Ratih Puspitawati, Sosok Kartini di Masa Pandemi

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 21 April 2020 12:03
Ratih Puspitawati, Sosok Kartini di Masa Pandemi
Bisnis aksesorinya mengalami penurunan pembelian signifikan, padahal para pegawainya membutuhkan uang untuk kehidupan sehari-hari.

Dream - Situasi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang penuh dengan ketidakpastian. Banyak keluarga kehilangan mata pencaharian. Ratusan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini tentunya sangat memukul perekonomian keluarga. Ratih Puspitawati, pemilik Poes Craft, yang juga aktif dalam pemberdayaan perempuan khususnya di DKI Jakarta, berusaha tetap produktif.

Bisnis aksesorinya mengalami penurunan pembelian signifikan, padahal para pegawainya membutuhkan uang untuk kehidupan sehari-hari. Kondisi ini membuatnya memutar otak.

Para pegawainya yang sebagian besar perempuan kini diminta untuk membuat masker kain dan face shield. Barang tersebut sangat dibutuhkan banyak orang dan tenaga medis.

“ Saya berusaha membagikan ilmu agar setiap orang bisa membuat masker meskipun tidak memiliki mesin jahit, terutama di situasi tanggap darurat COVID-19 saat ini,” Ratih Puspitawati, yang akrab disapa Ita dalam akun Instagram Ibu.Ibukota
??

 

1 dari 4 halaman

Hazmat Aneka Warna

Hazmat Aneka Warna © Dream

Adanya kabar tentang keterbatasan masker dan Alat Pelindung Diri (APD), menginspirasi Ita untuk membuat baju hazmat dan face shield (pelindung wajah) bagi tenaga kesehatan serta masker kain bagi masyarakat.

Khusus untuk baju hazmat, Ita mengikuti standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), supaya bisa digunakan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

Tenaga kesehatan di RS Pasar Minggu misalnya, menggunakan baju hazmat yang dibuat oleh Poes Craft. Bahkan, baju hazmat dibuat dengan aneka warna.

“ Agar tidak stres,” katanya.??
??

2 dari 4 halaman

Memberdayakan Tetangga

Memberdayakan Tetangga © Dream

Masker kain Poes Craft diproduksi dengan memanfaatkan sisa kain yang biasanya digunakan untuk memproduksi mukena. Ita memberdayakan para tetangga untuk turut menjahit masker dengan mengantarkan bahan secara berkala, sehingga produksi masker dapat dilakukan di rumah masing-masing.

Tak hanya menggunakan mesin jahit, ia juga mengajarkan metode jahit tangan sehingga semua orang di sekitarnya bisa turut serta berpartisipasi.?? Ita juga giat terlibat dalam kegiatan penggalangan dana untuk penanganan COVID-19.

Ita merupakan salah satu penerima penghargaan Ibu.Ibukota Award. Merupakan program dibawah binaan Fery Farhati Baswedan untuk menampilkan sosok perempuan-perempuan yang memiliki jasa besar bagi lingkungan dan warga di sekitarnya, khususnya di DKI Jakarta.

Salut!

Sumber: Ibu.Ibukota

3 dari 4 halaman

Salut! Suster RS Rujukan Covid19 Tetap Beri ASI Saat Diisolasi

Salut! Suster RS Rujukan Covid19 Tetap Beri ASI Saat Diisolasi © Dream

Dream - Banyak orang yang tak tahu kalau tim medis, baik dokter, perawat, tim laboratorium, yang menangani langsung pasien Covid-19 tak boleh pulang ke rumah setelah bekerja. Mereka harus diisolasi selama 14 hari dan tinggal di tempat yang disediakan pemerintah.

Seperti pengalaman Afit Rianti, seorang perawat yang bekerja di salah satu RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Ibu satu anak ini masih memiliki bayi yang harus minum air susu ibu (ASI) setiap hari.

Suster Afit

(Suster Afit dan rekannya/ Foto: Instagram Abeerianti)

Suster Afit tak bisa bertemu dengan bayinya selama diisolasi. Pasalnya ia termasuk orang yang sangat berisiko sebagai pembawa virus (carrier) dan bisa menularkan ke orang sekelilingnya meski tak memiliki gejala.

Alhasil, Afit memompa ASI setiap hari di sela-sela pekerjaannya. Ia mengumpulkannya tetes demi tetes agar sang anak tetap mendapatkan ASI meskipun terpisah dari ibunya selama 14 hari.

 

4 dari 4 halaman

ASI Dikirim 'Via' Suami

ASI Dikirim 'Via' Suami © Dream

ASI yang dipompa dimasukkan dalam kantong dan disimpan dalam tas ASI khusus beserta ice gel. Malam harinya, sang suami datang untuk mengambil ASI. Luar biasa perjuangan suster Afit!

Pengalamannya menjalani isolasi sambil tetap memberikan ASI, dibuatnya video dan diunggah dalam YouTube channelnya. Bisa jadi inspirasi para ibu di luar sana yang sedang jadi pejuang ASI.

Semangat!

Beri Komentar