Di Luar Menyanyi, Profesi Lain Pedangdut Irma Bule Ternyata...

Anak Bungsu Irma Bule: "Mama Kemana?"

© Dream

Dream - Mendiang pedangdut Irma Bule meninggalkan tiga orang anak, dan kini mereka diasuh sang nenek bernama Encum. Menurut paman Irma, Maman, suami pedangdut yang meninggal karena gigitan ular bekerja di sebuah pabrik.

" Anak-anak ikut sama saya, sama neneknya. Bapaknya kan kerja di pabrik perusahaan aluminium," kata Maman, Rabu 13 April 2016.

Menurut Maman, anak bungsu Irma kerap menanyakan keberadaan sang ibunda. 

" Anak-anak baik, sekolahnya juga baik. Anak pertama sudah tahu, tetapi yang kecil masih suka nanyain, 'mama kemana, kok enggak pulang-pulang'. Kalau yang kecil belum tahu (ibunya meninggal), tapi mungkin nanti lama-lama tahu," pungkasnya.

Hingga kini menurut Maman, keluarga Irma terus berusaha menenangkan bocah berama Kirana itu. Walaupun pemberitaan meninggalnya Irma diliput banyak media dalam dan luar negeri, namun Maman mengatakan keluarga belum ada yang mengatakan hal sebenarnya kepada Kirana.

" Ya gimana, bilangnya ya 'nanti juga pulang'. Yang kecil belum tahu sampai sekarang," tutur Maman.

Pesan Terakhir Irma Bule untuk Keluarga

© Dream

Dream - Pedangdut Irma Bule sempat meninggalkan pesan terakhir sebelum tewas digigit ular. Irma meminta pamannya, Maman, untuk menjaga anak-anaknya.

" Dia cuma pesen tolong jagain anak-anak saja pas mau berangkat," kata Maman ketika ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa 12 April 2016.

Dia mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun sebelum pedangdut asli Karawang ini tewas. Tapi, Maman merasakan ada yang aneh dari sikap keponakannya itu selama dua hari terakhir.

" Cuma sikapnya dua hari terakhir itu ke saya baik banget. Tapi memang ada keanehan, nyuruh saya semir rambut coklat jangan hitam," kata dia.

Selain itu, Maman meminta kasus tewasnya keponakannya itu segera diusut oleh pihak yang berwajib. " Untuk pihak berwajib kasus ini diusut secara hukum sampai tuntas," kata dia.

Cerita Kerupuk Melarat Irma Bule

© Dream

Dream - Video detik-detik pedangdut Irma Bule digigit ular tersebar di YouTube dan sudah dilihat lebih dari 1,4 juta orang.

Berita tragis ini tidak hanya mendapat liputan luas di dalam negeri, melainkan juga media internasional. Tidak kurang 110 media asing memuat kejadian tragis tersebut, termasuk media ternama The Washington Post, Fox News,Majalah Time, Daily Mirror dan the Telegraph Inggris.

Bahkan media Rusia, Bosnia, India, Argentina sampai Nigeria pun memberitakan peristiwa yang tidak lazim itu.

Berdasarkan literatur, bisa ular cobra membunuh makhluk hidup yang digigitnya hanya dalam hitungan dibawah 5 menit. Namun Irma Bule bisa bertahan sampai 45 menit. Ini boleh jadi adalah rekor dunia.

Ada spekulasi lamanya bisa ular itu bekerja karena Irma terus bergerak dan ada sugesti untuk terus tampil hingga berhasil menghambat perambatan racun ganas itu.

Baru setelah aktivitas geraknya melambat, bisa ular itu langsung melesat melumpuhkan otot-otot jantung penyanyi malang itu. .

Pertanyaannya mengapa Irma Bule tidak berhenti ketika ular cobra mematuknya. Tidak seorangpun yang bisa menjawab pasti.

Namun berkaca pada latar belakang keluarganya yang miskin, daya juang Irmalah yang mungkin membuat dia bisa bertahan selama itu.

Ibu tiga anak balita itu tetap bertahan berjoget dan bernyanyi karena mungkin khawatir bayarannya yang cuma Rp500 ribu sekali manggung itu hilang.

Istri seorang buruh pabrik ini mendapat bayaran lebih dari pendangdut yang cuma nyanyi saja. Dialah yang menciptakan tarian dangdut ular agar laris dipanggil.

Itulah yang hanya dia bisa lakukan sejak SMP. Melakukan apa yang dia bisa untuk bertahan dan keluar dari kemiskinan yang terus mencengkeram.

Kemiskinan di Pantura yang jaraknya hanya selemparan batu dari Jakarta, memaksa penduduknya berjuang apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kaum perempuannya.

Salah satunya Irma Bule. Dan masih ada ratusan penyanyi dangdut amatiran lain. Mereka harus rela berkeliling dari kampung ke kampung sampai dini hari hanya untuk beberapa ratus ribu saja.

Yang lebih memprihatinkan lagi, kemiskinan di sana dijadikan sebagai 'objek wisata'. Tentu tak asing dengan oleh-oleh kerupuk melarat...ulasan selengkapnya klik di sini.