Dream - Yohanes Ande Kala alias Joni mengaku kecewa setelah dinyatakan tidak lolos seleksi Bintara TNI AD 2024. Padahal, Joni mendapat rekomendasi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penghargaan dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Dream - Yohanes Ande Kala alias Joni mengaku kecewa setelah dinyatakan tidak lolos seleksi Bintara TNI AD 2024. Padahal, Joni mendapat rekomendasi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penghargaan dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Pemuda berusia 19 tahun itu gagal lantaran tinggi badannya tidak memenuhi syarat. Joni memiliki tinggi badan 155,8 cm, sedangkan syarat minimal adalah 160 cm.
Ia mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Sebab, ia sebelumnya sudah menjalani pengukuran tinggi badan di Kodim saat mendaftar.
" Saya di kodim diukur tinggi badan dan berat badan. Saya menyesalnya kalau tinggi badan saya tidak memenuhi syarat kenapa di kodim tidak langsung melarang saya. Kan ada teman-teman saya yang tingginya enggak memenuhi syarat disuruh pulang kenapa saya disuruh terus (ke Kupang)," kata Joni, dilansir dari Merdeka.com.
Bahkan, Joni menunjukkan piagam penghargaan yang pernah diberikan Panglima TNI kepada panitia seleksi
" Ini saya mendapatkan piagam dari bapak Panglima (saat itu). Saya dapat dua piagam. Dari bapak Panglima TNI dan dari Mendikbud (saat itu)," kata Joni.
Namun, penghargaan itu tetap tidak membantu memuluskan jalannya menjadi prajurit TNI.
" Piagam-piagam saya sampaikan saya tunjukkan semua video-video bersama bapak presiden saya kirim," kata Joni.
Joni pun sempat meminta bantuan dari Presiden Jokowi dan sejumlah jajaran petinggi TNI untuk bisa 'lancar' saat tes dilakukan.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan piagam penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud pada 2018 silam, menjadi pertimbangan Pimpinan TNI Angkatan Darat untuk memberi Joni kesempatan.
" Terkait Piagam Penghargaan tersebut telah dilaporkan ke Mabesad. Perintah dari Mabesad untuk diberikan kesempatan mengikuti tes, nanti akan kita gali apakah ada potensi-potensi yang lebih di bidang lainnya," kata Agung dalam keterangan tertulis, Selasa 6 Agustus 2024.
Agung menjelaskan tes yang akan dijalani Joni secara gambaran besar, meliputi tes kesehatan, postur, jasmani dan akademik sampai dengan psikotes.
Proses seleksi dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai pada hari ini. Nantinya hasil serangkaian tes bakal dilaporkan ke Mabes TNI AD selaku pengambil keputusan akhir.
" Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kita laporkan ke Mabesad," ujar Agung