20 Tahun Jadi Pramugari, Sekarang Jualan Jamu Tradisional. (Foto: Video YouTube)
Dream - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh menularnya virus Sars-CoV-2 dengan berbagai variannya menyebabkan terpukulnya berbagai sektor ekonomi.
Hantaman keras sangat dirasakan industri penerbangan yang harus mengalami penurunan jumlah penumpang selama hampir satu tahun lebih ini. Kebijakan lockdown dan penutupan akses bagi warga asing banyak dilakukan berbagai negara untuk mencegah datangnya virus dari wisatawan
Keputusan tak terhindari berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga marak dalam dunia penerbangan, seperti yang dialami pramugari cantik bernama Juita Iskandar ini.
Juita menjadi salah satu dari sekian ribu pramugari yang kena PHK. Padahal dia sudah pengalaman bekerja selama 20 tahun.
Wanita cantik asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ini bercerita dia terpaksa berhenti kerja pada bulan Mei 2020 lalu.
Saat itu, maskapai penerbangan tempatnya bekerja memang sedang melakukan efisiensi karyawan secara besar-besaran.
Awalnya Juita memang merasa sangat sedih menjadi korban PHK. Masalahnya, dia harus meninggalkan profesi yang digeluti selama 20 tahun.
Namun, menjadi korban PHK akibat pandemi Covid-19, tidak membuat Juita harus terpuruk dan bersedih berlama-lama.
Juita tetap bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Dia pun bangkit dengan banting stir menjadi penjual jamu.
Pada bulan Mei 2020, saat bulan puasa, kontrak kerja Juita di maskapai tempatnya bekerja memang hampir habis.
Waktu dia juga mendengar kabar bahwa perusahaan tak lama lagi akan melakukan efisiensi karyawan.
" Satu bulan sebelumnya memang sudah terdengar informasi bahwa cabin crew yang akan habis kontrak bulan Mei dan seterusnya itu akan diputuskan hubungan kerja," katanya.
Saat bulan April itu dia juga sudah mulai jarang mendapat panggilan untuk ikut penerbangan sehingga lebih banyak habiskan waktu di rumah.
" Jadi kegiatan saya sehari-hari di bulan Maret-April itu olahraga, jaga imun. Kemudian buatlah jamu," kata Juita.
Jamu itu diracik sendiri oleh Juita. Dia mengaku sejak kecil ibunya membiasakan untuk minum jamu. Dari situ, muncul niat untuk jualan jamu.
Awalnya jamu tersebut dikonsumsi sendiri. Ibunya kemudian menyarankan memberikan jamu tersebut ke teman-teman jogging Juita.
Ternyata jamu buatan Juita itu mendapat sambutan yang positif dari teman-teman jogging-nya. Mereka bahkan menyarankan untuk dijual saja.
Usahanya pun berbuah manis. Saat pertama rilis, jamunya langsung diorder sekitar 50-an botol. Dalam tiga bulan, jamunya laku hingga 1.000 botol.
Juita mengaku ada tiga varian jamu yang dipasarkan secara online, yakni jamu lemon, jamu gula aren, dan jamu kopi jahe.
Menurutnya, pandemi telah merubah banyak hal dalam hidupnya. Dia bersyukur, di tengah keterbatasan masih tetap bisa produktif.
Ke depan, Juita berusaha agar jamu buatannya bisa masuk pasar ritel. Saat ini baru dipasarkan secara online saja.
Sumber: YouTube
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN