Pemeriksaan Kehamilan/ Foto: Shutterstock
Dream - Tiap kehamilan berbeda, meskipun dialami oleh orang yang sama. Anak pertama, kedua, ketiga dan seterusnya selalu memiliki cerita sendiri saat mengandungnya. Usia ibu, kondisi tubuh, pengalaman serta psikologis akan sangat mempengaruhi.
Pada banyak ibu, kehamilan kedua lebih berat karena faktor bertambahnya usia dan kondisi fisik yang menurun tak seperti saat hamil anak pertama. Ada juga yang justru merasa lebih menikmati meskipun berat secara fisik karena kondisi psikologis lebih siap.
Bagi Sahabat Dream yang sedang menyiapkan diri untuk hamil anak kedua, lakukan persiapan matang. Kondisi-kondisi berikut mungkin saja terjadi.
1. Buncitnya perut lebih cepat terlihat
Rahim tidak bisa menyusut kembali ke ukuran aslinya setelah kehamilan. Tubuh sudah memiliki 'permulaan' yang lebih awal.
" Rahim pernah melakukan ini sebelumnya. Ligamen dan otot telah meregang dan buncit karena kehamilan akan terlihat lebih cepat," ujar Jillian Coolen, seorang dokter kandungan.
2. Merasakan gerakan lebih awal
Sudah berpengalaman di kehamilan pertama, ibu akan lebih cepat menyadari gerakan janin dalam rahimnya. Ibu akan lebih sadar dengan perubahan fisiknya dan sensitif.
" Pertama kalia hamil, ibu mungkin mengira gerakan janin karena kembung di perut seperti gas, tapi kedua kalinya, ibu langsung mengenali itu sebagai gerakan janin," ujar Nicola Strydom, seorang bidan.
3. Ibu lebih mudah lelah
Bertambahnya usia, lalu ada balita atau harus mengurus anak pertama, tentu sangat menguras fisik ibu. Ditambah lagi kehamilan kedua, membuat ibu jadi lebih cepat lelah tapi ini bukan satu-satunya penyebab.
" Ibu di kehamilan kedua sering lupa untuk mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan. Padahal vitamin kehamilan dapat mempengaruhi tingkat energi dokter mungkin juga meresepkan suplemen zat besi untuk meningkatkan energi," kata Strydom.
4. Ibu merasa lebih sakit dan nyeri
Tubuh dengan sangat cepat mulai mengendurkan persendiannya, menyebabkan lebih banyak nyeri tubuh pada bayi kedua daripada yang pertama. Hormon relaxin, yang biasanya meningkat dalam 14 minggu pertama kehamilan, kemudian menurun ke posisi stabil sekitar 24 minggu, cenderung bekerja lebih aktif saat kehamilan kedua.
" Bayi mungkin juga posisinya lebih rendah di perut, karena peregangan sebelumnya, yang dapat menyebabkan sakit punggung, pinggul kendur, dan nyeri ligamen," kata Coolen.
5. Nyeri pasca melahirkan lebih buruk
Setelah bayi kedua lahir, tonus otot rahim lebih sedikit daripada yang pertama, dan lebih agresif dalam menjepit bayi secepat mungkin untuk mengurangi kemungkinan pendarahan. Hal ini menghasilkan rasa sakit yang lebih kuat, kontraksi pascapartum yang membuat rahim kembali ke ukurannya. Rasanya lebih sakit saat menyusui, karena menyusui melepaskan oksitosin, yang dapat memicu kontraksi.
Advertisement
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Shandy Aulia Sampai Sewa Makeup Artist untuk Foto Paspor dan Visa, Hasilnya Wow Banget!
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
8 Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia Versi Agoda, Ada Megamendung
Studi: Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia