7 Ciri Orang Sakaratul Maut

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 25 Mei 2017 09:03
7 Ciri Orang Sakaratul Maut
Tak ada yang tahu kapan kematian akan datang.

Dream - Jodoh, rezeki, dan maut manusia tak ada yang mengetahui kapan akan tiba. Itu merupakan rahasia dari Sang Pencipta.

Tapi, ada beberapa ciri yang bisa dilihat saat seseorang akan menemui ajalnya dan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Meski tak banyak yang menyadari, tanda-tanda kematian bisa jadi isyarat untuk Sahabat Dream agar lebih mendekatkan diri ke Allah SWT. Tentu dengan menjalankan semua ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ilustrasi

Apa saja tanda-tanda kematian yang bisa kamu deteksi? Famous Id, punya deretannya.

1. Penglihatan jadi kabur dan tidak bisa melihat bayangan diri sendiri di cermin
2. Perubahan warna kulit
3. Penglihatan menjadi hitam
4. Kurangnya sensitivitas
5. Tangan kiri kejang-kejang
6. Perubahan kondisi di mulut
7. Berkurangnya penglihatan terhadap cahaya

Untuk mengetahui lengkapnya, Sahabat Dream bisa buka tautan ini. (Ism) 

1 dari 2 halaman

Saat Sakaratul Maut, Pria Ini Tetap Sholat Berjamaah di Masjid

Saat Sakaratul Maut, Pria Ini Tetap Sholat Berjamaah di Masjid © Dream

Dream - Bagi seorang laki-laki, berjamaah di masjid sudah menjadi suatu keharusan. Mengapa? Sebab, berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian.

Dan lelaki yang mau berjamaah di masjid akan lebih mudah dalam membangun jaringan dengan orang lain. Sehingga, memudahkan baginya mencari solusi ketika menemui kesulitan dalam hidup.

Hanya saja, pergi ke masjid, seolah-olah begitu berat. Kaki sepertinya tak bisa dilangkahkan. Masjid rasanya begitu jauh. Padahal, kini masjid dapat kita temui di mana-mana. Tapi, mengapa begitu sulit untuk berjamaah di masjid?

Sepertinya kita harus belajar pada alim ulama yang satu ini. Dia adalah 'Amir bin Abdillah bin Zubair. Dalam syaamilquran.com dikisahkan, Mush'ab bin Abdillah bercerita bahwa ketika itu 'Amir sedang menderita sakit parah. Bahkan, ia sedang berada dalam kondisi sakaratul maut.

Saat itu, azan Maghrib berkumandang. 'Amir meminta agar orang-orang yang ketika itu bersamanya, mengantarkan ke masjid. Mendengar permintaannya, mereka menolak, mengingat ia sedang berada dalam kondisi napas-napas terakhir.

Kemudian, ia berkata, "  Aku mendengar muazin mengumandangkan azan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)-Nya? Pegang tanganku, antar aku ke masjid!"

Maka, mereka memapahnya pergi ke masjid. 'Amir pun bisa melaksanakan sholat Maghrib. Ia bisa melaksanakan sholat satu rakaat, kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariiikh Al-Islam 8/142)

Kisah selengkapnya baca di sini.  (Ism) 

2 dari 2 halaman

Cara `Membimbing` Orang Jelang Sakaratul Maut

Cara `Membimbing` Orang Jelang Sakaratul Maut © Dream

Dream - Dalam adegan sebuah sinetron, kita seringkali melihat adegan dimana anggota keluarga mendampingi seseorang yang sedang menemui ajalnya. Namun, bagimana jika hal itu terjadi dalam kehidupan nyata dan harus kita hadapi?

Dalam mentalqin (mengajarkan) orang yang hendak meninggal dunia, disarankan untuk membimbingnya mengucapkan kata-kata yang bermanfaat di akhir hayatnya. Seperti misalnya dituntun untuk mengucap kalimat tauhid, laa ilaaha illallah.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dijelaskan, talqin bertujuan agar orang yang meninggal dunia dapat mencapai surga.

Siapa yang kalimat terakhirnya laa ilaaha illallaah maka wajib masuk surga. (HR. Ahmad 21529, Abu Daud 3116, dan dihasankan al-Albani).

Jika orang yang sedang kita dampingi sudah tak berdaya, talqin dengan membisikan kalimat itu di samping orang yang hendak meninggal. Tambahkan kata-kata indah, jika berhasil mengucapkan kata tauhid.

Namun hendaknya, cara itu dilakukan tanpa harus mengganggu orang yang sednag kesakitan. Agar lebih jelas, simak penjelasannya di sini. (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif di sekitarmu atau yang kamu temui ke komunitas@dream.co.id dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More