Dorce Mengaku Jadi Korban Ratna Sarumpaet

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Minggu, 7 Oktober 2018 18:08
Dorce Mengaku Jadi Korban Ratna Sarumpaet
Pernyataan itu diungkapkan setelah Dorce dibully di akun media sosial terkait kasus hoaks yang dilakukan Ratna Sarumapet

Dream - Dorce Gamalama mengaku siap jika menjadi saksi dalam kasus penyebaran berat bohong yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet. Dorce mengaku yakin dirinya tak bersalah dalam kases beredar foto dirinya bersama Ingrid Kansil.

" Silahkan (dipanggil) masa gue takut. emang gue penjahat apa!" kata Dorce saat di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Disinggung soal fotonya bersama Ingrid yang tengah memegang pamflet wajah lebam Ratna, Dorce yakin takkan ada orang yang akan melaporkannya ke pihak berwajib. Alasannya, masyarakat sudah mengetahui jika dirinya hanya korban dalam foto tersebut. 

" Kita kan bukan nyebar hoax. Justru kita korban loh," imbuhnya.

Senada dengan Dorce, Ingrid juga tidak takut jika harus dipanggil pihak kepolisian karena fotonya tersebut. ingrid beralasan dirinya tidak tersangkut dengan kasus berita bohong yang dibuat Ratna Sarumpaet.

Ingrid mengatakan foto yang dibuatnya dengan Dorce hanya sebagai bentuk dukungan terhadap Ratna yang kala itu mengaku dianiaya. Seperti diketahui setelah foto wajah lebamnya beredar, Ratna akhirnya mengakui telah melakukan kebohongan. 

" Insya Allah sebagai warga negara yg baik tentu harus taat hukum. Saya harus datang kalau memang ada yang melaporkan," kata Inggrid Kansil.(Sah)

1 dari 3 halaman

Ingrid Kansil Minta Maaf ke Dorce

Ingrid Kansil Minta Maaf kepada Dorce

Dream – Artis yang juga politisi Ingrid Kansil angkat bicara tentang foto bersama Dorce Gamalama sambil memegang pamflet atau foto bergambar Ratna Sarumpaet. Di pamflet itu, wajah Ratna tampak lebam.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan aksi tersebut adalah spontanitas. Ingrid juga meminta maaf kepada Dorce jika foto itu merugikan Dorce.

Dikutip dari akun Instagramnya, @ingrid_kansil, Jumat 5 Oktober 2018, Ingrid mengaku bertemu dengan Dorce di restoran steak pada 2 Oktober 2018. Dia mendapatkan pamflet itu dari Dorce.

“ Bunda Dorce menyampaikan keprihatinannya juga dengan foto Bu Ratna Sarumpaet. Spontan saya pun sebagai seorang perempuan, nurani ini tercabik tatkala kaum yang selama ini saya dan kawan-kawan perjuangkan haknya, menjadi korban ketidakadilan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tulis Ingrid.

Dia berfoto bersama Dorce karena mengecam kekerasan terhadap perempuan. Apalagi, tingkat kekerasan terhadap perempuan juga masih tinggi di Indonesia.

“ Sungguh saya mengecam segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, apa pun alasannya dan kita semua pun setuju bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia,” tulis Ingrid.

Ingrid juga meminta maaf kepada Dorce apabila foto itu membuatnya merasa dirugikan.
“ Jika ada pihak yang merasa dirugikan, khususnya Bunda Dorce @dg_kcp yang saya ajak untuk foto bersama dengan postingan saya sebelumnya dengan maksud untuk menyuarakan keadilan, dengan segala kerendahan hati, saya meminta maaf,” tulis dia.

2 dari 3 halaman

Kecewa Karena Dibohongi

Ingrid juga mengaku kaget ketika mendengar pengakuan Ratna tentang kebohongannya. Dia juga kecewa karena merasa dibohongi.

“ Tentunya kami kecewa. Sungguh hati ini merasa dibohongi ketika niat baik membela kepentingan perempuan, disalahgunakan sebagai alat kepentingan lainnya,” tulis dia.

Ingrid mengatakan perbuatan Ratna ini melanggar hukum. Begitu pula dengan penyebar berita bohong.

“ Sungguh perbuatan itu melanggar hukum dan saya mengutuk siapa pun pihak yang menyebarkan segala bentuk berita hoax yang mengakibatkan kerugian. Saya sangat kecewa dan menyayagkan perbuatan yang dilakukan oleh Ibu Ratna Sarumpaet hingga menjadikan dalih kekerasan terhadap perempuan menjadi senjata untuk menghimpun keprihatinan perempuan lainnya,” tulis dia. 

 

      View this post on Instagram

Ketika pemberitaan dan foto tentang ibu Ratna Sarumpaet tersebar di media dan sy jg lihat di pamflet yg sy dapatkan dari bunda Dorce ketika kami bertemu ngga sengaja tgl 2 okt 2018 di resto gandys steak menteng ( waktu itu pamflet tsb di berikan ke meja tempat saya makan oleh bunda Dorce dan disaksikan oleh ibu dan adik sy) spontan sy pun sebagai seorang perempuan nurani ini tercabik tatkala kaum yang selama ini saya dan kawan-kawan perjuangkan hak nya menjadi korban ketidakadilan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sungguh saya mengecam segala bentuk kekerasan terhadap perempuan apapun alasannya dan kita semua pun setuju bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia. Namun betapa kagetnya saya ketika hari ini melalui press conference, Ibu Ratna Sarumpaet Mengakui semua hal yg ia sampaikan hanyalah kebohongan publik yang ia ciptakan. Tentunya kami kecewa sungguh hati ini merasa dibohongi ketika niat baik membela kepentingan perempuan disalahgunakan sebagai alat kepentingan lainnya. Sungguh perbuatan itu melanggar hukum dan saya mengutuk siapapun pihak yang menyebarkan segala bentuk berita hoax yang mengakibatkan kerugian. Saya sangat kecewa dan menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh Ibu Ratna Sarumpaet, hingga menjadikan dalih kekerasan terhadap perempuan menjadi senjata untuk menghimpun keprihatinan perempuan lainnya. Jika ada pihak yang merasa dirugikan khususnya bunda dorce @dg_kcp yg sy ajak utk foto bersama dengan postingan saya sebelumnya dengan maksud utk menyuarakan keadilan, dgn sgl kerendahan hati saya meminta maaf. Mari bersama kita semakin cermat terhadap penyebaran berita hoax dan bersama menjadi netizen yang bijaksana🙏 #ingridkansil

A post shared by INGRID KANSIL (@ingrid_kansil) on 

3 dari 3 halaman

Dorce Kecewa

Dikutip dari akun Instagram @m.bahrunnajach, Dorce mengunggah video tentang foto bersama Ingrid Kansil sambil memegang pamflet Ratna Sarumpaet.

Berikut kekecewaan Dorce: 

      View this post on Instagram

Ini klarifikasi dari Dorce mengenai foto beliau memegang pamflet Ratna

A post shared by M. Bahrunnajach (@m.bahrunnajach) on 

(ism, sumber: instagram/m.bahrunnajah)

Beri Komentar