Test Pack/ Foto: Shutterstock
Dream - Alat tes kehamilan banyak sekali dijual di pasaran dengan harga yang terjangkau. Mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Hal ini membuat para calon ibu bisa memeriksa urine kapan pun untuk tahu hamil atau tidak.
Sebenarnya alat tes kehamilan atau test pack yang dijual di pasaran sudan memenuhi standar, tapi ada kalanya hasil yang muncul tidak akurat. Ada beberapa kasus di mana hasil test pack menunjukkan tanda positif hamil, tapi ternyata saat diperiksa tidak ada kehamilan.
Tes kehamilan bisa dilakukan melalui urine maupun darah. Sebab, kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang tinggi pada ibu hamil bisa dideteksi melalui urine dan darah.
Dikutip dari KlikDokter, human chorionic gonadotropin sendiri adalah hormon yang diproduksi ketika sel telur yang sudah dibuahi sperma menempel pada dinding rahim. Ketika hamil, level hCG makin meninggi dan jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap 2-3 hari.
Tes kehamilan lewat urine bisa menggunakan test pack. Alat ini dinilai memiliki tingkat keakuratan 99 persen dalam mendeteksi peluang kehamilan. Hasilnya akan lebih akurat jika tes dilakukan pertama kali saat bangun pagi ketika urine lebih terkonsentrasi. Hasil lebih akurat juga bisa diperoleh jika kamu melakukan tes sesuai dengan instruksi yang tertulis di kemasan test pack.
Apabila setelah tes mendapatkan hasil positif, kemungkinan besar kamu hamil. Hasil ini akurat, tak peduli seberapa samar garis, warna, atau tanda yang muncul pada test pack.
Segera konfirmasi hasil tersebut dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan. Supaya, dokter bisa mengecek keberadaan kantong kehamilan dan detak jantung janin.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seorang wanita bisa mendapatkan hasil test pack positif tapi tidak hamil. Ini dikenal juga sebagai positif palsu atau false positive.
1. Hamil Kimia
Kehamilan kimia adalah kehamilan yang terjadi hanya karena ada kadar hCG saja. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi (embrio) tidak mampu menempel di dinding rahim. Sel telur juga tidak bisa tumbuh dan berkembang. Kehamilan kimia bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kurangnya hormon progesteron, adanya jaringan parut, kelainan pada rahim, dan sebagainya.
2. Hamil Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya di dalam tuba falopi. Kondisi ini terjadi ketika embrio terhambat di tengah perjalanan menuju rahim, tepatnya di tuba falopi. Selain itu, kehamilan ini juga bisa terjadi di mulut rahim, ovarium, bahkan ruang abdomen.
Situasi ini tidak bisa menyebabkan kehamilan yang normal, bahkan dikategorikan sebagai salah satu kegawatan dalam kehamilan. Gejala kehamilan ektopik, berupa nyeri tajam di perut dan pinggang, perdarahan dari vagina, hingga pingsan.
3. Keguguran
Keguguran yang baru terjadi juga dapat menyebabkan hasil tes kehamilan positif palsu. Hal ini akibat lambatnya penurunan kadar hormon hCG. Hormon tersebut tetap berada pada darah dan urine hingga usia 6 minggu pada akhir kehamilan.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru