Jessie Cave Blak-blakan Tentang Masa Lalunya Yang Kelam. (Foto: Instagram)
Dream - Dalam beberapa tahun belakangan ini, para selebriti beramai-ramai membuat pengakuan mengejutkan tentang kehidupan mereka.
Salah satunya adalah aktris Jessie Cave yang bermain sebagai Lavender Brown, kekasih karakter Ron Weasley dalam 3 film terakhir Harry Potter.
Melalui podcast We Can’t Talk About That Right Now yang disiarkan bersama adiknya dan aktris Bebe pada Kamis kemarin, Jessie blak-blakan mengaku pernah diperkosa saat masih remaja.
" Iya, saya memang pernah diperkosa. Ini sebenarnya rahasia," kata aktris Inggris berusia 33 tahun tersebut.
" Jerawat dan kawat gigi identik dengan masalah remaja, tapi diperkosa saat masih 14 tahun adalah masalah yang paling buruk," kata Jessie.
Yang lebih mengerikan lagi, Jessie mengaku bahwa pelaku pemerkosaan terhadap dirinya adalah pelatih tenisnya sendiri.
" (Diperkosa) Oleh pelatih tenis yang harusnya bisa dipercaya dan dalam posisi punya kuasa," sambung Jessie.
Jessie sangat beryukur kasus pemerkosaan yang dialaminya berakhir dengan baik. Pelatih tenis tersebut akhirnya dipenjara.
Jessie menambahkan akibat pemerkosaan tersebut dia memiliki masa remaja dan pengalaman awal 20-an yang sangat berbeda dari saudara perempuannya.
" Selama ini saya masih merasa dalam proses pemulihan, dan perjalanan seksual saya merupakan jalan yang sama sekali tidak normal.
" Dan semua itu masih menyisakan trauma dan konsekuensi yang baru saya sadari 18 tahun kemudian," tambahnya.
Sumber: New York Daily News
Dream - Ciara Charteris, yang berperan sebagai Emma Tregirls dalam drama seri Poldark di BBC, menceritakan kisah kelamnya lima tahun lalu saat dia diperkosa oleh sahabatnya sendiri.
Aktris cantik berusia 25 tahun itu menulis kisah tersebut dalam sebuah surat terbuka untuk I Am Arla, sebuah jaringan organisasi bagi penyintas korban penganiayaan, trauma dan diskriminasi.
Dalam surat tersebut, Charteris menggambarkan pelakunya sebagai seseorang yang 'sedikit lebih tua' yang dia kenal sejak dia berusia 16 tahun.
Sedangkan peristiwa itu sendiri terjadi pada malam setelah dia pulang dari merayakan ulang tahun temannya pada 2015.
Usai kejadian memilukan itu, Charteris benar-benar trauma. Dia takut untuk menceritakan kisah kelam itu, bahkan hanya untuk melapor ke polisi.
Cara Charteris mengatasi trauma yang dialaminya adalah dengan tidak menemui atau berbicara kepada pelaku.
Namun, pada Desember 2019, setelah mengetahui bahwa seorang teman dekatnya yang mengetahui tentang pemerkosaan itu mulai bersosialisasi dengan pelaku, Charteris marah.
Charteris merasa dikhianati. Dia tidak menyangka bahwa teman dekatnya itu telah menyalahgunakan kebebasan dan kepercayaan yang dia berikan kepadanya.
" Mengatasi stres pascatrauma karena dilecehkan secara fisik oleh seseorang yang saya percayai merupakan hal yang sulit.
" Ditambah lagi ketika orang yang telah mendukung saya melalui semua itu, yang paling saya percayai, tiba-tiba memutuskan untuk menutup mata tentang hal itu.
" Ini menghancurkan saya. Akhirnya, saya dipaksa untuk menghadapi apa yang telah terjadi dan trauma yang telah saya coba untuk kubur selama bertahun-tahun," tulis Charteris.
Charteris mengatakan pengalaman itu membuatnya merasa ingin bunuh diri. Tapi setelah menerima nasihat dari organisasi Rape Crisis, Charteris akhir lapor ke polisi.
Namun, pada bulan Maret lalu, polisi mengatakan mereka tidak akan melanjutkan kasus pemerkosaan yang menimpa Charteris.
Charteris mengatakan dia tidak terkejut dengan keputusan polisi, tapi peristiwa lima tahun lalu itu masih 'sangat berpengaruh'.
" Saya tahu hukuman untuk pelaku hampir tidak ada. Saya hanya bisa memerhatikan statistik. Saya ingin menambahkan namanya dan memasukkan ke dalamnya," tulisnya.
Dalam suratnya itu, Charteris juga menjelaskan alasannya berbagi cerita tentang masa lalunya yang kelam tersebut.
Charteris mengatakan dia berharap kisahnya ini akan membuat penyintas lainnya merasa aman dan nyaman untuk melapor ke pihak berwenang.
" Saya memiliki pengalaman, saya memiliki suara, dan saya ingin menggunakannya untuk kebaikan komunitas saya.
" Saya ingin menggunakan pengalaman saya dengan cara apa pun yang saya bisa untuk membantu orang lain, dan bergabung dalam perjuangan untuk melakukan perubahan.
" Saya bersedia mengambil risiko dan menerima konsekuensi yang mungkin datang di kemudian hari," kata Charteris.
Surat terbuka yang juga dibagikan di Instagram Charteris ini mendapat dukungan dan pujian dari Tom York, teman mainnya di Poldark.
" Saya berharap kepada siapa pun yang pernah mengalami pemerkosaan, cerita Ciara dapat membantu, dengan menunjukkan bahwa Anda tidak sendiri, dan itu bukan salah Anda," tulis Tom.
Sumber: The Independent
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN