saat bepergian.
Menyajikan makanan dingin atau pada suhu kamar juga menghilangkan risiko mulut bayi terbakar. Ingat, bayi belum dapat menguji suhu makanan mereka sebelum memakannya.
Gunakan Microwave dengan Suhu Rendah
Menggunakan microwave adalah cara menghangatkan MPASI dari kulkas yang praktis dan cepat. Tentu saja tetap perlu berhati-hati. Memanaskan makanan bayi di microwave dapat membuat makanan terlalu panas dan mengandung uap. Selain itu, pastikan tutup makanan bayi dengan penutup saat dipanaskan di microwave.
Hindari menggunakan wadah plastik untuk pemanasan karena dapat mentransfer bahan kimia berbahaya ke makanan. Gunakan wadah yang aman untuk microwave atau wadah khusus. Panaskan selama beberapa detik dengan suhu yang tidak terlalu panas.
Rendam Wadah MPASI di Atas Air Panas
Cara lain untuk memanaskan makanan bayi adalah dengan menaruh wadah MPASI di atas mangkuk yang berisi air panas. Biarkan selama beberapa menit, sampai ibu merasa makanan sudah cukup hangat.
Setelah makanan dipanaskan jangan lupa, untuk aduk rata dan biarkan selama 30 detik atau satu menit. Kemudian, uji suhu sebelum memberikannya pada si kecil. Pastikan tidak terlalu panas, agar tidak melukai mulut dan lidah mereka.
Tidak Menghangatkan Berulang Kali
Hindari memanaskan makanan bayi berulang kali. Artinya, makanan yang sudah dihangatkan tidak boleh dihangatkan kembali dan diberikan kepada bayi.
“ Dipanaskan berulang sebaiknya tidak, ya. Karena akan mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya. Kecuali dibuat langsung masuk ke kulkas kalau mau dikonsumsi, baru dihangatkan kembali,” ujar dr. Dyah Novita.
Penjelasan selengkapnya baca di KlikDokter.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO