Bersama Raisa, Calon Dokter Tampan yang Jago Mengaji Bikin Iri

Reporter : Kusmiyati
Kamis, 3 Desember 2015 20:00
Bersama Raisa, Calon Dokter Tampan yang Jago Mengaji Bikin Iri
Di salah satu foto yang diunggahnya, memperlihatkan Adit sedang berfoto bersama penyanyi Raisa. Sontak hal ini membuat para penggemarnya patah hati.

Dream - Sosok Aditya Surya Pratama belakangan ini menjadi buah bibir di jagat media sosial. Pasalnya mahasiswa fakultas kedokteran di YARSI ini tidak hanya berwajah tampan melainkan juga pandai mengaji.

Tak heran bila akun instagram pria yang akrab disapa Adit ini memiliki ribuan followers. Di salah satu foto yang diunggahnya, memperlihatkan Adit sedang berfoto bersama penyanyi Raisa.

Sontak hal ini membuat para penggemarnya patah hati, " Yah jadi patah hati lihatnya, wanitanya cantik dan juga Adit tampan. Serasi tapi bikin sedih," kata akun Deasy, Kamis 3 Desember 2015.

Dalam foto tersebut Adit mengungkapkan kekagumannya terhadap pelantun Terjebak Nostalgia itu.

" Setiap orang yang sukses pernah mengalami kegagalan. Jangan takut untuk gagal karena kegagalan adalah bagian dari keberhasilan. Betapa beruntungnya kamu," tutur Adit. (Ism) 

 

1 dari 5 halaman

Aditya Surya Pratama, Calon Dokter Tampan dan Pandai Mengaji

Aditya Surya Pratama, Calon Dokter Tampan dan Pandai Mengaji © Dream

Dream - Dunia media sosial belakangan ini dihebohkan dengan sosok calon dokter berwajah tampan bernama Aditya Surya Pratama. Tak hanya memiliki fisik yang keren, Aditya ternyata juga pandai mengaji.

Hal ini membuat Aditya menjelma sebagai selebriti tanah air, dirinya pun sudah memiliki banyak penggemar. Akun instagram miliknya @adityaspratama sudah mencapai ribuan follower, bahkan artis Julia Perez pun memberikan pujian untuknya sebagai dokter alim bersuara merdu saat mengaji.

" Ngaji dulu yuk, kibas kerudung. Suaranya bangus banget dokter,"  tulis wanita yang akrab Jupe di salah satu video unggahan Aditya di instagram, Kamis 12 Desember 2015.

Dalam akun instagram pria kelahiran Bogor 3 Mei ini tidak hanya berisi foto-foto dirinya saat beraktivitas, namun juga ada video-video berisi kalimat motivasi dan sewaktu dirinya mengaji.

Aditya merupakan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta. Di luar akademis, Adit pernah mengikuti ajang pemilihan model Star Teen 2013.

" Subhannallah Sudah tampan, alim, sayang sama mamanya. Mendekati sempurna, suaranya saat mengaji bikin hati adem,"  tutur akun Dwi.

Adit pun dikenal para penggemarnya sebagai pribadi yang ramah terlihat di akun ask.fmmiliknya, semua pertanyaan dari para penggemarnya dibalasnya. Bahkan tidak sedikit yang menginginkan menjadi pasangan halal untuknya.

" Auranya bikin adem yang melihat, sosok pria idaman. Bijaksana, soleh, dan keren, rasanya minta diseret ke KUA saja, jadi pasangan halal,"  tulis akun Denisha.

2 dari 5 halaman

FOTO: Dokter Tampan Jago Ngaji

FOTO: Dokter Tampan Jago Ngaji © Dream

Dream - Sosok calon dokter berwajah tampan bernama Aditya Surya Pratama belakangan ini menghebohkan jagat dunia maya. Tak hanya memiliki fisik yang keren, Aditya ternyata juga pandai mengaji.

Hal ini membuat Aditya menjelma sebagai selebriti tanah air, dirinya pun sudah memiliki banyak penggemar. Akun instagram miliknya @adityaspratama sudah mencapai ribuan follower, bahkan artis Julia Perez pun memberikan pujian untuknya sebagai dokter alim bersuara merdu saat mengaji.

