Baim Wong Ikut Berduka Tragedi di Laga Arema Malang Vs Persebaya

Reporter : Shania Suha Marwan
Minggu, 2 Oktober 2022 13:00
Baim Wong Ikut Berduka Tragedi di Laga Arema Malang Vs Persebaya
Tragedi meninggalnya 127 orang di Stadion Kanjuruhan, membuat Baim Wong ikut berduka

Dream - Baim Wong turut prihatin atas tragedi berdarah usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Suami Paula Verhoeven ini juga mengunggah lima foto situasi kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 153 korban jiwa.

 

Pertama situasi kericuhan stadion yang penuh gas air mata, para suporter berlarian, pengamanan dari polisi dan TNI yang bertugas sampai korban meninggal dunia.

Unggahan Baim Wong (Foto: @baimwong)

1 dari 5 halaman

" Turut berduka cita. Ini adalah tragedi besar untuk masyarakat Indonesia. Tragedi besar untuk olahraga Indonesia,” tulis Baim Wong dalam keterangan foto tersebut. 

Unggahan Baim Wong (Foto: @baimwong)

Baim juga mengungkapkan jumlah orang yang meninggal, membuat terlalu banyak keluarga yang ditinggalkan. 

" 127 meninggal dunia. Terlalu banyak keluarga yang ditinggalkan. Innalillahi wainnailaihi rojiun,” tulis @Baimwong

 

2 dari 5 halaman

      View this post on Instagram

A post shared by Baim Wong (@baimwong)

3 dari 5 halaman

Kronologi Tewasnya 153 Suporter di Stadion Kanjuruhan saat Laga Arema Malang Vs Persebaya

Dream - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Insiden yang menewaaskan ratusan suporter terjadi Stadion di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Informasi dari Komunitas Peduli Malang menyebutkan korban meninggal dunia akibat kericuhan tersebut mencapai 153 orang. Sementara laporan resmi dari Polda Jatim menyebutkan angka korban berjumlah 127 orang.

Dikutip bola.com, kronologi bermula dari Kekalahan skuad Singo Edan atas musuh bebuyutannya, Persebaya, di kandang mereka yang memantik emosi suporter Arema.

Situasi yang tidak kondusif memaksa petugas keamanan untuk bertindak. Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribune Stadion Kanjuruhan.

Ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, suasana masih tergolong kondusif.

Para pemain Persebaya Surabaya memang langsung berlari ke dalam ruang ganti sebagai langkah antisipasi terhadap sesuatu yang tidak diinginkan.

4 dari 5 halaman

Sementara itu, para pemain Arema FC berjalan ke tengah lapangan bermaksud memberikan penghormatan kepada Aremania meski Singo Edan harus kalah.

Namun, saat itu ada beberapa Aremania yang masuk lapangan. Mereka tidak melakukan aksi yang anarkis tapi justru menghampiri para pemain Singo Edan.

Ada yang memeluk Sergio Silva, ada pula yang berbicara dengan kapten tim, Ahmad Alfarizi.

Namun, situasi kemudian mulai sulit untuk dikendalikan. Seorang Aremania masuk lapangan sambil berlari membawa bendera Persebaya Surabaya yang dicoret.

Aksi itu diikuti oleh Aremania lainnya yang masuk ke dalam lapangan dan jumlahnya makin banyak.

Personel keamanan pun melakukan tindakan dengan mengamankan para pemain Arema FC untuk masuk ke ruang ganti stadion. Pasalnya para penonton mulai melemparkan botol kemasan air mineral yang ditujukan kepada tim Arema FC.

 

5 dari 5 halaman

Setelah itu menimbulkan kepanikan. Kemudian gas air mata ditembakkan ke arah tribune dan membuat kepanikan makin besar.

Lalu banyak korban yang jatuh karena terinjak oleh suporter lain yang panik dalam situasi tersebut. Ada pula yang jatuh karena sesak napas akibat gas air mata.

Minimnya ketersediaan air buat membasuh muka memperparah keadaan. Para petugas kemanan berupaya menghalau Aremania agar tidak makin banyak yang turun ke lapangan.

Namun petugas kepolisian, TNI, dan steward yang ada kalah jumlah dari para suporter yang turun ke lapangan. Tak sanggup mengendalikan keadaan, tembakan gas air mata pun jadi opsi yang diambil.

Banyak korban berjatuhan hampir di setiap jengkal ruangan pintu keluar Stadion Kanjuruhan, ada Aremania yang tergeletak. Beberapa di antaranya sudah tidak bernapas lagi.

Sampai pukul 23.40, beberapa korban masih tergeletak di pinggir lapangan dan pintu keluar. Begitu banyak korban membuat tenaga medis yang ada tak bisa mengatasi semuanya, akhirnya beberapa korban tak tertangani.

Selain itu, ada dua mobil kepolisian yang rusak dan terbalik di area Stadion Kanjuruhan.

Beri Komentar