Empat Tahun Jalani Pengobatan di Singapura, Putri Denada Sudah Bisa Bersekolah

Reporter : Nur Ulfa
Senin, 3 Januari 2022 14:22
Empat Tahun Jalani Pengobatan di Singapura, Putri Denada Sudah Bisa Bersekolah
Denada ungkap Putrinya sudah bisa bersoliasisasi dengan teman-temannya

Dream - Tiga tahun menjalani pengobatan leukima di Singapura, kondisi Aisha sudah lebih baik. Putri Denada itu bahkan kini sudah bisa bersekolah.

" Anakku alhamdulillah baik, sudah boleh sekolah. Kan kemarin-kemarin enggak boleh," kata Denada di kanal YouTube Maia AL EL DUL TV.

Aisha bisa bersekolah karena sudah tidak menjalani kemoterapi lagi. Namun Denada tetap harus mengontrol kondisi kesehatan putrinya ke rumah sakit.

" Jadi sekarang dia sudah boleh sekolah sama dokternya itu alhamdulillah aku bersyukur banget, (bersekolah) baru Agustus lalu," tutur dia.

Denada

Denada melihat perkembangan kesehatan sang putri sangat baik, terlebih Aisha juga sudah bisa bersosialisai dengan teman-temannya di sekolah.

Selama ini, Aisha hanya berteman dengan kawan-kawannya yang satu perjuangan. Namun kini sudah bisa bergabung dengan teman-temannya di sekolah. Denada merasa sangat bahagia.

" Dia tidak pernah bersosialisasi, berteman dengan anak-anak lain di luar dari pasien-pasien lain yang ada di situ. Kami kan masuk tahun 2018 di rumah sakit dan pada tahun keempat di Singapura Aisha hanya di Rumah. Kalau pun aku ajak jalan-jalan ke supermarket, perginya pun ke supermarket di rumah sakit, dia tidak pernah berada di luar lingkup itu," tutur dia.

1 dari 4 halaman

Harta Cuma Titipan, Denada Tak Masalah Asetnya Habis untuk Pengobatan Anak

Dream - Denada sudah lebih dari tiga tahun menetap di Singapura dan merawat putrinya, Aisha yang mengidap leukimia. Ia sudah menjual banyak aset berharganya, termasuk rumah serta mobil untuk pengobatan.

" Jadi rumah, tanah, terakhir kemarin pas pandemi kan nggak bisa pulang, mobil. Semua semua dijual. Rumah sama tanah belum (terjual tapi). Mobil sudah. Terus adalah hal lain (perhiasan dan sebagainya) yang bisa aku upayakan (aku jual)," kata Denada dalam tayangan Pagi-pagi Ambyar.

Denada menyadari kalau aset berharganya akan habis karena dia sudah mendapatkan peringatan dari dokter di Indonesia kalau menjalani pengobatan di Singapura sangatlah mahal.

" Singapura yang kita tahu negara yang apa-apa mahal. Itu juga berlaku terhadap biaya kesehatannya. Sebelum berangkat kita sudah diinfokan ini sama tim dokter Aisha di Indonesia," ujarnya.



2 dari 4 halaman

Meski harta bendanya habis, putri Emilia Contessa itu tidak menyesal. Buat Denada yang terpenting adalah kesembuhan putrinya karena harta bisa dicari lagi.

" Aku nggak ada kepahitan dalam hidupku karena itu pertolongan Allah untuk aku. Aku dititipi mobil ini, dititipi perhiasan ini, pertolongan Allah buat keadaan ini," ucap Denada.

Selain itu juga, selama pandemi cara yang dilakukan Denada agar tetap menghasilkan uang dengan cara menjadi instruktur zumba. Ia mengungkap pemasukan dari panggung dan mengisi acara sangat sedikit dalam situasi sekarang.

" Untuk membiayai sehari-hari di Singapura hampir nggak sebanding. Banyak yang aku lakukan, sampe jadi instruktur zumba. Aku ngajar dua Minggu sekali. Ada perusahaan yang minta aku jadi narasumber secara virtual. Alhamdulillah," kata dia.

3 dari 4 halaman

Sedih Banget, Alasan Denada Selalu Tutupi Wajah Putrinya dengan Stiker di IG

Dream - Denada selalu menutupi wajah putrinya, Aisha, setiap membuat postingan di Instagram. Dia tak memperlihatkan wajah Aisha karena putrinya itu mengalami perubahan fisik semenjak menjalani kemoterapi untuk melawan kanker darah atau leukimia.

" Dulu itu waktu dia pertama kali melakukan kemoterapi, itu fisiknya berubah sekali," kata Denada dalam tayangan Pagi-pagi Ambyar.

Denada tidak tega memperlihatkan wajah putrinya. Maka dari itu, agar tetap bisa memberikan kabar ke semua orang soal kondisi sang putri, dengan menggunakan stiker untuk menutupi wajah Aisha.

" Biasalah karena kita sudah dikasih tahu kalau menjalani kemoterapi bakal mengalami rontok rambut, kulitnya menghitam," imbuh dia.




4 dari 4 halaman

Selain itu, mantan istri Jerry Aurum itu sempat merahasiakn penyakit tersebut kepada putrinya. Dia tidak ingin Aisha bersedih kalau mengetahui keadaan sebenarnya.

" Itu paling sulit dijawab. Karena aku dulu nggak bilang kalau kamu tuh sedang melakukan treatment untuk mengalahkan kanker. Dia nggak tahu. Aku cuma bilang kamu kurang sehat, sekarang kita ada di Singapura," tutur dia.

Salah satu cara agar sang anak tidak sedih melihat kondisi fisiknya yang terus menurun, Denada menutup semua cermin yang ada di rumah.

" Pada saat rontok, itu kita kaget sekali. Kita berusaha nutupin kalau dia tidur atau nempel di sofa, rambutnya ketinggalan. Aku sama saudaraku kita ambil, kita umpetin, kita buang. Tapi lama-lama dia lihat wajah dia, pantulan dia kan di kaca. Dia bisa merasakan rambutnya botak. Dan di situlah aku pertama kalinya menutup kaca dan cermin," tuturnya.

Beri Komentar