" Ngaji dulu yuk, kibas kerudung. Suaranya bangus banget dokter," tulis wanita yang akrab Jupe di salah satu video unggahan Aditya di instagram, Kamis 12 Desember 2015. FOTO: Dokter Tampan Jago Ngaji

3 dari 5 halaman

Rovy, Dokter Tampan Aceh `Penjinak` Rematik

Dream - Namanya Rovy Pratama, lahir di Banda Aceh 19 Desember 1992 silam. Pemuda berkulit hitam manis itu kini sedang menjadi " buah bibir" berkat Laterally Wedged Insoles (LWI) yang ditemukannya.

LWI merupakan alat terapi bagi penderita Osteoartritis atau rematik yang umumnya dialami orang berusia lanjut. Dengan menggunakan alat terapi ini, penderita reumatik tidak harus mengonsumsi obat-obatan guna mengurangi rasa nyerinya.

Rovy, panggilan akrabnya. Sejak dua bulan terakhir ini sedang menjalani program koas di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan gelar dokter. Otomatis hampir sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah sakit.

Sejak masih duduk di Sekolah Menengah Pertama, sulung dari dua bersaudara ini sudah bercita-cita menjadi dokter. Keinginan itu bukan semata-mata karena dokter dianggap sebagai profesi mulia. Tapi karena waktu itu tidak ada seorang pun di keluarga besarnya yang menekuni profesi itu.

" Justru ingin jadi dokter karena terinspirasi dari keluarga yang satu pun tidak ada yang menjadi dokter," kata Rovy sebagaimana dilansir Dream dari Atjeh Post, Rabu 20 Agustus 2014.

Rovy, Dokter Tampan Aceh Penjinak Rematik

Rovy. Sumber: Atjeh Post

Memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis, ditambah dengan potongan rambut yang sedikit mohawk, Rovy tampak cocok menjadi model daripada calon dokter. Namun ia sama sekali tak berniat untuk terjun ke dunia itu. Ia malah ingin menjadi dokter sekaligus penulis dan peneliti.

" Tapi khusus menulis hal-hal yang berkaitan dengan dunia kedokteran, karena antusiasme dokter yang jadi peneliti masih sangat kecil," ujar Rovy yang lulus dari Fakultas Kedokteran Unsyiah pada 2013 lalu ini.

Ia berharap proyek-proyek penelitiannya di masa mendatang bisa tembus ke tingkat internasional dan bisa dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional pula. Penyuka buku Latahzan dan buku-buku seri motivasi ini menghabiskan pendidikan dasarnya di Banda Aceh. Sementara SLTP dan SMA ditamatkannya di Medan, Sumatera Utara.

Setelah tsunami pada akhir 2004 silam, keluarganya memutuskan untuk pindah ke provinsi tetangga. Setelah enam tahun mengenyam pendidikan di Medan, Rovy akhirnya kembali ke Aceh untuk melanjutkan kuliahnya di Unsyiah. Hal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh putra pasangan Ir Ismail Zulkifli dan Saryaty ini.

Lulus dengan IPK 3,2 pada tahun 2013, Rovy diwisuda sebagai Sarjana Kedokteran pada Februari 2014. Ia salah satu dari 22 mahasiswa angkatan 2010 yang lulus pada tahun itu. Masa kuliah yang dihabiskan untuk menyelesaikan program Strata 1 hanya 3,5 tahun. Usai diwisuda, penyuka nasi goreng ini tak langsung mengambil program koas.

Ia sempat " istirahat" selama enam bulan, selama itu ia menyiapkan proposal LWI untuk diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang dibuat oleh Dikti. Beruntung, proposalnya lolos sebagai salah satu pemenang PKM Dikti untuk tahun 2014.

Selain fokus pada pendidikannya, Rovy juga senang berorganisasi. Selama dua periode sejak 2012-2013 dan 2013-2014 ia dipercayakan sebagai Direktur Tim Bantu Medis Fakultas Kedokteran Unsyiah. Sebuah unit kegiatan mahasiswa yang pernah vakum dan kembali diaktifkan oleh Rovy dan sejumlah mahasiswa FK lainnya pada 2011 lalu.

Penemuan

Berdasarkan riset, penyakit rematik lebih sering disebabkan oleh berkurangnya cairan antar sendi yang lebih sering dialami oleh manula. Pengurangan cairan antar sendi ini merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap manula bersamaan dengan semakin bertambahnya usia. Oleh karena itu penyakit ini susah untuk dihindari oleh setiap individu yang telah menginjak usia 50 tahun ke atas.

Berkurangnya cairan antar sendi dapat mengakibatkan berubahnya sudut antar tulang pada lutut. Hal inilah yang menyebabkan lutut terasa sakit saat digerakkan, terutama di pagi hari. Dengan pemikiran yang cerdas, Rovy Pratama mencoba menanggulangi masalah ini dengan cara tetap mempertahankan sudut antar tulang pada lutut meski cairan antar sendi sudah berkurang. Hal ini dilakukan dengan menaruh sol sepatu yang mempunyai sudut tertentu di bawah kaki penderita rematik.

Sol sepatu inovasi ini akan mempertahankan sudut antar tulang pada lutut tetap dalam keadaan normal, sehingga hal ini akan mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Meski penyakit ini belum dapat disembuhkan secara total, tetapi dengan pemakaian sol sepatu inovasi ini secara rutin sehari minimal 5 jam, hal ini dapat mengurangi keluhan secara signifikan.

Mahasiswa Kedokteran Unsyiah telah membuktikan sistem pengobatan ini dengan melakukan uji coba pada manula di Rumah Geunaseh Sayang, Ulee Kareng, Banda Aceh. Mereka menggunakan 55 manula sebagai objek penelitian selama tiga bulan. Uji coba tersebut diklaim berhasil melalui sistem penilaian yang dilakukan pada pasien.

Baca kisah-kisah calon dokter tampan nan pintar itu di sini: http://bit.ly/1th0dO5  (Ism)

4 dari 5 halaman

Pesona Dokter Mitha, Hijaber Imut yang Cerdas

Pesona Dokter Mitha, Hijaber Imut yang Cerdas © Dream

Dream - Sosok Miftahul Jannah, hijaber imut yang berprofesi sebagai dokter tengah ramai jadi 'buah bibir' di jagat maya. Banyak yang memuji dan penasaran dengan sosok dokter Mitha.

Akun media sosial miliknya pun mulai dibanjiri komentar-komentar seraya ingin kenal lebih dekat dengannya.

Bahkan fotonya sudah dibuat meme lucu " kalo dokternya kaya gini. Kamu rela sakit gak?" .Yuk, lihat galeri fotonya! FOTO: Dokter Mitha Bius Netizen

(Ism, Sumber: Twitter dan Facebook Dokter Mitha)

5 dari 5 halaman

Dokter Mitha, Hijaber Imut yang `Bius` Netizen

Dokter Mitha, Hijaber Imut yang `Bius` Netizen © Dream

Dream - Wajahnya yang mungil dan profesinya sebagai dokter membuat hijaber cantik ini menjadi topik pembicaraan di dunia maya. Banyak yang memuji dan penasaran dengan sosok wanita bernama asli Miftahul Jannah.

" Jadi ini sosok yang ramai dibicarakan di kaskus? Beneran dokter bukan sih, cantik dan mungil," tutur salah satu akun di facebook milik Mitha, sapaan akrabnya.

Akun media sosial milik Mitha pun mulai dibanjiri komentar-komentar seraya ingin kenal lebih dekat dengannya. Bahkan fotonya sudah dibuat meme lucu " kalo dokternya kaya gini. Kamu rela sakit gak?" .

Mitha pun menanggapinya dengan memposting status; " Maaf ya belum semua komentar dan pesan bisa saya balas. Kaget tiba-tiba dapat pesan dan komentar begitu banyak. Maaf belum bisa membalas semuanya satu persatu. Saya usahakan secepatnya jika ada waktu," tulis Mhita dalam akun Dokter Mitha. Mitha pun kembali menuliskan status berisi ucapan terima kasih.

" Saat ini sedang mengikuti pelatihan diklat prajabatan di Semarang sampai 25 Maret. Special thanks buat yang bikinin thread di kaskus. Untuk teman-teman kaskus yang sudah berkenan mampir dan ngasih like-nya. Terima kasih. Jangan lupa sarapan ya agan dan sista,"  tulisnya.

Saat lulus pendidikan dokter, Mitha mencatat IPK 3,80. Gadis asal Kalimantan Selatan ini sudah mencetak prestasi akademis yang membanggakan saat duduk di bangku SMA.

Dokter Mitha adalah peraih Peringkat Terbaik II Program IPA kelulusan tahun ajaran 2004/2005 dengan nilai rata-rata UN 9,06. Semenjak 2006-2009, dokter Mitha meraih beasiswa dari DIKTI karena prestasinya. Nah, kalau kamu suka dan mendukung dokter Mitha? klik di sini. (Ism) 

Beri Komentar