Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pangeran senior Arab Saudi yang juga menjabat Gubernur Riyadh, menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena Covid-19.
Tidak hanya dia, beberapa orang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi juga dikabarkan sakit.
Rumah Sakit Spesialis King Faisal menyiapkan 500 tempat tidur untuk para bangsawan lain dan orang-orang yang terdekatnya.
" Arahan harus siap untuk para VIP dari seluruh negara," tulis Rumah Sakit Spesialis King Faisal, dikutip The New York Times, akhir pekan lalu.
" Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi waspada," tulis pesan itu.
Pesan itu juga tertuang, instruksi untuk memindahkan pasien kronis secepatnya. Rumah sakit hanya akan menerima kasus mendesak utama.
Saat ini, setiap anggota staf yang sakit akan memberikan ruang bagi para bangsawan.
Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona membuat teror ke jantung keluarga kerajaan kerajaan.
Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus. Termasuk anggota dari cabang yang lebih rendah, menurut seseorang yang dekat dengan keluarga.
Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud, 84, telah mengasingkan diri untuk keselamatannya di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah.
Sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah mundur dengan banyak para menterinya ke situs terpencil di pantai yang sama, di mana dia telah berjanji untuk membangun kota futuristik yang dikenal sebagai Neom.
Tetapi, penyakit dalam keluarga kerajaan juga dapat memberi penjelasan alasan di balik kecepatan dan skala respons kerajaan terhadap pandemi.
Para penguasanya mulai membatasi perjalanan ke Arab Saudi. Sejumlah ziarah ke tempat-tempat suci Muslim di Mekah dan Madinah bahkan sebelum kerajaan melaporkan kasus pertamanya, pada 2 Maret 2020.
Dream - Aksi karantina mandiri untuk menghadapi virus corona terus bergulir. Hari ini, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan penangguhkan penerbangan domestik, bus, taksi, dan kereta api.
Dilaporkan Saudi Gazette, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, penangguhan 14 hari itu akan dimulai pada Sabtu, 21 Maret 2020.
" Hanya penerbangan yang terkait dengan kasus-kasus kemanusiaan, pesawat evakuasi medis dan penerbangan pribadi yang akan diberikan izin yang diperlukan yang dikeluarkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA)," kata sumber itu.
Menurut laporan itu, bus milik lembaga pemerintah atau fasilitas kesehatan publik atau swasta, dan perusahaan komersial yang mengangkut karyawan mereka, atau bus yang digunakan untuk tujuan kesehatan, kemanusiaan atau keamanan dikecualikan dari larangan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi telah melarang pelaksanaan sholat berjemaah dan sholat Jumat untuk menghindari penyebaran wabah corona. Kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, masjid-masjid di pelosok Arab Saudi diminta untuk menggiring jemaah sholat secara mandiri.
Dream - Kerajaan Arab Saudi memutuskan mengganti panggilan azan. Arab Saudi telah mengamandemen untuk panggilan `datanglah untuk sholat` dalam bahasa Arab, diganti dengan `berdoalah di rumah`.
Dilansir Arab News, panggilan azan itu juga dapat diterjemahkan sebagai `berdoalah di mana kamu berada`. Pernyataan itu mengatakan bahwa sholat Jumat dapat dilakukan umat Islam di rumah.
Dilaporkan Saudi Press Agency, Dua Masjid Suci di Mekah dan Madinah dibebaskan dari keputusan itu.
" Pintu masjid akan ditutup sementara, tetapi mereka akan diizinkan untuk melafalkan panggilan untuk sholat," kata dia.
Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdulatif Al-Sheikh mengatakan, fasilitas untuk mencuci orang mati di masjid akan tetap dibuka, namun akan dibatasi untuk beberapa orang. Berdoa atas orang mati hanya akan diizinkan di kuburan pemakaman.
Keputusan ini diumumkan Selasa, 17 Maret 2020. Arab Saudi ingin mendorong umat Islam untuk sholat di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.
Dream - Dua kota suci, Mekah dan Madinah, ditutup total untuk sementara waktu. Ini menyusul adanya dua pasien positif terjangkit virus corona Covid-19 di Arab Saudi yang meninggal dunia.
Penutupan ini dijalankan atas perintah dari Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz. Selain Mekah dan Madinah, penutupan juga diberlakukan di Riyadh, dilaporkan kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency
Informasi yang sama tentang penutupan akses keluar masuk (lockdown) ketiga kota di Arab Saudi juga juga dilaporkan laman berita ekonomi terkenal dunia, Bloomberg.
Perintah penutupan tersebut dikeluarkan Raja Salman pada Rabu, 25 Maret 2020 malam waktu setempat. Para penduduk di tiga kota tersebut dilarang keluar maupun masuk terhitung mulai hari ini (Kamis, 26 Maret 2020).
Raja Salman juga menyetujui ditutupnya 13 wilayah Kerajaan dari semua pengunjung dari berbagai area. Perpindahan penduduk antarkota maupun antarprovinsi dihentikan.
Tak hanya itu, Raja Salman juga memerintahkan pemberlakukan jam malam terhitung mulai Kamis pukul 15.00 hingga 06.00 waktu setempat. Jam malam ini berlaku khususnya di tiga kota tersebut.
Untuk mereka yang melakukan pelanggaran akan dikenai denda sekitar 10 ribu riyal, setara Rp43 juta. Sedangkan bagi mereka yang melakukan pelanggaran jam malam beberapa kali diancam dengan hukuman penjara.
Pemberlakuan jam malam ini dikecualikan untuk pekerja khusus seperti polisi, militer, dan media. Juga untuk petugas layanan medis.
Pada Rabu malam, Saudi melaporkan kasus pertama kematian akibat Covid-19 yaitu dua orang pasien. Keduanya meninggal di Mekah.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN