Lucky Hakim (Foto: @luckyhakimofficial)
Dream - Lucky Hakim secara mengejutkan mundur dari kursi wakil bupati Indramayu, Jawa Barat. Dia sudah melayangkan surat pengunduran diri ke DPRD Indramayu.
Pria pecinta binatang ini membeberkan alasan mundur dari jabatannya sekarang. Salah satunya, merasa tidak bisa memenuhi janji kampanye.
Lucky Hakim merasa malu. Sehingga dia meminta maaf kepada warga Indramayu. Berikut lima alasan Lucky mundur sebagai wakil bupati Indramayu.

Foto: @luckyhakimofficial
Lucky Hakim mengatakan dirinya resmi mundur dari jabatannya sejak 13 Februari 2023.
" Jadi pada tanggal 13 Februari kemarin saya Lucky Hakim mengundurkan diri dri wakil Bupati Indramayu," kata Lucky Hakim dikutip dari YouTube Cumicumu, Jumat 17 Februari 2023.

Foto: @luckyhakimofficial
Lucky mengatakan alasan pertama mengundurkan diri karena gagal memenuhi janjinya kepada warga Indramayu saat kampanye. Saat itu ada 99 program yang dijanjikan.
" Secara pribadai saya merasa telah gagal dalam mengemban amanah sehingga saya mengundurkan diri. Amanahnya apa menurut saya tidak bisa menjalankan visi misi yang pernah dijanjikan pada saat kampanye," kata Lucky.
" Saat terpilih saya merasa telah gagal mengemban amanah itu karena tidak tercapai. Paling tidak sampai saat ini tidak tercapai apa yang telah yang menjadi janji-janji kampenya yang keluar dari mulut saya," imbuhnya.

Foto: @luckyhakimofficial
Selain itu, pria asal Cilacap Jawa Tengah ini juga merasa malu dan tidak pantas mendapatkan gaji dari masyarakat Indramayu yang kebanyakan petani dan nelayan tapi tidak bisa menjalankan programnya.
" Merasa digaji, dibayar oleh uang rakyat khususnya Indramayu yang tidak semuanya orang Indramayu kaya. Sebagai besar masyarakat Indramayu adalah petani, nelayan yang bisa berbulan-bulan ke laut lalu kita minta pajaknya untuk menggaji Lucky Hakim untuk memberikan yang dijanjikan. Lalu itu tidak tercapai betapa malunya dan tidak tahu dirinya saya tetap bertahan sebagai Wakil Bupati," kata Lucky Hakim.

Foto: @luckyhakimofficial
Lucky mengatakan selama menjabat jadi wakil bupati Indramayu mendapatkan gaji yang fantastis. Angkanya mencapai lebih dari Rp 100 juta perbulan.
" Sekadar informasi aja, untuk uang makan minum saja seorang Wakil Bupati sampai lebih dari Rp100 juta per bulan. Padahal sudah dapat tunjangan kendaraan, listrik aja gratis. Take home pay itu bisa sampai lebih dari Rp200 juta per bulan. Yang bayar itu siapa? masyarakat," Lucky Hakim.
" Lalu kalau tidak tercapai janji yang dijanjikan saya orang yang sangat durhaka kalau saya tidak mundur," imbuhnya.

Foto: @luckyhakimofficial
Lucky merasakan pergolakan batin saat dirinya mendapatkan gaji besar dengan semua fasilitas yang didapat sebagai wakil bupati tapi tidak bisa menjalankan janji saat kampanye.
" Mungkin ini akan jadi bumerang buat saya, tapi saya merasa berdosa kalau tidak mundur, malu saya. Mending saya malu saat ini, berharap Allah memaafkan dan masyarakat Indramayu memaafkan, ketimbang pertanggungjawaban saya dunia akhirat," ucapnya.

Foto: @luckyhakimofficial
Di akhir Lucly Hakim juga menyampaikan permohonan maaf ke masyarakat ke Indramayu karena gagal memenuhi janji saat kampanye.
" Saya telah gagal dan tahu diri ini kesalahan saya. Saya minta maaf sebesar-besarnya ke masyarakat Indramayu karena saya tidak bisa memenuhi janji kampanye saya yang begitu spektakuler. Berharap Allah mengampuni saya, masyarakat Indramayu memaafkan saya," tuturnya.
Advertisement
5 Kuliner Tradisional Banten yang Manjakan Lidah

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya


Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri