Dream - Marissa Haque tak hanya meluapkan kekesalan kepada Feni Rose melalui sumpah serapah di media sosial. Istri Ikang Fawzi itu juga mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melaporkan Feni dan program televisi yang dipandunya.
“ Ini pertama kali aku ke KPI. Pertama kali saya mengurus terkait hukum dan media, jadi ada ilmu baru,” kata Marissa di Jakarta, Kamis 22 September 2016.
“ Aku datang di waktu yang tepat, karena mereka (KPI) rapat. Jadi yang aku laporkan langsung dibawa ke meja dan akan diproses,” tambah ibu dua putri ini. Marissa mendatangi KPI pada Rabu 20 September lalu.
Kekesalan Marissa itu diduga dipantik oleh penampilan foto Ikang Fawzi dan penyanyi Christin Panjaitan pada acara televisi yang dipandu Feni. Setelah penayangan itu, Marissa membombardir Feni dengan sumpah serapah melalui Twitter.
Meski demikian, Feni tak membalas cuitan-cuitan perempuan kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 53 tahun silam itu.
Marissa mengaku melaporkan Feni dan program acaranya. “ Jadi ketua kreatifnya dari tim Rumpi, Ikhsan harus betanggung jawab dan mungkin produsernya dan Feni Rose,” tutur Marissa.
Menurut Marissa, setelah melapor ke KPI, akan ada upaya penyelesaian masalah. Salah satunya dengan cara mediasi. “ Akan ada mediasi dan prosedural,” kata dia.
“ Mungkin semua pihaknya dipanggil dan Feni sudah tiga kali sebelumnya dipanggil nggak pernah dateng. Karena KPI nggak kayak kepolisian. Dia mangkir,” papar Marissa.
Di mata Marissa, isi program acara yang dibawakan Feni tersebut begitu menyakitkan. Ibu dua anak itu merasa dipermalukan, dan menurutnya bisa saja isi programnya memicu pertengkaran dua keluarga.
" Mempertahankan pernikahan sampai 30 tahun bukan sesuatu yangmudah, karena hidup di dunia yang apapun bisa jadi pemicu perceraian. Yang kami pertahankan, yaa masa lalu ya sudah lah yak. Tapi kenapa ini kok dipertontonkan, jadi ini jatohnya mempermalukan dan traumatik," paparnya.
Tidak berhenti sampai di masalah foto, Marissa pun mengungkapkan kehadiran anak-anaknya dalam acara tersebut pun tanpa sepengetahuannya.
" Mereka kan suprising guest. Tapi suami bilang dan dia juga enggak tau, berati kreatifnya jahat.
Ketika mantannya suamiku dimunculkan di rumpi, anak-anakku dihadirkan. Mungkin kalian tidak merasa gak enak, dikaitkan dengan rasa saat pernikahan yang sudah berjalan 30 tahun.
Pertama tidak elok, kedua dia menyakitkan, ketiga dia unetical so high," ungkapnya.
Sebelum suami datang ke acara Feni tersebut, Marissa mengaku memiki firasat yang tidak enak. Ia pun mengatakannya kepada sang suami, " pada waktu itu aku ada kerjaan di Kalimantan, habis doa aku pamit sama suami. Saya ngomong kayaknya bakalan terjadi suatu yang enggak enak. Aku bilang ini hati-hati yak, rumpi ini kok gak enak," tuturnya.
Ibu dari Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi itu mengatakan sudah mengantisipasi hal yang tidak enak, dengan berbicara pada sang suami.
" Jadi sudah aku kasih tahu, kalo kamu (suami) ngerasa enggak enak yaudah drop saja. Tapi suamiku bilang yasudah lah positif thingking kenapa. Karena aku dianggap terlalu suudzon, dan ternyata yang benar gua kan," ujar wanita kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962 itu.
Marissa meyayangkan pihak televisi tidak menjelaskan kepadanya, terkait pembahasan di program acara yang dipandu Feni itu. " Enggak. No. No. No. Gak ada konfirmasi dan suamiku orangnya kan baik yak," ujarnya.
Dikatakan Marissa, saat tampil di acara tersebut suaminya terlihat seperti tidak nyaman usai ditampilkan foto yang didampingi gambar mantan kekasihnya itu.
" Iya pas dapet hotel nyalain tipi dapet trans tv dan kebetulan aku bisa ngerekam. Loh kok gini? Dan aku ngerasain gimana perasaan Ikang saat itu. Karena dia terlihat pucat dan dia tau dia akan melukai perasaan aku. Anak-anak juga tau ibunya pasti terluka dan ayahnya juga pasti gak happy. Jadi pengaduan tadi itu penghinaan dan juga trauma yak," ungkapnya.
Diakui Marissa, usai acara tersebut kecanggungan terasa di keluarganya. " Kami berempat jadi kayak kehilangan kata-kata. Speechless karena mereka dijebak. Dan mereka tahu itu yang mereka gak suka. Jadi semua yag lagi di indosiar itu diundang ke rumpi, dan dipermalukan," paparnya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Marissa berharap bisa langsung mengklarifikasi di hadapan publik. " Gini, kalau bisa saya kan sekeluarga dipermalukan secara terbuka di depan khayalak. Jadi mungkin paling rendahnya mereka ngundang lagi kami ada guanya," tuturnya.
Marissa juga berharap ada permintaan maaf dari pihak stasiun televisi terutama tim program acara dan juga Feni. " Dan secara terbuka dari mulut Feni dan krunya minta maaf terhadap keluarga ibu CP. Karena aku susah ketemu ibu CP. Apa yg terjadi antara dia sama suamiku
silahkan cari sendiri, itu bukan konsumsi publik. Jadi buat apa dimunculin
lagi," tuturnya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati