Sumber: World Of Buzz
Dream - Selain orangtua, guru adalah orang di luar keluarga yang rasa sayangnya kepada anak didik mungkin tak tergantikan. Selain tak mengharap imbalan dari pelajaran yang diberikan, beberapa guru rela membantu apapun kepada siswa atau siswinya yang dianggap memiliki keinginan untuk maju.
Bantuan yang diberikan bisa berupa materi berbentuk uang agar sang anak didik bisa mendapat pendidikan yang lebih baik. Kebahagian melihat siswa dan siswinya hidup lebih baik merupakan hadiah terbesar bagi seorang guru.
Meskipun memberikan bantuan dengan ikhlas, terkadang ada keinginan dari seorang siswa untuk bisa membalas kebaikan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh seorang murid yang mencari keberadaan gurunya selama 36 tahun terakhir.
Melansir World of Buzz, seorang wanita mencari gurunya yang telah membantu ia melanjutkan pendidikan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Lebih dari 3,5 dekade lalu, sang guru merogoh uang pribadi demi membantu uang pendaftaran universitas yang diincar siswinya itu.

Melalui media sosial Facebooknya, Norasiah Jamil mencari gurunya dengan menuliskan ciri-ciri dan tempatnya bersekolah dahulu.
“ Masih mencari sampai sekarang, Cikgu Pak Lin Hau, guru kimia saya waktu tingkat 5, mengajar di SMKAA (SMK Alor Akar) Kuantan, SPM tahun 1987." tulisnya.
Norasiah juga membagikan kalau suami sang guru berasal dari Sekinchan, Selangor. Ia berharap, warga daerah tersebut bisa mendapatkan informasi bahwa ia sedang mencari guru tersebut.

Dalam postingannya, Norasiah menjelaskan alasannya mencari guru SMA meski sudah 36 tahun berlalu. Dia merasa memiliki utang kepada guru yang telah mendukung kehidupannya selama di masa sekolah.
“ Saya berutang padanya karena dia adalah salah satu orang yang paling mendukung ketika saya ingin masuk UTM. Saya bertekad untuk berhenti sekolah karena keluarga saya tidak mampu (kami baru saja pindah ke Felda pada tahun 1986) meskipun saya telah menerima tawaran.” ungkapnya.
Saat itu sang guru rela mengeluarkan sejumlah uang demi membantunya membayar biaya pendaftaran masuk universitas.
“ Ia bersedia mengeluarkan uangnya beserta dana PIBG untuk membayar biaya saya mendaftar UTM tahun 1988,” tambahnya.

Usahanya akhirnya berhasil. Norasiah telah memperoleh informasi keberadaan gurunya tersebut. Bahkan dia sudah menjadwalkan pertemuan dengan sosok yang telah mengubah kehidupannya tersebut.
" DIA TELAH DITEMUKAN! Terima kasih kepada semua teman yang telah mengirimi saya WhatsApp, dari daerah Kuantan hingga Inggris sekalipun.” tulisnya.
Norasiah juga menyampaikan perasaan hatinya yang selalu teringat akan kebaikan sang guru yang telah membantunya.
" Dia menyentuh hati saya dengan kebaikannya, yang akan selalu saya ingat selama saya masih hidup. Baginya itu mungkin hal kecil, bagi saya itu adalah tindakan yang mengubah hidup ," katanya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu