Foto: Instagram @nadeowinataa
Dream - Menjadi salah satu pahlawan kemenangan Timnas Indonesia pada leg kedua semifinal Piala AFF 2020, nama Nadeo Argawinata menjadi ramai diperbincangkan oleh publik.
Pasalnya, kiper Timnas Indonesia ini berhasil menepis tendangan penalti pemain Singapura, Faris Ramli. Jika penalti Faris Ramli menjadi gol, maka skor akan berubah menjadi 3-2 untuk Singapura. Walau unggul jumlah pemain pada laga Sabtu, 25 Desember 2021 malam di National Stadium, Indonesia bakal sulit mengejar gol lagi.

Atas performanya, Nadeo mendapat pujian dari seluruh masyarakat Indonesia. Bagi Sahabat Dream yang ingin kenal lebih dekat dengan sosok Nadeo, berikut Dream telah merangkum kisah sepak terjang Nadeo di dunia sepakbola.
Dikutip dari Bola.net, kiper Timnas Indonesia dan Bali United itu menceritakan bagaimana ia memutuskan untuk menjadi penjaga gawang dan juga pengalaman masa sulit yang membuatnya vakum dari sepak bola.
Masih berusia 23 tahun, bakal ada banyak hal yang masih bisa diraih Nadeo Argawinata. Terutama saat ini dirinya menjadi satu di antara penjaga gawang Bali United.
Terlepas dari hal tersebut, Nadeo punya cerita mengenai perjalanan kariernya. Terutama saat masih dalam tahap belajar bermain bola di usia dini. Ia mengaku sudah menyukai dan belajar sepak bola saat masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 4.

" Pertama kali suka sepak bola sejak kelas 4 SD di kampung halaman di Kediri, ikut SSB. Setelah itu lanjut ke SSB lain termasuk Macan Putih di Kota Kediri," ujar Nadeo Argawinata dalam channel YouTube Yussa Nugraha.
" Saat itu tidak ada yang mau jadi kiper, semua maunya mencetak gol. Lantas pelatih di SSB melihat postur saya mungkin memenuhi syarat untuk jadi kiper sampai sekarang," kata Nadeo.
Dirinya juga berkisah sempat vakum dari sepak bola. Yaitu saat kompetisi Liga Indonesia mendapat sanksi dari FIFA berubah pembekuan di 2015. Nadeo pun ketika itu berhenti jadi pemain untuk fokus pada kuliahnya.
Pada 2019, Nadeo mendapat panggilan yang mengubah kariernya. Nabil Husein, presiden Borneo FC, menelpon Nadeo dan memintanya bergabung. " Saat itu Wahyudi Hamisi yang kasih tahu. Saya coba dan diterima," terang kiper yang kini berusia 24 tahun.
Kemampuannya terasah bersama Borneo FC, kemudian mendapat jam terbang di Timnas untuk ajang sebesar SEA Games. Membuat Bali United langsung kepincut pada sosoknya.

Alhasil Nadeo Argawinata pun bergabung dengan Serdadu Tridatu pada akhir Desember 2019 lalu. Ia punya mimpi bersama juara bertahan Liga 1 tersebut, terutama mendapat menit bermain sebanyak mungkin.
" Target saya dalam waktu dekat setidaknya bisa bersaing di tim utama Bali United. Lebih banyak menit bermain, kemudian bisa membawa tim juara dan punya prestasi bersama Timnas Indonesia," tegasnya.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
