Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kehamilan membuat kehidupan seorang perempuan berubah drastis. Sederet persiapan harus dilakukan sebelum bayi lahir, belum lagi menyiapkan fisik dan mental. Perubahan hormon pun terjadi secara cepat.
Akumulasi hal tersebut membuat ibu hamil dan setelah melahirkan rentan mengalami depresi. Menurut laporan New York Times, satu dari tujuh wanita mengalami depresi selama atau setelah melahirkan.
Demi mencegah hal tersebut, United States Preventive Services Task Force merekomendasikan para calon ibu untuk melakukan konseling saat kehamilan. Bukan hanya berkonsultasi dengan dokter kandungan tetapi juga psikolog atau mereka yang berkompeten.
Mengikuti support group atau 'kelas' untuk orangtua baru. Konseling diketahui bisa menurunkan risiko depresi secara signifikan dan bisa mendeteksi level risiko depresi parah yang mungkin dialami ibu.
" Kita harus melakukan sesuatu bagi para ibu sebelum mereka mengalami depresi," ujar Karina Davidson, salah satu anggota United States Preventive Services Task Force, seperti dikutip dari Cafemom.
Menurut data World Health Organization (WHO), 10 persen hingga 13 persen ibu di seluruh dunia mengalami masalah mental dan depresi. Pada banyak kasus, kondisi tersebut bisa memicu bunuh diri, penelantaran dan kekerasan pada anak, hingga menghambat tumbuh kembang baik fisik dan mentalnya.
Jadi, jangan segan untuk melakukan konseling sebelum melahirkan. Berbagi kekhawatiran menghadapi perubahan hidup serta tanggung jawab besar, akan sangat membantu ibu menurunkan risiko depresi.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget