(Ilustrasi)
Dream - Rentenir online di Tiongkok dilaporkan memaksa para mahasiswi menyerahkan foto-foto tanpa busana sebagai jaminan. Para mahasiswi itu terjebak sebuah skema pinjaman berbau pornografi, yang telah memicu kemarahan online di negara itu.
Berdasarkan laporan media pemerintah pekan ini, beberapa mahasiswi bersedia mengirim foto tanpa busana mereka sambil memegang kartu identitas kepada para rentenir.
Menurut laporan Beijing Youth Daily, sebagai gantinya mereka berhak mendapatkan sejumlah pinjaman yang nilainya lebih tinggi, dua sampai lima kali lipat dari jumlah normal pinjaman yang dikelola negara.
Foto-foto syur itu akan digunakan sebagai jaminan bagi uang yang dipinjam para mahasiswi tersebut. Jika tidak melunasi pinjaman tepat waktu, rentenir akan mempublikasikan foto-foto tersebut secara online.
Menurut media pemerintah, skema pinjaman berbau pornografi itu berasal dari situs Jiedaibao yang dikelola oleh JD Capital. Jiedaibao adalah sebuah platform di mana seseorang - biasanya teman dan kenalan - bisa meminjamkan atau meminjam uang dengan aturan mereka sendiri.
.....
Dream - Beberapa pemberi pinjaman yang bergabung di situs online tersebut menarget gadis-gadis muda yang pengetahuan keuangannya minim.
Beijing Youth Daily mencontohkan kasus yang terjadi pada Lin Xiao, nama samaran untuk mahasiswi dari Provinsi Jiangsu.
Kepada Youth Daily, Lin mengatakan dia ingin sekali memulai usaha kecil.
Sehingga pada bulan Februari ia bersedia foto telanjang yang kemudian diserahkan kepada rentenir sebagai syarat untuk memperoleh modal senilai 120.000 yuan (sekitar Rp 243 juta).
Dream - Dalam waktu empat bulan, jumlah utangnya menjadi lebih dari dua kali lipat. Setelah diancam oleh pemberi pinjaman, ia terpaksa minta uang kepada keluarganya agar foto bugilnya tidak dipublikasikan secara online.
Kasus ini begitu heboh di jagat maya hingga ribuan komentar muncul di beberapa situs media sosial Cina. Sebagian besar netizen mengutuk model bisnis yang terkenal dengan sebutan pinjaman telanjang ini.
" Pinjaman jenis ini seperti opium," tulis salah satu komentar di Weibo, platform media sosial terbesar di Cina. " Mengapa pemerintah mengabaikan itu?"
Dream - JD Capital Co adalah modal ventura dan perusahaan ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2007 yang berbasis di Beijing. Pada bulan Agustus tahun lalu, perusahaan melaporkan bahwa platform Jiedaibao telah mengeluarkan 2 miliar yuan untuk pembiayaan.
" Sebuah rekor tertinggi dalam bidang pembiayaan berbasis internet," kata JD Capital Co.
Dihubungi oleh Guardian, juru bicara Jiedaibao mengutuk pinjaman telanjang dan mengatakan perusahaan akan bekerja dengan polisi untuk melakukan penyelidikan lebih jauh.
" Pinjaman telanjang sebenarnya mengambil keuntungan dari platform online untuk mengoperasikan bisnis riba ilegal," kata mereka.
Namun pernyataan itu menunjukkan adanya perubahan dalam respons perusahaan terhadap laporan mengenai pinjaman telanjang.
Dalam laporannya, Youth Daily mengutip seorang perwakilan Jiedaibao yang tak bersedia disebutkan namanya, bahwa perusahaan tidak punya kendali atas tuntutan jaminan yang dibuat oleh pemberi pinjaman sebagai bagian dari kesepakatan pribadi pemberi pinjaman dengan peminjam. (Ism)
Advertisement