Asri Welas. (Source: Instagram @asri_welas)
Dream - Anak kedua Asri Welas, Rayyan Gibran Ridha Rahardja yang akrab disapa Ibran, beberapa hari lalu dilarikan rumah sakit karena kejang-kejang. Gibran sampai harus masuk Intensive Care Unit (ICU) karena kondisinya.
Badannya juga dikabarkan membiru. Sang ibu memohon doa lewat Instagramnya @asri_welas, untuk Ibran agar lekas sembuh. Asri pun beberapa kali mengunggah potret ruangan ICU yang penuh dokter dimana Ibran dirawat.
Alhamdulillah, kondisi Ibran membaik dan berhasil keluar dari ICU. Momen tersebut diabadikan aktris 44 tahun itu dengan potret berlatar hitam-putih bersama dokter dan perawat. Ia berterima kasih untuk doa yang dikirimkan untuk kesembuhan Ibran serta kerja keras pihak rumah sakit.

Foto: Instagram @asri_welas
“ Terima kasih sahabat-sahabat ku untuk semua doa baik untuk kakak @ibran_gibran ALLAH SWT yang akan membalas kebaikan sahabat-sahabat ku atas doa untuk kakak @ibran_gibran, alhamdulilah kakak @ibran_gibransudah keluar dari ICU. Terima kasih para dokter dan suster dari @rsmeiliacibubur sudah merawat kakak @ibran_gibran,” tulis pemain film ‘Ananta’.
Kini, Ibran dipindahkan ke ruang rawat inap untuk pemulihan dan perawatan lebih lanjut. Warganet dan rekan sesama publik figur pun mendoakan kesembuhannya.
“ Cepet sembuh sayang,” tulis Oki Setiana Dewi.
“ Alhamdulillah… semoga semakin membaik. Aamiin yra,” komentar Maudy Koesnaedi.
“ Lekas sehat ya kaka ibran…,” komentar @wilzababyshop.
Dream - Asri Welas sedikit bisa bernapas lega setelah putranya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja, sudah kembali sadar setelah sempat masuk ruang perawatan intensif (ICU). Saat ini Tayyan sudah dipindahkan ke kamar rawat untuk terus dipantau kesehatannya.
" Alhamdulillah banget sudah bangun. Begitu ventilatornya dibuka langsung ngomong ya 'mami,' papinya 'papi'. Jadi sadar betul," ungkap Asri Welas di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023.
Asri bersyukur putranya mendapatkan perawatan yang cepat dari pengelola rumah sakit. Alasannya, Rayyan sempat mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.

" Jadi benar-benar belum sampai 24 jam Ibran sadar, lepas ventilator, sekarang anaknya sudah bisa makan," imbuhnya.
Saat kondisi Rayyan sedang tidak sadarkan, Asri mengaku sempat berpikir putranya itu tak bisa diselamatkan lagi. Alasannya, gejala kejang-kejang hingga tak sadarkan diri belum pernah terjadi pada anaknya.
" Saya pikir kemarin udah enggak bisa bayangin lagi gitu. Allah Maha Baik sama Asri. Terima kasih doanya. Mudah-mudahan kami bisa lewati hal ini dan semoga cepet sembuh," tuturnya.
Dream - Suami Asri Welas, Galiech Ridha Rahardja, menceritakan kronologi putranya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja, yang sempat tak sadarkan diri hingga dilarikan ke ICU salah satu rumah sakit di Jakarta.
" Kejadiannya sangat mengagetkan ya. Kejadiannya pas Magrib, saya habis kerja juga," kata Galieh Ridha di Jakarta, Jumat 16 Juni 2023.
Biasanya pada jam segitu, Galiech melihat anaknya masih beraktivitas. Tetapi betapa kagetnya dia saat melihat anaknya tak merespons saat dipanggil.
" Terus saya dikasih tau orang di rumah ‘pak sini pak, kakak kayak enggak sadar’. Pas saya lihat memang kayak enggak sadar. Pas saya coba bangunin dia enggak merespons," ungkapnya.

Rayyan Gibran juga mengalami kejang-kejang. Kondisi itu bahkan masih terjadi sampai anaknya tiba di ICU.
" Tindakan sudah kami lakukan namun kejangnya masih berlangsung. Berhenti sebentar, kejang lagi, kejang lagi. Sehingga harus dilakukan di ICU," kata Yuni spesialia dokter anak di RS Melia.
Asri Welas kaget melihat kondisi putranya. Sebab Gibran tak pernah kejang-kejang sebelumnya.
" Gibran belum pernah kejang. Datang kemarin juga di rumah sakit bukan dalam keadaan panas," imbuhnya.
Asri dan tim dokter tengah mencari tahu penyebab kejang-kejang yang dialami Gibran. Sebab hingga saat ini putra keduanya masih dirawat intensif.
" Nanti kami CT Scan kemudian rekam otak jika diperlukan kenapa hal ini terjadi," ucapnya.
Dream - Putra kedua Asri Welas, Rayyan Gibran Ridha Rahardja atau yang akrab disapa Gibran memiliki kelainan di matanya sejak lahir pada 2017.
Diketahui, Gibran mengalami kelainan mata yang disebut katarak kongenital. Pada saat lahir, Gibran harus dibantu menggunakan kacamata dengan lensa +18.
" Kacamata itu sangat bantu perkembangan Ibran. Usia tiga bulan, dia baru bisa berguling, melihat orang-orang di dunia. Karena sebelumnya tertutup dengan katarak," kata Asri Welas di Jakarta, belum lama ini.
Diakui Asri, ia sempat kebingungan saat mengetahui mata anaknya mengalami kelainan. Sebab, kondisi yang dialami anaknya ini cukup jarang di Indonesia dan informasi mengenai katarak kongential cukup minim.
" Masih terbayang dengan jelas saat saya dan suami menduga kondisi kelainan mata pada Ibran anak kedua kami. Saat itu Ibran masih berusia lima bulan, dan kami menemukan Ibran tidak merespons gerakan yang ada di depan matanya," tutur Asri.

Putra kedua Asri Welas itu pun sudah menjalani operasi, tetapi tidak bisa sepenuhnya sembuh. Gibran tetap harus dibantu menggunakan kacamata.
Menurut Asri, kacamata khusus katarak kongenital sangat diperlukan anak agar proses tumbuh kembangnya bisa optimal. Harga untuk kacamata itu juga berbeda dari biasanya.
" Ini nilainya jutaan untuk kacamata. Kalau anak lahir dengan katarak tidak di-support, mati sudah cita-citanya, harapannya. Jadi dengan adanya kacamata, semua perkembangan anak baik. Walaupun masih ada virus lain di dalam tubuhnya," tutur Asri.

Di sisi lain, CEO Optik Tunggal Alexander Kurniawan mengungkap kalau kacamata khusus untuk katarak kongenital memang sangat mahal karena menggunakan lensa khusus yang nyaman digunakan anak-anak.
" Hampir 10 juta per kacamata, itu pun tergantung juga. Bisa lebih tinggi dari itu dan logistik juga harus pikirkan di situ," ujar Alexander.
Sementara itu, melihat harga kaca mata khusus katarak kongenital yang tidak murah. Optik Tunggal memberikan bantuan berupa 90 kacamata gratis untuk anak-anak kurang mampu yang memiliki katarak kongenital.
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
